Share

Bab 44

Setelah membersihkan diri, kondisi tubuh Nayla terasa semakin segar. Wanita hamil dengan balutan baju terusan selutut itu memberikan rambut panjang sepunggungnya tergerai, akibat keramas tadi membuat Nayla enggan mengingatnya.

Di kamar itu sudah tidak ada Lira, mungkin saja dia sudah lebih dulu menuju meja makan tanpa menunggunya terlebih dahulu. Huh, dasar tak setia kawan!

Setelah membereskan dipan tempatnya dan Lira tidur, Nayla berapa keluar, mencari keberadaan sang sahabat serta Mak Munah.

“Ayo, sini makan dulu, Nayla!” Terdengar seruan Mak Munah membuat Nayla menoleh ke sumber suara.

Dilihatnya, Lira bersama dengan Mak Munah sudah duduk di depan makan. Lira tampak senyum-senyum ketika melihat penampilan Nayla.

“Kamu kenapa senyum-senyum?” tanya Nayla sinis.

“Nggak kenapa-kenapa. Cuma lucu aja, kamu yang biasa modis kini pake daster bekas bibi. Tapi, tetep keliatan cantik kok,” tukas wanita muda yang barusaja menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Kening Nayla kembali mengerut memi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status