Share

Aku Tidak Akan Menikah

“Aku tidak mencintai Wyatt, Bu! Aku tidak bisa menikah dengannya!” Anna berteriak di dalam kamarnya pada Eren.

“Jadi apa yang kamu inginkan, Ah!! Kamu sudah membuat aib dengan hamil, sekarang pria itu tidak mau menikahimu! Dengar ... aku sudah mengaturnya, kamu akan menikah dengan Wyatt! Tidak peduli apapun yang kamu katakan! Kali ini kamulah yang akan mendengarkan apa yang aku katakan!”

Bahkan dengan berdiri di teras saja, Wyatt mendengar semua percakapan dua wanita yang ada di dalam. Ia tak mau masuk. Tak mau kecewa melihat tatapan Anna yang ditujukan padanya. Dominic tidak akan mau menikahi Anna, walau untuk posisi kedua. Esme juga menolak untuk membujuk karena tahu akan sia-sia saja.

Anna tidak akan bahagia walau menikah dengan Dominic. Kata-kata terakhir yang dikatakan Esme pada Wyatt benar. Anna tidak akan mendapatkan apa-apa walau bisa menikah dengan Dominic.

“ANNA MAU KE MANA KAMU!”

Teriakan Eren menyentak Wyatt. Ia lekas ke pintu dan Anna menabraknya. Keadaan wanita itu sama persis seperti kemarin, malah lebih parah. Matanya membelalak pada Wyatt tangannya memukul dada Wyatt.

“Kamu bilang akan bicara pada Dominic! Kamu berbohong padaku!”

Wyatt mengenggam kedua tangan Anna. “Apa benar Dominic yang menghamilimu, Anna?”

Anna terkejut. Matanya menjadi tidak fokus lagi. Ia mencoba melepaskan diri dari Wyatt sekarang.

“Kamu bilang apa, Wyatt?” Eren rupanya sudah sampai di pintu, padahal Wyatt berharap ibu Anna tidak tahu apa-apa sampai akhir.

Lalu wanita yang sudah melahirkan Anna itu tertawa. Seperti sudah menyadari apa yang terjadi, mendekati Anna dengan cepat, dan melayangkan tangan memukul-mukul putrinya.

“Kenapa kamu jadi begini? Kenapa kamu sampai melakukan ini? Ya Tuhan! Ya Tuhan! Apa yang salah dengan caraku membesarkanmu!”

Pelan-pelan pukulan Eren semakin melemah dan kemudian ia jatuh terduduk di lantai teras, menangis.

Wyatt tidak tahu rasanya memiliki ibu. Ia dibesarkan seorang diri oleh kakeknya yang merupakan orang yang disiplin. Tetapi, ia tahu kalau pemandangan seperti ini memilukan.Wyatt tak tahu harus melakukan apa sekarang. Siapa yang harus dibela dan dirangkulnya.

“Nyonya ....”

“Ini anak Dominic. Kenapa kalian tidak percaya padaku?”

Wyatt tahu kalau tidak akan pernah terbiasa dengan rasa sakit seperti sekarang. Dadanya yang nyeri, napas sesak, keinginan ingin menangis karena hormon yang meningkat. Walau tidak terbiasa, pada akhirnya Wyatt akan menerimanya. Ia tahu Anna juga akan melakukan itu.

“Anna, kita akan menikah besok. Percayalah padaku, aku akan membahagiakanmu! Kamu tahu kalau aku mencintaimu, kan?”

Wyatt bertanya-tanya kenapa Anna memandangnya layaknya penjahat. Ia tidak pernah melukai wanita ini dan tidak bermimpi untuk melakukannya.

Anna melepaskan diri, dari ibunya dan Wyatt. Lalu mengelengkan kepalannya. Awalnya pelan dan kemudian cepat.

“Aku tidak mau menikah denganmu! AKU TIDAK AKAN MENIKAH!” teriak Anna.

Anna mencoba lari. Tetapi, Eren menangkapnya, mengunci gerakan wanita itu. “Bantu aku membawanya kembali ke kamar!” seru Ibu Anna pada Wyatt.

Wyatt tersentak dari kekagetannya karena ditolak Anna. Padahal Wyatt sudah menjajikan cintanya pada wanita itu. Padahal ia sudah memangkas habis egonya sendiri terhadap cinta, tetapi Anna masih saja menolaknya.

Anna masih berteriak-teriak saat dimasukan ke dalam kamar dan dikunci. Teriakannya semakin keras lagi, begitu menyadari bahkan Wyatt tidak akan membantunya saat ini.

Bahkan Wyatt masih bisa mendengar gema teriakan penolakan Anna saat ia telah sampai di gerbang rumah dan Eren mengantarnya.

“Wyatt, aku berharap kamu tidak berubah pikiran tentang pernikahan ini!”

***

Wyatt sedang memperbaiki dasinya yang miring sedikit setelah di pasang. Satu jam lagi, ia akan resmi menjadi suami Anna. Ia sudah memikirkan semuanya semalam. Setelah ini ia akan membuat Anna menyadari kalau cintanya sama sekali tidak bisa dikalahkan. Anna akan dengan cepat melupakan Dominic. Mereka akan jadi keluarga bahagia.

“Apa kamu benar-benar akan menikahi jalang itu?”

Wyatt berhenti bergerak, berbalik dan menemukan kakeknya di pintu kamar. “Jangan memanggil menantu Kakek dengan sebutan seperti itu. Dia tidak salah!”

“Dia hamil bukan denganmu! Apanya yang tidak salah!”

“Aku mencintainya, Kakek!” Tidak ada yang bisa dikatakan Wyatt saat ini. Ia hanya berharap dengan mengatakan perasaannya yang jelas telah diketahui semua orang sekali lagi pada orang yang membersarkannya, tidak akan ada penentangan.

Suara helaan napas berat terdengar di telinga Wyatt, milik kakeknya. Pria tua itu menyerah. “Jika pada akhirnya kamu mau kembali, aku akan selalu ada untukmu!”

Sudah tidak ada jalan kembali sekarang, menurut Wyatt. Yang ada hanyalah jalan untuk bertahan dan berusaha. Ia hanya perlu membuat Anna sadar.

“Terima kasih karena Kakek sudah selalu untukku.”

Ada Esme dan Dominic di depan rumah, tampak cantik dan berbeda. Seolah mereka berdua datang dari tempat yang tidak bisa dijangkau oleh orang kebanyakan. Wyatt sama sekali tidak mengharapkan kedatangan kedua orang ini.

“Seharusnya kalian tidak datang!” Wyatt sama sekali tidak malu-malu untuk mengatakannya.

“Aku sudah menduga kalau kamu akan mengatakan hal ini! Tapi, Wyatt kami berdoa untuk ....”

“Keberadaan kalian hanya akan membuat lukanya dan lukaku semakin besar. Karena itu aku tidak mengundang kalian!”

Dominic membuang napas. “Kami hanya datang untuk bertemu denganmu. Sungguh. Kami berharap kalian berdua bahagia.”

Wyatt mengangguk dan meninggalkan Esme yang tampak keberatan saat Dominic mengajak pulang. Akan tetapi, keduanya sudah menghilang saat Wyatt berhenti di teras dan kemudian berbalik.

Tamu-tamu sudah duduk di kursi yang disewa dadakan. Rumah Anna bahkan tidak dihias seperti pesta pernikahan kebanyakan. Saat Wyatt melangkah masuk, orang-orang secara serempak menoleh padanya dan kemudian berbisik.

“Wyatt, bisa kamu ikut denganku!” Eren, calon mertua Wyatt berbisik.

Ia mengangguk dan meninggalkan ruang tamu yang dijadikan tempat prosesi ijab kabul.

“Ada apa, Nyonya?” tanya Wyatt.

“Jangan memanggilku begitu lagi setelah kalian menikah.” Eren lalu membawa Wyatt ke depan pintu kamar Anna. “Dia tidak menyahut walau sudah kupanggil dan pintunya dikunci lagi. Aku masuk pagi tadi karena menyuruhnya menganti pakaian. Para tukang rias itu sudah ribut karena Anna tidak keluar. Bantu aku panggil dia, kalau kamu pasti bisa membuatnya keluar.”

Wyatt mengangguk. Ia membiarkan Eren pergi, membawa para tukang rias bersamanya. Anna saat ini lebih sensitif lagi dibanding kemarin.

“Anna!” panggil Wyatt sambil mengetuk pintu.

Hening. Bahkan lebih hening dibandingkan sebelumnya.

Anna biasa merajuk pada Wyatt. Wanita itu sering menangis dan mengurung diri karena masalah. Tetapi, tidak pernah sehening ini. Mendadak saja, perasaan Wyatt menjadi tidak enak. Pekikan Anna kemarin yang mengatakan tidak akan menikah dengan Anna tergiang kembali di telinganya.

Wyatt memukul pintu dengan lebih keras. “ANNA!”

Ini hari pernikahan mereka, seharusnya tidak ada hal buruk yang terjadi. Pasti tidak ada masalah. Namun, bagaimana jika benar terjadi masalah?

“Anna aku akan mencobrak pintu, menjauhlah dari ambang pintu!” seru Wyatt.

Ia bisa mendengar ribut-ribut di belakangnya. Eren pasti telah kembali, begitu juga dengan tukang rias. Karena itu, Wyatt harus bisa membuka pintu sekarang.

Ia mengambil ancang-ancang dan kemudian menendang pintu sekuat tenaga. Dua kali tendangan, pintu kamar Anda melesak terbuka, engsel bagian atasnya tangal.

“An-na?”

Ada benda tajam tidak terlihat menhujam dada kiri Wyatt, sakit, ia jadi kesulitan bernapas. Ia melangkah masuk, tanpa memikirkan apa-apa.

“An-na? Anna? ANNA!” pekik Wyatt beberapa detik kemudian sambil berlari ke dalam.

Anna tergantung di kipas angin dengan mata melotot dan tidak bernyawa. Baju pengantinnya telah dipakai.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status