Di suatu petang, sebuah mobil berwarna hitam tampak berjalan pelan di pinggir hutan seolah pengendara mobil itu ingin memastikan bahwa tidak ada orang sama sekali di tempat itu.
"Apakah di sini tidak ada orang yang menyaksikan kita?" tanya pria sopir mobil itu kepada pria di sampingnya."Sepertinya tidak ada orang sama sekali di tempat ini." kata pria di sebelahnya menjawab singkat."Bagaimana jika kita membuang mayat pria itu di tempat ini saja?""Tempat ini bahkan tampak begitu sunyi.""Aku cukup yakin bahwa tidak akan ada orang yang menemukan mayat pria itu jika kita membuangnya di sini." tanya pria yang menjadi sopir mobil hitam itu kembali dengan nada seolah sedang mengkonfirmasi."Baiklah.""Sepertinya itu adalah ide yang bagus." jawab pria di sampingnya itu dengan singkat.Beberapa detik kemudian mobil berwarna hitam itu tampak terhenti dengan cepat.Chiittt....Kedua pria itu pun segera membuka pintu belakang mobilnya dengan cepat.Mereka berdua segera mengeluarkan seorang pria yang tampak tidak sadarkan diri dari kursi belakang mobil itu sebelum melemparnya ke sebuah jurang yang cukup dalam.Wushhhhh...Brukkkkkk....Pria yang tidak sadarkan diri itu terlihat jatuh dengan cepat ke dasar jurang yang cukup tinggi."Apakah tugas kita untuk membuang mayat itu telah selesai, sekarang?" tanya pria sopir itu dengan wajah seolah mengkonfirmasi."Tentu saja tugas kita telah selesai.""Kita hanya disuruh oleh tuan kita untuk membuang mayat pria itu jauh di luar kota agar tidak ada yang menemukannya lagi." jawab pria di sebelahnya seolah sedang menjelaskan."Selain itu, ini adalah tempat di sebuah pinggir hutan belantara yang membuatku tidak hanya yakin bahwa tidak akan ada orang yang dapat menemukannya namun mungkin juga akan ada binatang buas yang datang dan memangsa jasad dari pria mantan pemimpin keluarga Abraham ini." tambahnya menjelaskan singkat."Baiklah.""Sepertinya apa yang kamu katakan itu adalah benar dan masuk akal.""Jika seperti itu apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" tanya pria sopir itu kembali dengan wajah penasaran.Menurutnya ini adalah pertama kalinya dia mendapatkan perintah dari tuannya untuk membuang seorang mayat. Dengan hal itu saja maka normal jika pria sopir itu tampak bingung dengan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Akan tetapi pria di depannya itu terlihat sedikit tertawa dengan nada sarkasme."Hahaha...""Tentu saja kita harus segera pulang dan mendapatkan bonus dari tuan kita itu karena telah menjalankan misi rahasianya ini." jawab pria itu sambil tersenyum senang di wajahnya seolah tidak sabar ingin mendapatkan sebuah hadiah.Setelah berbincang dengan singkat, kedua pria itu pun tampak segera bergegas masuk ke dalam mobilnya.Jeglek.....Dalam waktu beberapa detik kemudian, mereka telah berada di dalam mobilnya seolah siap meninggalkan tempat itu kapan saja.Vrommmmm....Hanya dengan sebuah injakan gas ringan saja membuat mobil berwarna hitam itu pun segera melesat meninggalkan tempat itu.Mereka berdua itu pun bersiap kembali untuk melaporkan kepada tuannya bahwa mereka telah melaksanakan misi rahasia itu dan akhirnya bisa mendapatkan sebuah hadiah yang besar.Sementara itu, di dasar jurang adalah sebuah area perkebunan.'Apa itu?' gumam seorang pria tua yang melihat sesuatu yang dilemparkan dari atas sana.'Kenapa mereka membuang sesuatu yang begitu besar di tempat seperti ini?' tambahnya lagi dengan wajah tampak sedikit penasaran.Pria itu adalah Pak Adam, seorang petani yang yang hendak pulang dari kebunnya.Dia memang terbiasa pulang dari kebun pada waktu petang seperti ini.Pak Adam pun segera mendekati sesuatu yang baru saja jatuh dari atas tersebut. Walaupun pada saat itu suasananya terlihat sedikit remang-remang karena memang sudah petang, namun Pak Adam masih dapat melihatnya dengan jelas bahwa benda yang jatuh itu adalah tubuh manusia.Melihat pemandangan itu tentu saja membuatnya tampak sedikit terkejut seolah bingung dengan apa yang akan dilakukan selanjutnya."Apakah kamu baik-baik saja, nak?" tanya Pak Adam sambil menggoyangkan badan pria tidak sadarkan itu berkali-kali.Namun pria itu tampak tetap diam tidak merespon sama sekali seolah itu seperti sebuah tubuh yang sudah tidak bernyawa.Melihat hal itu membuat Pak Adam pun segera mendekatkan dan menempelkan telinganya di dada pria itu untuk mengetahui apakah pria tidak dikenal itu masih hidup atau sudah benar-benar mati.Dug.. dug.. dug ...Walaupun itu terdengar begitu lemah namun Pak Adam masih yakin bahwa pria di depannya itu masih dalam keadaan hidup.Jika seperti itu maka dia pun segera memapahnya untuk dibawa pulang dan mengobatinya."Kamu tenang saja, nak.""Aku pasti akan menyelamatkanmu apapun yang terjadi.""Jika kamu berhasil selamat maka kamu akan aku jadikan sebagai anak angkatku." kata Pak Adam sambil berbisik ke telinga pria di depannya itu seolah ingin memotivasinya agar tetap bertahan hidup.Pak Adam yang tidak tahu apakah pria itu masih dapat selamat atau tidak namun tetap semangat untuk membawanya ke rumah dan mengobatinya.Sebagai seorang pria yang bahkan belum memiliki anak hingga umur setua itu membuatnya menatap pria tidak sadarkan diri itu sudah seperti anaknya sendiri.Tentu saja dia bahkan tidak tahu bahwa pria itu adalah seorang Pemimpin Keluarga Abraham yang merupakan salah satu keluarga terkaya di negara Moonland ini.Dengan susah payah pria tua itu membawa lelaki yang ditemukannya pulang ke rumah.Meskipun badannya sudah tidak terlalu kuat karena usianya yang sudah menginjak 50 tahun namun semangat dari Pak Adam untuk membawa pria itu pulang bahkan terlihat begitu besar.Setelah melewati beberapa jalan licin dan hampir jatuh beberapa kali, mereka berdua pun terlihat telah sampai di sebuah rumah sederhana di pinggiran desa yang terletak di tepi hutan belantara itu.Tokk.. tokkk .. tokk...Pak Adam mengetuk pintu rumahnya dengan cepat."Bu....""Cepat buka pintunya bu..." kata Pak Adam dengan nada sedikit ngos-ngosan.Beberapa saat kemudian, pintu rumah sederhana itu pun segera terbuka.Terlihat seorang wanita tua keluar dari rumah itu dengan wajah sedikit terkejut setelah melihat suaminya pulang membawa seorang lelaki yang dalam keadaan tidak sadar."Siapa ini Pak?""Apakah dia pingsan atau sudah mati?""Kenapa kamu malah membawanya ke rumah?" tanya Bu Adam dengan wajah sedikit bingung."Tanyanya n
Suara gerimis hujan malam menjadi musik yang menemani makan malam keluarga ini. Walau hanya makan nasi putih dengan ikan asin, namun itu sudah lebih dari cukup untuk mengisi perut."Makannya yang banyak, Nak." kata Pak Adam sambil menambahkan nasi ke piring pria itu."Iya, Pak." jawabnya singkat sambil tersenyum sedikit menahan malu.Sambil makan, pria itu menatap dua orang tua itu dalam diam. Faktanya, dia sudah mengingat apa yang dialaminya sampai bisa menetap di rumah ini. Dan dia juga harus membalas dendam kepada orang yang telah membuatnya mengalami penderitaan sebanyak ini.Nama aslinya adalah Dylan Abraham, pria yang merupakan pangeran sekaligus pemimpin dari Keluarga Tersembunyi Abraham yang merupakan salah satu dari lima keluarga teratas di Negara Moonland ini.Karena persaingan curang untuk menjadi pemimpin keluarga Abraham tersebut, dia pun akhirnya dikhianati dan hendak dibunuh namun akhirnya diselamatkan oleh keluarga Pak Adam.Dylan pun mempunyai identitas lain yang dira
Satu minggu kemudian berlalu dengan begitu cepat.Setelah Dylan menyiapkan perbekalan untuk merantau, dia pun berpamitan kepada bapak dan ibu angkatnya."Pak, bu aku mau berangkat dulu, bapak dan ibu harus baik-baik di rumah ya.""Aku akan mengirim uang setiap bulannya." kata Dylan sambil berpamitan."Iya nak hati-hati di jalan." kata Bu Adam sambil menetaskan air mata.Tampak kedua orang tua itu bersedih mengantar Dylan berangkat merantau.Dylan berangkat dengan menggunakan bus kelas ekonomi selama sekitar 4 jam perjalanan.Di pintu keluar terminal, tampak Azen sudah menunggu Dylan.Mereka lalu naik taksi menuju tempat Azen, yaitu kos atau mess untuk karyawan security.Azen adalah seorang karyawan security atau satpam di sebuah perusahaan yang bernama Sunrise.Setelah istirahat, Azen pun menyampaikan kepada Dylan tentang pekerjaannya."Aku sudah mendaftarkanmu sebagai seorang security di tempatku bekerja.""Besok kamu bisa berangkat menghadap ke kepala security, Pak Albert dan langsu
Pria yang bernama Jack dari Geng Kapak Naga itu terlihat mengayunkan pukulannya dengan cepat.Wusshhh...Namun Dylan dapat menghindari pukulan tersebut dengan mudah, dan...Plakkkkkkk....Dylan menampar balik wajah Jack hingga membuat pria itu terpental 3 meter dan terjatuh dengan keras.Brukkkkkk..."Akkkhhhhhhh..." teriak pria itu sambil menahan rasa sakit di wajahnya.Cap 5 cari berwarna merah pun kini berada di wajah pria sombong itu."Kurang ajar kau." teriak Jack kembali sambil memegang pipinya yang sakit."Habisi dia..!" seru Jack kepada teman-temannya.Sembilan orang maju secara bersamaan menerkam ke arah Dylan.Melihat hal itu pun membuat seorang Dylan juga melompat ke arah mereka dengan lebih cepat.Plakkk...Plakkk...Plakkk...Dylan menampar semua orang sekaligus hingga membuat mereka tersungkur ke tanah.Keberanian dan kesombongan yang mereka tunjukkan beberapa waktu yang lalu itu ini berubah menjadi rasa kaget bercampur marah melihat Dylan yang tetap berdiri dengan santa
Azen tampak menatap sahabat dari desanya itu dengan tatapan antusias."Aku diajarin dong ilmu bela diri seperti kamu, biar aku bisa mengalahkan banyak lawan seperti tadi." pinta Azen sambil tersenyum."Baiklah, besok aku akan mengajarimu beberapa ilmu bela diri biar kamu tambah jago dalam bertarung." jawab Dylan dengan santai.Setelah menyelesaikan makan sorenya, mereka berdua pun segera pulang kembali ke mes security.Menjelang malam, Azen mengajak Akira keliling kota Valley untuk mengenali lingkungan di sekitar sana."Bagaimana jika kita jalan-jalan sebentar mengelilingi kota Valley ini, Dylan?" tanya Azen dengan nada mengajak."Sebagai seorang yang baru datang ke kota ini maka menurutku ada baiknya jika aku mengajakmu untuk mengenali beberapa tempat penting di kota ini." tambahnya."Sepertinya itu adalah ide yang bagus Azen." jawab Dylan sambil menganggukkan kepalanya menandakan setuju.Hanya dalam beberapa saat kemudian mereka pun bergegas ke pusat kota dengan menggunakan ojek onl
"Itu adalah aku." jawab Dylan sambil maju selangkah dengan santai."Iya itu benar orangnya Tuan Bane, pria yang mematahkan lenganku dan menghina Geng Kapak Naga." kata Jack sambil menunjuk Dylan."Bahkan dia juga mengatakan bahwa dia tidak takut sama sekali dengan Geng Kapak Naga." tambah Jack memprovokasi Bane.Menurutnya ini adalah kesempatan untuk membalas dendam karena dipermalukan kemarin. Dengan adanya Bane, Jack dan pengikut lainnya menganggap bahwa nasib Dylan telah tamat.Bane pun maju selangkah, tangannya yang memakai sarung tangan tinju itu pun dilipat ke depan dada dengan sikap angkuh."Hai kamu yang bernama Dylan, cepat merangkak ke sini dan patahkan tanganmu sama seperti Jack." kata Bane."Jika kamu melakukannya maka mungkin saja aku akan melupakannya dan membiarkanmu hidup.""Namun jika kamu menolak maka jangan salahkan aku saat aku menghancurkan semua tulang di tubuhmu itu hingga membuatmu menjadi pria cacat di sisa umur hidupmu." tambah Bane."Bagaimana menurutmu?" ka
"Cepat bawa dia pergi dari sini!""Jika tidak, maka mungkin aku juga akan mematahkan kedua kakinya." kata Dylan sambil membentak ke arah para pengikut dari pria yang dihajarnya itu.Para pengikutnya pun segera membawa Bane Dragon pergi meninggalkan tempat itu dengan wajah suram. Bahkan seorang Jack Dragon yang berencana datang ke tempat itu untuk membalas dendam kepada Dylan dengan menggunakan Bane, namun semua rencananya gagal total dan malah mengalami kerugian yang besar.Setelah kepergian rombongan Geng Kapak Naga, suasana di tempat itu kembali kondusif seperti biasanya. Terlihat dari sudut ruangan lantai 2 gedung perusahaan Sunrise, terdapat sepasang mata yang memantau kejadian ini.Ada ketertarikan yang terlihat dari mata itu. Dia ternyata adalah Suzy, putri dari pemilik perusahaan ini.Dylan sebenarnya mengetahui bahwa dia sedang diawasi oleh Suzy namun pura-pura cuek."Syukurlah semua masalah dapat teratasi dengan kepergian para preman itu." kata Albert akhirnya bisa bernafas
"Aku mau mengambil lebih dari 30 juta rupiah." Dylan berkata dengan tenang sambil menatap security."Bukankah hal ini sudah memenuhi syarat untukku masuk ke tempat ini?" tambah Dylan masuk akal.Namun security itu malah tertawa mengejek ke arah Dylan."Hehehehe..." "Apa menurutmu aku adalah pria yang bodoh?""Mana mungkin kamu punya uang sebanyak itu? Sudah pergi sana dan jangan mengganggu pekerjaanku." kata security mengusir."Masih banyak tamu yang harus kulayani." tambahnya singkat sambil memalingkan wajah seolah ingin pergi dari tempat itu.Akan tetapi sebelum security itu dapat melakukan niatnya."Aku di sini mau mengambil Safe Deposit milikku." kata Dylan tanpa melirik ke security."Hah... Kamu memiliki Save Deposit?""Jangan mimpi!" kata security itu tidak percaya."Safe Deposit adalah salah satu layanan khusus dari Bank International Moonland ini dan minimal saldonya pasti miliaran.""Kamu mana mungkin punya saldo sebanyak itu." tambah security itu.Di matanya, Dylan hanyalah