Share

18

Takut-takut, aku mendekat. Hanya nyengir kecil saat beradu tatap dengannya. Wajah Mas Zain masih terlihat begitu jengkel.

"Memangnya ... apa yang kubuang, Mas?"

Tangannya mengambil serokan mini lalu menggerakkannya ke comberan. Setelah itu memasukkan hewan-hewan kecil dari serokan ke ember ukuran sedang. Aku mengamati hewan-hewan nyaris tak terlihat jika tak mengamatinya dengan saksama yang bergerak-gerak membuat begidik. Hiii

"Memang ... itu buat apa, Mas?" Pandanganku kembali tertuju ke ember berair agak keruh dengan hewan-hewan kecil membuat bergidik. Tanpa mengatakan apa pun, ia menuju dapur. Kok aku dicueki begini, sih? Membuatku merasa semakin bersalah saja. Apa ia marah? Haruskah aku menggantinya? Apa yang kubuang itu adalah sesuatu yang ia jual?

Mungkin, lebih baik aku menggantinya dengan uang daripada tak nyaman begini. Akhirnya, aku menuju ke arahnya dengan canggung. Hanya nyengir kecil sambil menggaruk rambut yang tak gatal saat kami beradu tatap. Aku bingung mau memulai pe
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status