Share

Tuduhan Mariah

****

Malam telah datang, Mariah kembali merasakan dirinya dalam kehampaan. Ia terbiasa dengan sentuhan Helmi di setiap malam-malamnya. Kini, entah di mana keberadaan lelaki tua yang telah membawa separuh hatinya.

"Menikahlah denganku, Mariah! Akan kubuat kamu bahagia meskipun hanya sebagai ratu kedua, tapi aku akan adil seadil-adilnya," mohon Helmi kala itu, ucapan janjinya terus saja terngiang-ngiang di telinganya sampai saat ini.

Mariah mengambil ponselnya, lalu ia membuka galeri fotonya. Memperhatikan secara detail setiap gaya foto suaminya yang tak lagi muda itu, lalu menangis tersedu-sedu. Ada rindu yangbtak bisa ia sampaikan.

'Kamu di mana, Mas? Bukankah kamu mengharapkan anak perempuan dariku, lalu kenapa kamu pergi meninggalkanku?' ratapnya dalam hati.

'Memang dulu aku tidak mencintaimu, bahkan sekarang pun entah aku mencintaimu atau tidak, tapi yang jelas anak ini butuh Ayah, Mas!'


Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status