Главная / Urban / BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM / 5. MEMBERI PELAJARAN PADA PREMAN

Share

5. MEMBERI PELAJARAN PADA PREMAN

Aвтор: Blue Sky
last update Последнее обновление: 2024-03-03 10:00:06

Pria yang bernama Jack dari Geng Kapak Naga itu terlihat mengayunkan pukulannya dengan cepat.

Wusshhh...

Namun Dylan dapat menghindari pukulan tersebut dengan mudah, dan...

Plakkkkkkk....

Dylan menampar balik wajah Jack hingga membuat pria itu terpental 3 meter dan terjatuh dengan keras.

Brukkkkkk...

"Akkkhhhhhhh..." teriak pria itu sambil menahan rasa sakit di wajahnya.

Cap 5 cari berwarna merah pun kini berada di wajah pria sombong itu.

"Kurang ajar kau." teriak Jack kembali sambil memegang pipinya yang sakit.

"Habisi dia..!" seru Jack kepada teman-temannya.

Sembilan orang maju secara bersamaan menerkam ke arah Dylan.

Melihat hal itu pun membuat seorang Dylan juga melompat ke arah mereka dengan lebih cepat.

Plakkk...

Plakkk...

Plakkk...

Dylan menampar semua orang sekaligus hingga membuat mereka tersungkur ke tanah.

Keberanian dan kesombongan yang mereka tunjukkan beberapa waktu yang lalu itu ini berubah menjadi rasa kaget bercampur marah melihat Dylan yang tetap berdiri dengan santai tanpa terluka sedikitpun.

Mereka tidak menyangka akan kalah telak melawan satu orang dengan satu tamparan.

Bahkan Albert pun juga kaget sekaligus kagum dengan kemampuan Dylan yang begitu mengesankan.

Jack yang masih kesakitan itu berhasil berdiri dengan tetap sikap sombongnya.

"Awas kamu!"

"Kamu boleh saja pandai berkelahi tapi apa kamu tahu siapa bos Geng Kapak Naga?" tanya Jack dengan nada mengancam.

"Jika kamu bertemu dengannya langsung maka kamu pasti akan...." namun sebelum Jack bahkan dapat menyelesaikan kalimatnya,

Plakkkkkkk...

Dylan tampak bergerak mendekati pria itu dengan cepat dan menamparnya lagi hingga membuatnya terpental jauh ke belakang sebelum jatuh ke tanah lagi.

"Akkkhhhhhhh..." teriak Jack menahan kesakitan saat terkapar.

"Pasti akan apa?" tanya Dylan sambil menyeka tangannya.

"Apa menurutmu Geng Kapak Naga bisa membuatku takut?" tambahnya.

Dylan pun maju mendekati Jack yang masih terkapar di halaman perusahaan Sunrise.

Krakkkk...

Suara retakan tangan Jack pun terdengar setelah diinjak oleh Dylan hingga membuat pria itu berguling-guling menahan kesakitan.

Wajah pengikut Jack pun terlihat menjadi ketakutan melihat pemandangan ini.

Satu kesimpulan dalam pikiran mereka, pria ini terlalu berani dan mendominasi.

"Bawa orang ini sebelum aku berubah pikiran." kata-kata tenang dari Dylan membuat para anak buah Jack pun gemetar ketakutan dan segera mengangkat pemimpinnya itu untuk pergi dari sana.

"Awas kamu...!"

"Besok aku pasti akan kembali lagi..!" teriak Jack sebelum dibawa pergi.

Mereka pun pergi dari tempat itu dengan rasa malu di wajahnya.

Suasana pun berubah menjadi tenang setelah kepergian mereka.

Seorang Albert mendatangi Dylan dengan dengan wajah marah tapi takut dengan pria itu.

"Hai kamu anak baru, apa kamu tahu hal yang baru saja kamu lakukan?" tanya Albert dengan wajah menahan marah.

"Apa kamu tahu siapa bos Geng Kapak Naga itu? Apa kamu juga mengerti bahwa seluruh daerah ini tunduk kepadanya?" tambah Albert meluapkan emosinya.

Walaupun dia tahu baru saja diselamatkan oleh Dylan dari para preman itu namun menurutnya hal ini malah membuat mereka akan semakin marah.

"Tenang saja, karena barusan aku menghajar dan mematahkan tangannya maka besok dia pasti akan datang hanya untuk berurusan denganku."

"Aku akan mengurusnya sendiri dan perusahaan tidak perlu ikut membantu." jawab Dylan dengan tenang.

"Besok jangan libatkan kami tentang masalahmu dengan Geng Kapak Naga itu!"

"Dan kami tidak akan ikut campur atau membantumu sama sekali!" seru Albert sambil masuk ke dalam untuk mengobati luka di pipinya.

Kegiatan hari ini pun berjalan normal kembali dan tidak ada masalah berarti dari tim security.

Satu-satunya masalah adalah bagaimana jika besok Geng Kapak Naga itu datang kembali untuk membalas dendam, tentu semua orang akan menyalahkan Dylan karena memancing amarah tangan kanan sekaligus orang kepercayaan dari geng tersebut.

Saat pulang sore hari, Dylan dan Azen pun makan sore dulu di sebuah warung makan kecil di pinggir jalan.

Sambil mengobrol, Azen masih tampak bingung dengan kemampuan bertarung milik sahabat dari desa yang berada di depan matanya.

"Dylan, kamu belajar berkelahi di mana?"

"Kok bisa pandai banget bertarungnya?" tanya Azen penasaran.

"Aku hanya belajar di TV." jawab Dylan dengan tenang.

Tentu saja Dylan tidak ingin Azen tahu bahwa dirinya adalah orang yang ditakuti lawan-lawannya bahkan sampai mendapat julukan Pangeran Tangan Kilat.

Konon, karena terlalu cepat gerakan tangannya membuat seorang Dylan telah mengalahkan berbagai macam lawan dari berbagai perguruan beladiri yang ada di Negara Moonland ini.

Walaupun dia merupakan pria yang begitu hebat dari Keluarga Tersembunyi Abraham, akan tetapi karena penghianatan dari seorang yang begitu dia percaya membuatnya harus terusir dan nyaris tewas di jurang sebelum diselamatkan oleh Pak Adam beberapa bulan yang lalu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 88

    Benn Backman segera menghindar dengan menggulingkan badannya ke kiri sejauh 3 meter.Dhuarrr...Tanah tempatnya berdiri sebelumnya itu segera meledak akibat teknik pukulan dari seorang Huang Do.Semua orang yang menyaksikan pertarungan itu tampak menatap kagum.Menurutnya tentu saja itu adalah kemampuan yang mengerikan dari seorang yang pernah belajar teknik kungfu Budha.Jika pukulan itu mengenai lawannya maka tentu saja dia akan segera hancur menjadi rempeyek seketika."Ini adalah ahli bela diri sejati.""Kekuatan yang benar-benar mengerikan." Kata para pendukungnya dengan tatapan kagum.Meskipun begitu tentu saja seorang Benn Backman bukanlah pria yang bodoh.Sebagai seorang pria yang memimpin gangster paling ditakuti nomor 3 di ibukota Vegas ini, tentu saja dia adalah pria yang cerdas.Menurutnya melawan orang dengan kekuatan mengerikan seperti Huang Do itu harus menggunakan strategi yang tepat.Tiap mencegah mengambil pistol khusus dari samping tubuhnya.Pistol itu terlihat unik

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 87

    Pria dengan pedang besar di tangannya itu tentu saja hendak menang ke serangan itu, tapi sayang kecepatan pria itu terlalu tinggi.Srrtttt...Brukkkkkk...Pria itu pun segera jatuh ke tanah dengan goresan besar di dadanya yang membentuk huruf x.Darah pun mengalir deras keluar dari luka itu.Dia pun menyerah karena sudah tidak berdaya bahkan hanya untuk mengangkat kepalanya.Pria itu segera dikeluarkan dari lapangan pertarungan."Aku adalah Steven Guard, salah satu gangster dari pinggiran Utara ibukota Vegas.""Aku datang ke sini untuk menang dan akan mengalahkan siapapun yang akan menjadi lawanku.""Jika masih ada yang berani melawanku maka majulah!" "Aku akan mencincang kalian hingga menjadi 1000 bagian." Kata Steven Guard dengan wajah angkuh.Dia memang bukan berasal dari sebuah gangster yang terkenal namun semua orang menyadari bahwa dia memiliki talenta yang harus diperhitungkan.Mendengar dan melihat kemampuan pria itu, beberapa peserta pun bahkan tampak mengurungkan niatnya un

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 86

    Di padepokan beladiri Ilmu Langit itu tampak beberapa orang dengan pakaian rapi, beberapa diantaranya juga terlihat menggunakan pakaian mewah dengan banyak emas di sekujur tubuhnya.Dylan mulai menyadari bahwa turnamen antar gangster ini tidak hanya melibatkan para gangster saja namun juga melibatkan para elit yang berasal dari dunia bawah tanah ibukota Vegas ini.Di tengah tempat itu terdapat sebuah arena pertandingan dengan lokasi seluas 10 meter x 10 meter dengan dikelilingi oleh pagar tali.Lantai dari tempat itu juga sengaja berlantai tanah hingga atmosfer pertandingan beladiri terasa begitu kental.Setelah menunggu waktu yang cukup lama, seorang pria berusia sekitar 40 tahun dengan badan tegap tiba-tiba masuk ke dalam arena pertandingan.Semua orang yang berada di tempat itu tampak menatap pria itu dengan tatapan kagum."Aku adalah Leon, pemimpin dari perguruan bela diri Ilmu Langit ini." Kata pria itu memperkenalkan diri dengan nada terdengar begitu berwibawa.Semua orang yang

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 85.

    Vrommmm..Mobil yang mereka kendarai tampak melaju dengan lincah melewati berbagai macam kemacetan yang ada di ibukota Vegas tersebut.Setelah melewati 1 jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di sebuah padepokan beladiri yang bernama Ilmu Langit.Di sana terlihat mobil ramai berjejeran mulai dari mobil biasa hingga mobil paling mewah semuanya ada di tempat itu.Tentu saja tempat itu merupakan tempat diadakannya turnamen antar gangster terbesar di ibukota Vegas ini."Ayo kita turun, Tuan Dylan." Kata King Lion."Tentu saja." Jawab Dylan dengan singkat.Namun ketika mereka hendak turun dari mobil, tiba-tiba saja handphone King Lion berdering menandakan seseorang sedang menghubunginya.Tring...Tring....Tring....'Siapa yang menghubungi ku disaat penting seperti ini?' gumam King Lion dalam hatinya sendiri.Tampak jelas wajah jengkel di pria itu pada orang yang menghubunginya karena mengganggu perhatiannya ketika berada di acara penting seperti ini.Dia pun dengan sigap mengangkat pangg

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 84

    Dylan tampaknya sudah bersiap untuk mengikuti turnamen antar gangster terbesar di ibukota Vegas itu. Dia berharap di sana dapat bertemu dengan Antonio Hernandez dan juga kerabat jauh dari keluarga tersembunyi Abraham seperti yang dikatakan oleh King Lion. "Suzy, aku mau keluar dulu dengan teman." "Sepertinya sedikit lama karena aku akan melihat sebuah sebuah turnamen gangster." "Aku ingin mengajakmu tapi sepertinya lebih baik kamu tidak terlibat dalam hal seperti ini." "Kamu tidak masalah kan?" Tanya Dylan salah sedang meminta izin. Mendengar itu, Suzy tampak hanya menganggukkan sedikit kepalanya. Terlihat jelas kepercayaan wajah wanita itu terhadap suaminya. "Tentu saja tidak apa-apa sayang." "Namun kamu harus berjanji akan pulang dalam keadaan baik-baik saja. "Aku akan menunggumu pulang untuk makan malam bersama." jawab Suzy. Meskipun begitu, terlihat jelas wajah Suzy sedikit cemberut. Dia bisa membayangkan akan bosan seharian di dalam hotel ini sendirian. O

  • BALAS DENDAM TUAN ABRAHAM   Chapter 83

    Dylan menyadari bahwa SMS tadi hanyalah pengalihan untuk menjauhkan dirinya dari keluarga Dunn.Dia tahu target mereka sebenarnya adalah keluarga nomor satu di ibukota Vegas itu.Dylan pun segera berlari ke atas lantai tersebut lewat tangga agar lebih cepat."Ada apa ini?" tanya Dylan kepada Tuan Jhonny Dunn dan juga Livvy Dunn yang tampak syok di tempat itu."Aku tidak tahu, Dylan.""Tiba-tiba saja putriku ini pingsan.""Kaki dan tangannya tiba-tiba berubah menjadi begitu dingin hingga seperti.""Dia bahkan tidak bangun ketika aku meneriakinya." kata Livvy Dunn menjelaskan kronologinya.Terlihat jelas kekhawatiran di wajah wanita itu seolah khawatir Putri tunggalnya itu akan kenapa-napa.Seorang ibu mana yang tidak khawatir jika tiba-tiba putrinya mengalami hal yang mengerikan seperti ini, bahkan hampir semua ibu di dunia ini pasti juga akan merasakan hal yang sama.Mengetahui hal ini, Dylan segera memeriksa nafas dan hati Jennifer Dunn di bagian lehernya dengan cepat.Tk...Tk ..Tk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status