Share

14

Apa?" tanya Mas Zain seolah sedang salah dengar.

Deg deg deg

Itu bunyi jantungku yang berdetak begitu keras. Aku tegang, gugup, juga takut. Duuh, bagaimana jika ia tak mengijinkanku tinggal di rumahnya? Tidak ada yang kukenal pula di sini jadi bingung mau tinggal di mana. Aku menatapnya begitu memohon. Farhan ikut memandangnya dengan wajah terlihat berharap.

"Tolong bunda, Yah."

Mas Zain menghela napas dalam, tampak berpikir. Lalu kembali menghela napas dalam. "Orang-orang pasti akan berpikir bahwa kamu dan aku memang seperti yang mereka tuduhkan."

Aku menatapnya penuh penyesalan kenapa hal itu bisa terjadi. Farhan mendekati Caca yang menggelendot ketakutan berpegang pada lututku kemudian mengajak adeknya menuju bunga dihinggapi kupu-kupu. Aku menatap Mas Zain dengan gugup.

"Kenapa tidak kembali ke rumahmu saja?" Ia memicingkan matanya.

Dari perkataan juga caranya memandang, terlihat bahwa ia tak menyukaiku. "Hanya sementara, aku akan beli rumah di sekitar sini." Aku memandang sekelil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status