Accueil / Urban / BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM / 2. Memulai Rencana Balas Dendam

Share

2. Memulai Rencana Balas Dendam

Auteur: Blue Sky
last update Dernière mise à jour: 2024-03-03 09:28:25

Dengan susah payah pria tua itu membawa lelaki yang ditemukannya pulang ke rumah.

Meskipun badannya sudah tidak terlalu kuat karena usianya yang sudah menginjak 50 tahun namun semangat dari Pak Adam untuk membawa pria itu pulang bahkan terlihat begitu besar.

Setelah melewati beberapa jalan licin dan hampir jatuh beberapa kali, mereka berdua pun terlihat telah sampai di sebuah rumah sederhana di pinggiran desa yang terletak di tepi hutan belantara itu.

Tokk.. tokkk .. tokk...

Pak Adam mengetuk pintu rumahnya dengan cepat.

"Bu...."

"Cepat buka pintunya bu..." kata Pak Adam dengan nada sedikit ngos-ngosan.

Beberapa saat kemudian, pintu rumah sederhana itu pun segera terbuka.

Terlihat seorang wanita tua keluar dari rumah itu dengan wajah sedikit terkejut setelah melihat suaminya pulang membawa seorang lelaki yang dalam keadaan tidak sadar.

"Siapa ini Pak?"

"Apakah dia pingsan atau sudah mati?"

"Kenapa kamu malah membawanya ke rumah?" tanya Bu Adam dengan wajah sedikit bingung.

"Tanyanya nanti saja bu."

"Untuk saat ini kita selamatkan dahulu lelaki ini." kata Pak Adam menghentikan pertanyaan dari istrinya itu.

Mendengar perintah dari suaminya itu tentu saja membuat Bu Adam segera mengerti.

Dia pun bergegas membantu suaminya memapah pria itu untuk dibaringkan di sebuah ranjang dipan yang berada di ruang tamu rumah sederhana itu.

"Lebih baik kita rawat lelaki ini hingga sadar terlebih dahulu bu."

"Aku sudah berjanji jika dia selamat maka aku akan mengangkatnya sebagai anak angkatku." kata Pak Adam kembali seolah memberi perintah.

Tampak jelas bahwa pria tua itu berharap bahwa lelaki yang di bawanya ke rumah itu bisa selamat dan segera sadar.

Sebagai pasangan yang belum memiliki keturunan bahkan di usia yang tua seperti ini membuat kedua orang tua itu menatap lelaki itu dengan penuh kasih sayang seperti melihat anaknya sendiri.

"Baiklah pak..."

"Aku akan merawat lelaki ini hingga dia sadar." jawab Bu Adam sambil menganggukkan kepalanya.

Hanya dalam beberapa saat kemudian, wanita itu pun bahkan segera ke dapur dan kembali dengan membawa kain beserta air hangat di dalam baskom.

Wanita tua itu pun terlihat begitu memberikan kasih sayang kepada lelaki yang baru saja dibawa pulang oleh suaminya itu meskipun mereka bahkan baru saja saling bertemu.

Keesokan paginya....

"Akkkhhhhhhh...." lelaki yang pingsan sejak tadi malam itu akhirnya siuman sambil memegangi kepalanya yang terasa begitu sakit.

Melihat hal itu pun membuat Bu Adam yang berada di dekatnya segera menghampirinya.

"Kamu sudah sadar nak?" tanya bu Adam dengan wajah terlihat lega.

Namun lelaki itu diam tidak menjawabnya, dia hanya memegangi kepalanya yang terasa sakit sekaligus bingung dengan hal yang baru saja dialaminya itu.

"Di mana aku?" tanya lelaki itu dengan sedikit kebingungan.

"Apa yang terjadi denganku?" tambahnya singkat.

"Kamu tidak perlu bingung nak karena kamu telah aman berada di rumahku." kata Bu Adam dengan nada terdengar menenangkan.

"Suamiku menyelamatkanmu di bawah jurang kemarin petang dan membawamu serta merawatmu di rumahku ini." tambah bu Adam seolah menjelaskan kronologinya.

Mendapat penjelasan seperti itu membuat lelaki yang baru saja sadar itu akhirnya mulai sedikit tenang.

"Memangnya siapa namamu nak?" tanya Bu Adam kembali dengan nada terdengar sedikit penasaran.

Bagaimanapun juga menurutnya jika dia mengetahui tentang identitas lelaki yang diselamatkannya itu maka mungkin saja semuanya akan menjadi lebih mudah.

"Aku siapa?" kata pria itu bertanya balik sambil menahan rasa pusing di kepalanya.

Pria yang baru saja siuman itu terlihat tidak bisa mengingat siapa namanya sendiri.

Meskipun dia telah berusaha sekuat tenaga mengingat tentang identitasnya sendiri namun pada akhirnya pria itu hanya bisa merasakan rasa sakit di kepalanya tanpa berhasil mengetahui apapun.

"Akkkhhhhhhh..." kata pria itu kembali sambil memegangi kepalanya lagi.

Melihat pemandangan ini membuat Bu Adam merasa sedikit khawatir.

"Tidak apa-apa nak jika kamu tidak bisa mengingat namamu sendiri." kata Bu Adam menenangkan.

"Kamu tidak perlu memaksakan diri."

"Lebih baik kamu segera beristirahat kembali agar badanmu dapat kembali sehat seperti sedia kala." tambah istri dari Pak Adam itu dengan penuh perhatian kepada seorang Dylan.

Dia memang sudah lama menginginkan seorang putra namun selama puluhan tahun menikah dengan Pak Adam, nyatanya mereka tidak memiliki momongan sama sekali. Hanya dalam beberapa saat kemudian, pria itu segera kembali beristirahat.

Beberapa bulan pun telah berlalu dengan begitu cepat, pria yang telah diselamatkan dari jurang itu telah sembuh seperti sedia kala, ingatannya pun telah kembali sepenuhnya. Dia tampak menikmati momen kebersamaan dengan keluarga kecil itu.

Walaupun mereka hanya memiliki di sebuah rumah sederhana yang berada di pinggiran desa, namun kasih sayang keluarga itu terasa begitu hangat.

Di suatu sore, mereka semua sekeluarga tampak duduk dengan santai di teras rumah.

"Uhhhukkk.. uhhhukkkk..." Pak Adam terlihat batuk beberapa kali dengan nafas sedikit terengah-engah.

Kulit keriput itu tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa pria itu sudah tua dan sakit-sakitan. Pak Adam bahkan sudah tidak bisa bekerja selama satu minggu terakhir.

Menyaksikan pemandangan ini membuat pria yang telah dianggap sebagai anak angkatnya itu pun merasa begitu kasihan. Dia merasa perlu membalas budi atas kebaikan dari keluarga kecil ini yang telah menyelamatkan hidupnya.

Mungkin tidak akan banyak yang bisa ia lakukan, tapi setelah apa yang dialaminya selama ini, dia sudah yakin.

'Aku memutuskan akan merantau untuk membalas budi dan memulai rencana balas dendamku.' gumam pria itu dalam hatinya.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
Ridho Kadu
ceritanya sedih
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 88

    Benn Backman segera menghindar dengan menggulingkan badannya ke kiri sejauh 3 meter.Dhuarrr...Tanah tempatnya berdiri sebelumnya itu segera meledak akibat teknik pukulan dari seorang Huang Do.Semua orang yang menyaksikan pertarungan itu tampak menatap kagum.Menurutnya tentu saja itu adalah kemampuan yang mengerikan dari seorang yang pernah belajar teknik kungfu Budha.Jika pukulan itu mengenai lawannya maka tentu saja dia akan segera hancur menjadi rempeyek seketika."Ini adalah ahli bela diri sejati.""Kekuatan yang benar-benar mengerikan." Kata para pendukungnya dengan tatapan kagum.Meskipun begitu tentu saja seorang Benn Backman bukanlah pria yang bodoh.Sebagai seorang pria yang memimpin gangster paling ditakuti nomor 3 di ibukota Vegas ini, tentu saja dia adalah pria yang cerdas.Menurutnya melawan orang dengan kekuatan mengerikan seperti Huang Do itu harus menggunakan strategi yang tepat.Tiap mencegah mengambil pistol khusus dari samping tubuhnya.Pistol itu terlihat unik

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 87

    Pria dengan pedang besar di tangannya itu tentu saja hendak menang ke serangan itu, tapi sayang kecepatan pria itu terlalu tinggi.Srrtttt...Brukkkkkk...Pria itu pun segera jatuh ke tanah dengan goresan besar di dadanya yang membentuk huruf x.Darah pun mengalir deras keluar dari luka itu.Dia pun menyerah karena sudah tidak berdaya bahkan hanya untuk mengangkat kepalanya.Pria itu segera dikeluarkan dari lapangan pertarungan."Aku adalah Steven Guard, salah satu gangster dari pinggiran Utara ibukota Vegas.""Aku datang ke sini untuk menang dan akan mengalahkan siapapun yang akan menjadi lawanku.""Jika masih ada yang berani melawanku maka majulah!" "Aku akan mencincang kalian hingga menjadi 1000 bagian." Kata Steven Guard dengan wajah angkuh.Dia memang bukan berasal dari sebuah gangster yang terkenal namun semua orang menyadari bahwa dia memiliki talenta yang harus diperhitungkan.Mendengar dan melihat kemampuan pria itu, beberapa peserta pun bahkan tampak mengurungkan niatnya un

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 86

    Di padepokan beladiri Ilmu Langit itu tampak beberapa orang dengan pakaian rapi, beberapa diantaranya juga terlihat menggunakan pakaian mewah dengan banyak emas di sekujur tubuhnya.Dylan mulai menyadari bahwa turnamen antar gangster ini tidak hanya melibatkan para gangster saja namun juga melibatkan para elit yang berasal dari dunia bawah tanah ibukota Vegas ini.Di tengah tempat itu terdapat sebuah arena pertandingan dengan lokasi seluas 10 meter x 10 meter dengan dikelilingi oleh pagar tali.Lantai dari tempat itu juga sengaja berlantai tanah hingga atmosfer pertandingan beladiri terasa begitu kental.Setelah menunggu waktu yang cukup lama, seorang pria berusia sekitar 40 tahun dengan badan tegap tiba-tiba masuk ke dalam arena pertandingan.Semua orang yang berada di tempat itu tampak menatap pria itu dengan tatapan kagum."Aku adalah Leon, pemimpin dari perguruan bela diri Ilmu Langit ini." Kata pria itu memperkenalkan diri dengan nada terdengar begitu berwibawa.Semua orang yang

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 85.

    Vrommmm..Mobil yang mereka kendarai tampak melaju dengan lincah melewati berbagai macam kemacetan yang ada di ibukota Vegas tersebut.Setelah melewati 1 jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di sebuah padepokan beladiri yang bernama Ilmu Langit.Di sana terlihat mobil ramai berjejeran mulai dari mobil biasa hingga mobil paling mewah semuanya ada di tempat itu.Tentu saja tempat itu merupakan tempat diadakannya turnamen antar gangster terbesar di ibukota Vegas ini."Ayo kita turun, Tuan Dylan." Kata King Lion."Tentu saja." Jawab Dylan dengan singkat.Namun ketika mereka hendak turun dari mobil, tiba-tiba saja handphone King Lion berdering menandakan seseorang sedang menghubunginya.Tring...Tring....Tring....'Siapa yang menghubungi ku disaat penting seperti ini?' gumam King Lion dalam hatinya sendiri.Tampak jelas wajah jengkel di pria itu pada orang yang menghubunginya karena mengganggu perhatiannya ketika berada di acara penting seperti ini.Dia pun dengan sigap mengangkat pangg

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 84

    Dylan tampaknya sudah bersiap untuk mengikuti turnamen antar gangster terbesar di ibukota Vegas itu. Dia berharap di sana dapat bertemu dengan Antonio Hernandez dan juga kerabat jauh dari keluarga tersembunyi Abraham seperti yang dikatakan oleh King Lion. "Suzy, aku mau keluar dulu dengan teman." "Sepertinya sedikit lama karena aku akan melihat sebuah sebuah turnamen gangster." "Aku ingin mengajakmu tapi sepertinya lebih baik kamu tidak terlibat dalam hal seperti ini." "Kamu tidak masalah kan?" Tanya Dylan salah sedang meminta izin. Mendengar itu, Suzy tampak hanya menganggukkan sedikit kepalanya. Terlihat jelas kepercayaan wajah wanita itu terhadap suaminya. "Tentu saja tidak apa-apa sayang." "Namun kamu harus berjanji akan pulang dalam keadaan baik-baik saja. "Aku akan menunggumu pulang untuk makan malam bersama." jawab Suzy. Meskipun begitu, terlihat jelas wajah Suzy sedikit cemberut. Dia bisa membayangkan akan bosan seharian di dalam hotel ini sendirian. O

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 83

    Dylan menyadari bahwa SMS tadi hanyalah pengalihan untuk menjauhkan dirinya dari keluarga Dunn.Dia tahu target mereka sebenarnya adalah keluarga nomor satu di ibukota Vegas itu.Dylan pun segera berlari ke atas lantai tersebut lewat tangga agar lebih cepat."Ada apa ini?" tanya Dylan kepada Tuan Jhonny Dunn dan juga Livvy Dunn yang tampak syok di tempat itu."Aku tidak tahu, Dylan.""Tiba-tiba saja putriku ini pingsan.""Kaki dan tangannya tiba-tiba berubah menjadi begitu dingin hingga seperti.""Dia bahkan tidak bangun ketika aku meneriakinya." kata Livvy Dunn menjelaskan kronologinya.Terlihat jelas kekhawatiran di wajah wanita itu seolah khawatir Putri tunggalnya itu akan kenapa-napa.Seorang ibu mana yang tidak khawatir jika tiba-tiba putrinya mengalami hal yang mengerikan seperti ini, bahkan hampir semua ibu di dunia ini pasti juga akan merasakan hal yang sama.Mengetahui hal ini, Dylan segera memeriksa nafas dan hati Jennifer Dunn di bagian lehernya dengan cepat.Tk...Tk ..Tk

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status