Share

KEMARAHAN BU ARINI

"Kalian berdua kenapa ada di sini?" tanya Mas Rico yang datang menghampiri kami. Kehadirannya membuatku sadar kalau sejak tadi termangu gara-gara ucapan Mas Kenzi.

"Saya—"

"Saya nunggu kamu di dalam, Disty! Kalau saja seseorang tidak memberitahu kalau kamu ada di sini, saya akan tetap menunggu kamu seperti orang bodoh!" Suara Mas Rico terdengar cukup keras.

Sepertinya, dia marah karena aku lebih memilih bersama Mas Kenzi di sini. Wajar, ini semua memang salahku.

"Maaf Mas Rico, tapi—"

"Bro!" Mas Kenzi menyela percakapan kami.

"Gue cuma nggak mau ada salah paham Ken. Mereka kan, tahunya Disty ini calon istri gue!" alasan Mas Rico.

Benar juga, kenapa aku tidak berpikir sampai ke sana? Aku jadi merasa bersalah. Apalagi dua orang ini jadi berdebat di hadapanku.

"Gue ngerti. Kalau begitu, gue balik duluan. Kalian juga langsung balik, kan? Gue titip Disty!" pamit Mas Kenzi sambil beranjak pergi.

Entah kenapa, aku merasa tidak rela membiarkannya pulang sendirian.

"Setelah bertemu pengantin,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status