Share

Bab 16

"Ah, tidak. Lupakan saja Tuan. Malam ini aku hanya ingin bahagia denganmu." Aku berusaha tersenyum agar Tuan Edbert tidak menaruh curiga.

Tuan Edbert tersenyum. Kami pun menikmati hidangan tanpa saling bicara kecuali jika dia kembali bertanya hal sepele. Misalnya, apakah nanti aku akan mencintainya atau tidak. Jawabannya tentu tidak dan aku hanya bisa bicara dalam hati.

"Tyas, aku tidak bisa menentukan sekarang apakah nanti kita berpisah setelah kamu melahirkan anakku atau tetap bersamamu."

"Itu terserah Tuan. Sebagai istri sari nantinya, kalau boleh jujur aku ingin dilepas saja. Apalagi Nyonya Aluma masih hidup dan sehat. Dia pasti sangat cantik. Jika kelak Tuan ketahuan selingkuh, apa tidak mengapa?"

"Kamu benar, Tyas. Aku akan menceraikanmu setelah anak itu lahir." Tuan Edbert tersenyum, kemudian kembali menikmati makanan mewah yang tidak cocok di lidahku.

Itu masalah yang selalu aku pikirkan sejak awal. Bagaimana mungkin aku pulang ke rumah dalam keadaan hamil sementara Mas Zaki a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status