Share

Hampir Terbongkar

****

Gerak-gerik Mariah kini menjadi perhatian Helmi.  Entah kenapa ia beberapa kali memergoki istrinya bertingkah aneh. Apalagi, ia menemukan beberapa butir obat penenang di dalam laci miliknya, bukankah wanita Hamil di larang mengkonsumsi obat-obatan seperti itu?

"Mariah, tolong buatkan aku kopi!" pinta Helmi, ketika melihat istrinya sibuk berbalas pesan, entah dengan siapa.

"Mas bikin sendiri dulu, aku lagi nanggung, nih!"

"Mar, bisa nggak kamu itu perlakukan aku sebagai suami kamu dengan layak?"

"Mas, kamu apaan, sih? Jangan bentak-bentak, dong!"

Mariah cemberut, ia meletakkan ponselnya di atas nakas, lalu berjalan ke dapur untuk membuatkan kopi permintaan suaminya.

Setelah Helmi memastikan Mariah memang benar-benar di dapur, ia segera mengambil ponsel milik istrinya, mengecek beberapa pesan yang memang isinya tidak ada yang mencurigakan sama sekali.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status