Share

32

POV Cinta

Aku segera ke sana

Jantungku berdegup kencang. Bahkan hanya membaca pesannya saja sudah membuat perasaanku campur aduk begini. Mana mungkin aku pergi dengan Mas Zain yang kelewat pendiam itu? Belum lagi, masa lalu kelamnya membuatku takut setengah mati.

Sepuluh menit lebih, aku hanya mondar-mandir di dapur, sesekali memperhatikan Caca dan Farhan yang tampak asyik memberi makan ayam di halaman belakang.

"Kur kur kur kuuur!" Teriak Ibu Neni sambil terus menyawur-nyawurkan beras ke segala arah, begitu pun dengan Caca dan Farhan. Ayam-ayam jago juga betina mematuk beras sambil sesekali mengejar ayam yang lebih kecil. Aku menghela napas. Haruskah aku pergi dengan Mas Zain?

Kalut. Juga bingung. Ingin menolak namun tak enak, tapi jika memilih pergi ... perasaanku juga tak nyaman. Tapi biar bagaimanapun, Mas Zain pernah begitu baik menolongku memberi tempat tinggal. Tapi kenapa perasaanku begitu tak nyaman mau pergi dengannya? Bingung. Sungguh bingung. Aku terus mondar-mandir denga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status