Share

BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM
BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM
Author: Blue Sky

1. MEMBUANG MAYAT

Di suatu petang, sebuah mobil berwarna hitam tampak berjalan pelan di pinggir hutan seolah pengendara mobil itu ingin memastikan bahwa tidak ada orang sama sekali di tempat itu.

"Apakah di sini tidak ada orang yang menyaksikan kita?" tanya pria sopir mobil itu kepada pria di sampingnya.

"Sepertinya tidak ada orang sama sekali di tempat ini." kata pria di sebelahnya menjawab singkat.

"Bagaimana jika kita membuang mayat pria itu di tempat ini saja?"

"Tempat ini bahkan tampak begitu sunyi."

"Aku cukup yakin bahwa tidak akan ada orang yang menemukan mayat pria itu jika kita membuangnya di sini." tanya pria yang menjadi sopir mobil hitam itu kembali dengan nada seolah sedang mengkonfirmasi.

"Baiklah."

"Sepertinya itu adalah ide yang bagus." jawab pria di sampingnya itu dengan singkat.

Beberapa detik kemudian mobil berwarna hitam itu tampak terhenti dengan cepat.

Chiittt....

Kedua pria itu pun segera membuka pintu belakang mobilnya dengan cepat.

Mereka berdua segera mengeluarkan seorang pria yang tampak tidak sadarkan diri dari kursi belakang mobil itu sebelum melemparnya ke sebuah jurang yang cukup dalam.

Wushhhhh...

Brukkkkkk....

Pria yang tidak sadarkan diri itu terlihat jatuh dengan cepat ke dasar jurang yang cukup tinggi.

"Apakah tugas kita untuk membuang mayat itu telah selesai, sekarang?" tanya pria sopir itu dengan wajah seolah mengkonfirmasi.

"Tentu saja tugas kita telah selesai."

"Kita hanya disuruh oleh tuan kita untuk membuang mayat pria itu jauh di luar kota agar tidak ada yang menemukannya lagi." jawab pria di sebelahnya seolah sedang menjelaskan.

"Selain itu, ini adalah tempat di sebuah pinggir hutan belantara yang membuatku tidak hanya yakin bahwa tidak akan ada orang yang dapat menemukannya namun mungkin juga akan ada binatang buas yang datang dan memangsa jasad dari pria mantan pemimpin keluarga Abraham ini." tambahnya menjelaskan singkat.

"Baiklah."

"Sepertinya apa yang kamu katakan itu adalah benar dan masuk akal."

"Jika seperti itu apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" tanya pria sopir itu kembali dengan wajah penasaran.

Menurutnya ini adalah pertama kalinya dia mendapatkan perintah dari tuannya untuk membuang seorang mayat. Dengan hal itu saja maka normal jika pria sopir itu tampak bingung dengan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Akan tetapi pria di depannya itu terlihat sedikit tertawa dengan nada sarkasme.

"Hahaha..."

"Tentu saja kita harus segera pulang dan mendapatkan bonus dari tuan kita itu karena telah menjalankan misi rahasianya ini." jawab pria itu sambil tersenyum senang di wajahnya seolah tidak sabar ingin mendapatkan sebuah hadiah.

Setelah berbincang dengan singkat, kedua pria itu pun tampak segera bergegas masuk ke dalam mobilnya.

Jeglek.....

Dalam waktu beberapa detik kemudian, mereka telah berada di dalam mobilnya seolah siap meninggalkan tempat itu kapan saja.

Vrommmmm....

Hanya dengan sebuah injakan gas ringan saja membuat mobil berwarna hitam itu pun segera melesat meninggalkan tempat itu.

Mereka berdua itu pun bersiap kembali untuk melaporkan kepada tuannya bahwa mereka telah melaksanakan misi rahasia itu dan akhirnya bisa mendapatkan sebuah hadiah yang besar.

Sementara itu, di dasar jurang adalah sebuah area perkebunan.

'Apa itu?' gumam seorang pria tua yang melihat sesuatu yang dilemparkan dari atas sana.

'Kenapa mereka membuang sesuatu yang begitu besar di tempat seperti ini?' tambahnya lagi dengan wajah tampak sedikit penasaran.

Pria itu adalah Pak Adam, seorang petani yang yang hendak pulang dari kebunnya.

Dia memang terbiasa pulang dari kebun pada waktu petang seperti ini.

Pak Adam pun segera mendekati sesuatu yang baru saja jatuh dari atas tersebut. Walaupun pada saat itu suasananya terlihat sedikit remang-remang karena memang sudah petang, namun Pak Adam masih dapat melihatnya dengan jelas bahwa benda yang jatuh itu adalah tubuh manusia.

Melihat pemandangan itu tentu saja membuatnya tampak sedikit terkejut seolah bingung dengan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

"Apakah kamu baik-baik saja, nak?" tanya Pak Adam sambil menggoyangkan badan pria tidak sadarkan itu berkali-kali.

Namun pria itu tampak tetap diam tidak merespon sama sekali seolah itu seperti sebuah tubuh yang sudah tidak bernyawa.

Melihat hal itu membuat Pak Adam pun segera mendekatkan dan menempelkan telinganya di dada pria itu untuk mengetahui apakah pria tidak dikenal itu masih hidup atau sudah benar-benar mati.

Dug.. dug.. dug ...

Walaupun itu terdengar begitu lemah namun Pak Adam masih yakin bahwa pria di depannya itu masih dalam keadaan hidup.

Jika seperti itu maka dia pun segera memapahnya untuk dibawa pulang dan mengobatinya.

"Kamu tenang saja, nak."

"Aku pasti akan menyelamatkanmu apapun yang terjadi."

"Jika kamu berhasil selamat maka kamu akan aku jadikan sebagai anak angkatku." kata Pak Adam sambil berbisik ke telinga pria di depannya itu seolah ingin memotivasinya agar tetap bertahan hidup.

Pak Adam yang tidak tahu apakah pria itu masih dapat selamat atau tidak namun tetap semangat untuk membawanya ke rumah dan mengobatinya.

Sebagai seorang pria yang bahkan belum memiliki anak hingga umur setua itu membuatnya menatap pria tidak sadarkan diri itu sudah seperti anaknya sendiri.

Tentu saja dia bahkan tidak tahu bahwa pria itu adalah seorang Pemimpin Keluarga Abraham yang merupakan salah satu keluarga terkaya di negara Moonland ini.

Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ryo Adhitya Faeyza
Awal ceritanya seru...
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status