Share

9. Hinaan Security 2

"Aku mau mengambil lebih dari 30 juta rupiah." Dylan berkata dengan tenang sambil menatap security.

"Bukankah hal ini sudah memenuhi syarat untukku masuk ke tempat ini?" tambah Dylan masuk akal.

Namun security itu malah tertawa mengejek ke arah Dylan.

"Hehehehe..."

"Apa menurutmu aku adalah pria yang bodoh?"

"Mana mungkin kamu punya uang sebanyak itu? Sudah pergi sana dan jangan mengganggu pekerjaanku." kata security mengusir.

"Masih banyak tamu yang harus kulayani." tambahnya singkat sambil memalingkan wajah seolah ingin pergi dari tempat itu.

Akan tetapi sebelum security itu dapat melakukan niatnya.

"Aku di sini mau mengambil Safe Deposit milikku." kata Dylan tanpa melirik ke security.

"Hah... Kamu memiliki Save Deposit?"

"Jangan mimpi!" kata security itu tidak percaya.

"Safe Deposit adalah salah satu layanan khusus dari Bank International Moonland ini dan minimal saldonya pasti miliaran."

"Kamu mana mungkin punya saldo sebanyak itu." tambah security itu.

Di matanya, Dylan hanyalah orang miskin yang hanya ingin bermain-main. Dia bahkan merasa tidak perlu untuk menanggapinya.

Menurutnya mengusir mereka adalah pilihan yang terbaik agar tidak lebih membuat onar lagi di tempat elite seperti Bank Internasional Moonland itu.

"Cepat keluar atau aku akan menyeretmu." hardik security sambil menahan marah.

"Kalau kamu tidak percaya silakan tanya saja ke teller, Safe Deposit dengan nama Dylan Abraham, kode DL 119." kata Dylan tetap tenang tanpa ekspresi.

Beberapa saat kemudian security itu mulai ragu dengan kesombongannya sendiri.

Terlintas dalam pikirannya, walaupun dari penampilan mereka itu adalah sesuatu yang mustahil namun andai saja itu benar maka tentu saja nasibnya telah tamat saat mencoba mengusir orang yang salah.

"Baiklah tunggu di situ sebentar, kalau namamu memang ada dan kode ini benar maka kamu bisa masuk."

"Akan tetapi jika namamu tidak ada dan kode ini hanyalah kode asal maka aku akan menyeretmu keluar dan mematahkan tanganmu." kata security itu sambil berbalik dan berjalan masuk ke arah teller Bank International Moonland.

Tentu saja dia ingin mengkonfirmasi tentang nama dan kode Safe Deposit yang telah diberikan Dylan.

Lima menit kemudian, security itu keluar dengan wajah agak ketakutan ke arah Dylan.

"Mo.. mohon maaf tuan."

"Nama Safe Deposit anda memang benar-benar ada." kata security dengan nada terbata-bata.

"Maaf atas kelancangan dan ketidaksopanan tadi." tambahnya.

Kesombongan security itu hilang seketika dan berubah menjadi kesopanan yang sangat tinggi.

Dia tahu betul bahwa orang yang memiliki Safe Deposit di Bank International Moonland ini pasti adalah orang kaya karena syaratnya saja harus memiliki dana minimal beberapa miliar rupiah.

Jika nasabah tersebut mengajukan komplain karena sikapnya maka sangat mudah untuk membuat security tersebut keluar dari pekerjaannya dan tidak bisa mendapatkan pekerjaan apapun di kota Valley ini lagi di masa depan.

"Mohon jadilah orang bijak hari ini dan lupakan kelancangan sikap saya tadi Tuan Dylan." kata security tersebut sambil terus menundukkan kepalanya.

"Baiklah tidak apa-apa." kata Dylan tenang tanpa ekspresi.

"Tolong tunjukkan jalan untuk mencairkan Safe Deposit ku itu." tambah singkat.

"Tentu saja tuan, silakan ikuti saya."

Security itu pun masuk mengarahkan Dylan dan juga Azen ke ruangan pemimpin Bank International Moonland.

Di dalam perjalanan, Azen pun terlihat mendekati Dylan dengan wajah penasaran.

"Kenapa pria security ini tiba-tiba bersikap begitu baik kepada kita, Dylan?" tanya Azen.

"Apa itu berarti bahwa kamu memang benar-benar memiliki banyak uang?" tambahnya dengan masuk akal.

Sebagai seorang pria yang berasal dari keluarga miskin tentu saja dia tidak pernah mendapat perlakuan begitu sopan dari security di tempat elite seperti ini.

Jika seperti itu maka hanya satu alasan yang paling masuk akal bahwa Dylan memang benar-benar memiliki dana besar yang mampu membuat security itu menjadi begitu hormat.

Namun Dylan hanya menunjukkan sedikit senyum di wajahnya.

"Mungkin saja security itu sadar bahwa dia harus bersikap baik kepada siapapun bahkan kepada orang biasa seperti kita." jawab Dylan dengan tenang seperti biasanya.

Beberapa saat kemudian mereka telah sampai di sebuah ruangan dengan tulisan 'Pimpinan' di pintunya.

"Silakan masuk tuan Dylan." kata security mempersilahkan.

Security tersebut hanya bisa mengantarkan sampai di depan pintu pimpinan Bank Internasional Moonland.

Dia tidak berani ikut masuk ke dalam sana.

Sekilas ruangan itu tampak sedikit menyeramkan.

Orang biasa seperti Azen pun tahu biasanya hanya orang penting yang diperkenankan masuk ke tempat seperti ini.

Menyadari hal ini membuat pria yang membawa Dylan dari desa itu semakin penasaran dengan siapa Dylan sebenarnya dan apa yang akan dia lakukan di dalam sana.

Tiba-tiba saja ...

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hitam Terlarang
semangat kk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status