Gerakan Axe Dragon semakin lama memang semakin cepat dan kuat, namun Dylan tetap berhasil menghindarinya dengan santai seolah serangan itu hanya seperti serangan anak-anak.Menyadari serangannya sia-sia membuat pria paruh baya itu berhenti menyerang beberapa saat kemudian."Bagaimana mungkin kamu bisa menghindari semua seranganku dengan mudah seperti itu anak muda?" "Di mana kamu mempelajari ilmu bela diri seperti itu?" tanya Axe sedikit penasaran.Dylan hanya sedikit tersenyum mendengar pertanyaan itu.Tidak mungkin dia mengatakan bahwa dia adalah pelatih dari perguruan beladiri tersembunyi Super Fast yang begitu disegani di negara Moonland ini."Aku hanya belajar otodidak." kata Dylan dengan santai."Sepertinya kamu memang memiliki rahasia, anak muda. Namun itu semua tidak akan berguna di hadapanku.""Selain itu aku tidak peduli lagi dari mana kamu belajar ilmu bela diri. Dengan beberapa teknik andalanku maka aku akan mematahkan beberapa tulang di tubuhmu dan menjadikanmu sebagai m
Dylan hanya sedikit tersenyum dengan sikap tenangnya."Baiklah jika itu keinginanmu, aku tidak akan keberatan untuk menjatuhkanmu." kata Dylan dengan santai."Menarik, kita lihat apa kamu bisa mengalahkanku atau kamu memilih menghindari jurus andalanku ini.""Selama aku menguasai jurus ini, hanya ada satu orang yang bisa menghindarinya yaitu pimpinan gyeng Black Tiger." ucap Axe percaya diri.Dia memasang kuda-kuda sedikit jongkok dan memejamkan matanya sebentar.Pria paruh baya itu pun menarik nafas dalam sebanyak tiga kali dan menghembuskannya dengan pelan.Wajahnya sedikit menunduk dengan menatap tajam ke arah Dylan seolah sedang mengunci target.Aura membunuh terasa sangat kuat dari pria itu.Bahkan Jack dan Bane yang melihat posisi Axe Dragon seperti ini tampak tersenyum kegirangan."Ini adalah posisi ultimate jurus andalan pimpinan Axe. Dylan pasti akan mati dengan serangan ini." kata Jack dengan bangga."Tidak ada seorangpun yang bisa bertahan dengan serangan ini, bahkan jika p
Axe Dragon hampir mengenal semua teknik beladiri yang ada di Negara Mondland ini namun entah kenapa dia merasa asing dengan teknik beladiri Dylan.Jika seperti itu maka hanya ada satu kesimpulannya bahwa pria itu berasal dari perguruan beladiri tersembunyi.Tatapan matanya sedikit ngeri ketika menyadari hal itu. Menurutnya seluruh Geng Kapak Naga ini pasti akan rata tanah jika pria itu menginginkannya.Axe Dragon menghentikan serangan bukan untuk menyelamatkan Dylan, tapi malah untuk menyelamatkan anak buahnya."Bantu aku untuk duduk." kata Axe Dragon.Dengan tertatih-tatih, pria itu dibantu Jack dan Bane untuk duduk di kursinya.Melihat kejadian ini membuat Bane terlihat bingung dengan sikap ayahnya."Kenapa kamu menghentikan kami menyerang pria itu?""Mungkin saja dia hebat dalam bela diri namun tidak mungkin pria itu dapat mengalahkan seluruh orang yang berada di tempat ini kan ayah?" tanya Bane ragu."Berilah kami perintah untuk maju maka kami akan membunuh pria kurang ajar itu da
Perasaan deg-degan yang dialami Dylan ini telah muncul pertama kali sejak bertemu dengan Suzy di Mall Hera, namun pria itu pandai menyembunyikannya.Suzy Davidson adalah seorang wanita berusia 25 tahun. Kulit badannya yang putih bersih serta memiliki wajah cantik alami dan juga memiliki sopan santun membuat pria manapun akan jatuh cinta seketika jika menatap matanya.Dia tampak berbeda dengan wanita kota kebanyakan.Dengan kombinasi pakaian berwarna hijau membuatnya tampak seperti bidadari yang turun dari kahyangan."Oh iya, terima kasih." jawab Dylan dengan gelagapan.Dia tidak menyangka akan dibuatkan kopi padahal tidak meminta. Pria itu bahkan tidak tahu apakah ini adalah inisiatif Suzy sendiri atau suruhan dari ayahnya."Taruh saja di meja sini." tambah dilan.Setelah menaruh kopi di meja Dylan, Suzy pun duduk di kursi sekretaris yang juga berada di ruangan itu.Bagaimanapun juga, wanita itu merasa harus bersikap profesional karena dia adalah asistennya.Suzy menyadari bahwa seben
Suasana di halaman perusahaan Sunrise itu tiba-tiba berubah menjadi menegangkan.Tuan Davidson bahkan tidak percaya bahwa Tuan Axe akan mematahkan tangan mereka semua jika tidak mendapatkan kata maaf darinya.Bahkan cerita dalam novel horor saja tidak seseram ini."Baiklah, kami telah memaafkanmu." kata Tuan Davidson meredakan suasana."Terima kasih atas kebaikan hati kalian." jawab Axe dengan wajah lega.Segera setelah itu, Axe Dragon baru mulai berani bangkit dari sikap berlututnya."Sebenarnya apa yang terjadi denganmu Tuan Axe?""Kenapa kamu berubah 180 derajat hingga seperti ini?" tanya Tuan Davidson penasaran.Axe pun melirik Dylan sebelum menjawab dengan sedikit menundukkan kepalanya.Terlihat sedikit ketakutan di wajah pria paruh baya itu.Biasanya di manapun di Kota Valley ini, dia selalu mendongakkan kepalanya bersikap penuh kuasa namun setelah ditaklukan oleh Dylan tadi malam membuat pria itu bersikap sangat hormat."Hal itu karena kami sekarang punya pemilik baru.""Dia ad
Dylan yang tidak siap hanya bisa melepaskan kaos oblong itu dari tangannya.Dia menatap pemuda angkuh itu dengan tatapan tajam seolah tidak percaya kebersamaan pertama dengan Suzy akan diganggu oleh pemuda tengil ini."Apa maksudmu dengan hal ini?""Bukankah kamu sudah lihat bahwa aku telah memilihnya duluan?" tanya Dylan masuk akal.Namun pemuda angkuh itu hanya tersenyum sombong."Apa kamu tidak tahu aku?""Aku adalah Danilo Fernando, putra dari Tuan Fernando, penguasa Pasar Rakyat kota Valley ini." "Ayahku adalah premannya tempat ini.""Jika aku berkata bahwa ini milikku maka tidak ada orang lain yang bisa memilikinya." tambah pemuda itu dengan angkuh.Dylan merasa tidak enak hati dengan Suzy karena saat kencan pertamanya malah mendapat insiden seperti ini."Memangnya kenapa jika kamu putranya Fernando?" "Lebih baik kamu segera mengembalikan kaos itu, jika tidak maka kamu hanya akan menyesal." kata Dylan dengan tenang seolah tidak ingin membuat keributan.Dylan ingin memberikan t
Preman Fernando yang merupakan preman penguasa di Pasar Rakyat kota Valley itu menjadi ketakutan ketika mengetahui siapa identitas Dylan sebenarnya.Dia tidak menyangka bahwa pria yang tampak biasa di depannya adalah pemimpin baru dari Geng Kapak Naga yang ditakutinya.Tidak hanya itu saja, Tuan Axe Dragon yang menurutnya seorang ahli bela diri hebat namun tidak berarti apa-apa di depan pria ini."Ampuni kami tuan Dylan.""Kami tidak tahu kalau kamu adalah orang hebat.""Semua ini hanya salah paham saja di antara kita." kata preman pasar itu sambil menahan gemetar di kakinya.Wajahnya tampak menunduk karena ketakutan.Namun putranya, Danilo Fernando masih tidak memahami situasi.Menurutnya tidak ada seorangpun yang bisa mempermalukan ayahnya di daerah kekuasaannya ini."Apa yang kamu lakukan ayah?""Kenapa kamu malah menunduk di hadapan pria itu?" tanya Danilo Fernando keheranan.
Namun Dylan dengan cepat mendapat ketenangannya kembali, berbeda dengan Suzy yang pipinya berubah menjadi merah setelah mendengar kata 'Nyonya Dylan' itu padahal mereka belum menikah.Wanita itu menarik nafas panjang sebelum menghembuskannya dengan pelan seolah ingin meredakan suasana."Menurutku villa nomor 1 ini jauh lebih baik daripada nomor 10 itu. Tidak hanya tentang bentuk dan fasilitasnya saja yang lebih baik namun juga itu berlaku untuk investasi.""Tapi jika kamu mempunyai dana terbatas maka mengambil villa nomor 10 itu juga sudah menjadi pilihan yang bagus.""Itu adalah tempat yang sudah sangat baik di kota Valley ini." kata Suzy memberi pertimbangan dan saranDylan pun mengangguk paham dengan penjelasan wanita itu.Harus diakui bahwa Suzy tidak hanya cantik tapi juga mempunyai wawasan yang luas.Dylan juga mengagumi wanita itu dalam hal ini."Bagaimana Tuan Dylan?" "Lebih tertarik untuk