Share

MAS KENZI VS MAS RICO

"Dis, kalau kita makan siang dulu, bagaimana?" tawar Mas Rico, setelah baju beserta perlengkapan lainnya yang akan aku gunakan di pesta sudah kami dapatkan.

"Maaf Mas, saya mau langsung pulang aja. Nggak enak kalau nanti tiba-tiba Bu Arini dateng, terus saya nggak ada di tempat." Aku mencoba memberi alasan, semoga saja Mas Rico mengerti.

Walaupun dia bersikap sopan, aku masih canggung kalau harus terus berdua dengannya.

Mas Rico menuruti permintaanku. Dia hanya mengantarku sampai di depan rumah Bu Arini.

Begitu membuka pagar, aku melihat Adi seperti tengah bersiap mencecarku dengan berbagai pertanyaan.

"Duh, tipis nih harapan?" sindir Adi.

"Kenapa?" Aku duduk di sampingnya. Di bangku pos seperti biasanya.

"Saingan nambah, mana kelas kakap pula ...," kata Adi sambil melihat ke depan. Tidak biasanya dia bicara sambil memalingkan wajahnya dariku seperti itu.

"Kamu masih mikir aku matre?" dengkusku kesal.

"Ya nggak gitu, Mbak. Hanya saja, saya jadi kecil hati ...," ungkapnya pelan.

"Say
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status