Share

75. DOA YANG TIDAK TERKABUL

Seorang lelaki dengan kedua kaki dan tangan yang terikat tampak duduk menunduk di sebuah kursi lipat.

Wajahnya babak belur, sama dengan tubuhnya yang sudah remuk akibat hantaman benda tumpul berkali-kali.

Seorang lelaki lain yang menggunakan pakaian serba hitam dengan wajahnya yang juga tertutup masker hitam tampak membenahi sarung tangan hitam yang dia kenakan dan berjalan memutari lelaki di kursi itu.

"Cepat katakan, di mana Jervian berada?" ucapnya dengan nada ancaman.

"A-aku tidak tahu! A-aku sama sekali tidak tahu soal itu..." jawab lelaki yang tengah sekarat di atas kursi itu. Air liurnya menetes bersamaan darah segar yang keluar dari mulutnya akibat luka dalam yang dia derita.

Bugh!

Satu pukulan kembali menghantam tungkai kakinya. Membuat dia kembali mengerang meski suaranya tak lagi terdengar jelas saking lemahnya dia saat ini.

"Apa alasanmu membohongiku dengan menyamar menjadi Kakakku selama ini dan terus menerorku di telepon?" Tanya lelaki berpakaian serba hitam itu lagi.

"A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status