BENIH KAKAK IPAR

BENIH KAKAK IPAR

Oleh:  INDAH PERMATA   Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat
54Bab
2.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Memiliki pasangan yang baik dan perhatian tentu menjadi dambaan semua orang. Tidak terkecuali Nayla, seorang wanita muda dengan paras cantik bersuamikan Alvin Zachary Rayes. Pria itu begitu sangat mencintai Nayla, dia berusaha memperlakukan Nayla bak seorang ratu. Namun, kedatangan Alvaro Xavier Rayes yang merupakan kakak Alvin perlahan mengubah kehidupan rumah tangga sang adik yang tampak harmonis. Pria itu diam-diam menyukai Nayla, adik iparnya. Sampai suatu hari, Nayla merasa terpuruk setelah mengetahui sebuah fakta mengejutkan dari Alvin. Laki-laki itu ternyata telah menduakan cinta Nayla dengan wanita masa lalunya. Hal itu menjadi kesempatan emas bagi Alvaro untuk semakin mendekati sang adik ipar. Mampukah Nayla memaafkan Alvin setelah berulang kali pria itu memohon? Atau Nayla justru memilih cinta baru dari Alvaro yang selalu menemani di masa terpuruknya?

Lihat lebih banyak
BENIH KAKAK IPAR Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
default avatar
yoyobabar5
kerena ceritanya
2024-02-20 15:12:26
1
user avatar
Amea81
keren Banget di awal udah dibikin darting sama Alvaro
2024-01-17 16:05:37
1
54 Bab
Bab 1. Malam Panjang
"Andai saja Mas Alvin tidak pergi malam ini.” Seorang wanita mengeluh saat mengingat suami tercintanya memilih pergi untuk urusan pekerjaan.Nayla, wanita muda berparas cantik itu memilih duduk di depan meja rias untuk memoles sedikit wajahnya.Wajah berlesung pipit itu terlihat berseri sembari membayangkan Alvin–sang suami–akan segera kembali.Sebentar. Ya, kata itulah yang dia janjikan kepada Nayla. Wanita muda dengan kulit putih bersihnya itu merebahkan diri di atas tempat tidur berukuran besar. Benaknya membayangkan sikap manis Alvin yang yang selalu memanjakannya. Entah kapan tepatnya mata bening itu terasa berat, membuatnya tertidur seketika.Kulitnya meremang ketika merasakan hangatnya deru napas di tengkuknya. Tubuhnya terasa geli, ada sesuatu menggelitik perutnya. Tangannya terus menepis tangan kekar yang terus menjelajahi beberapa inti tubunya. Namun, tangan yang masih terbungkus kemeja itu memiliki tenaga yang kuat, hingga mampu menarik tubuh mungil Nayla semakin mendekat p
Baca selengkapnya
Bab 2. Suka Lubang di Tengah
Alvin membuka pintu kamar dengan cepat. Pria berkemeja cokelat itu tampak terkejut mendapati Nayla terduduk di lantai."Kamu kenapa, Sayang? Kamu mengalami masalah?" serunya bernada khawatir. Tas dan jas hitamnya dia lempar asal di atas tempat tidur, buru-buru dia membantu Nayla berdiri."A-aku tidak apa-apa, Mas. Hanya terpeleset saja tadi," elak Nayla. Wanita itu masih berusaha mengatur napasnya agar tak terlihat gugup di depan sang suami.Kedua alis Alvin hampir saja menyatu. Di pandangi seluruh tubuh Nayla yang tertutup selimut tebal.Menyadari sang suami mulai merasa curiga, Nayla menampilkan sebuah senyuman sambil berkata, "Aku habis mandi, Mas. Airnya dingin sekali, makanya aku pake selimut ini."Alvin hanya mengangguk dengan bibirnya yang membulat. Pria itu berjalan memutari tubuh Nayla, lalu merengkuhnya dari belakang."Aku minta maaf karena pulang terlambat. Aku harap kamu tidak marah. Sebagai penebus janjiku, apa kita akan melakukannya pagi ini?" bisiknya pada salah satu te
Baca selengkapnya
Bab 3. Sekertaris Cantik
Sudah satu bulan lamanya Nayla bekerja sebagai sekretaris Alvaro. Dia tidak dapat menolak lantaran sang suami terus mendesaknya, dengan alasan agar Nayla tidak merasa canggung kepada saudara ipar sendiri.“Aku hanya takut kamu merasa bosan di rumah ini sendirian. Lagipula, dia kakakku. Apa salahnya kamu lebih akrab dengannya seperti saudara kandung sendiri. Toh, aku lebih merasa tenang bila aman bersamanya.” Ucapan Alvin waktu itu seolah menitipkan Nayla kepada Alvaro.Ingin membantah. Namun, Nayla seakan tak diberikan pilihan itu.Nayla tampak membuang napas kasar berkali-kali. Bukan tanpa tujuan dia berada di ruangan Alvaro. Ruangan dengan dominan cat berwarna putih itu membuat kesan nyaman dan damai. Namun kenyataannya tak seperti itu bagi wanita yang memakai blazer abu-abu, dia terlihat duduk dengan gelisah. Nayla merasa bosan berada di ruangan Alvaro, sedangkan pria itu seolah menahannya agar tetap di tempat."Pak, saya di sini untuk meminta tanda tangan Anda. Bukan untuk memanda
Baca selengkapnya
Bab 4. Wanita yang Lain
Netra Alvaro sedikit melebar kala mengetahui siapa yang menyapanya. Raut wajahnya berubah kembali dingin saat melihat wanita dengan penampilan kasual di hadapannya."Hai, apa kabar? Senang bertemu denganmu." Tangan mulus wanita itu terulur kepadanya.Tanpa ingin membalas, dia membuang wajah malasnya ke arah lain."Hai, siapa wanita ini?" Merasa tak mendapat respon baik dari Alvaro, Wanita itu berganti menatap Nayla hangat. "Perkenalkan, namaku Viona. Kamu bisa memanggilku Vio." Tangannya terulur kepada Nayla. Senyumnya terukir di bibir berlapis warna merah menyala itu.Nayla menoleh ke arah Alvaro sekilas sebelum membalas uluran tangan wanita itu. Tampak raut wajah tidak suka yang ditampilkan oleh pria di sampingnya."Namaku Nayla." Dia menjawab sembari membalas uluran tangan itu.***Ketiganya kini berada di sebuah mini cafe yang berada di samping apotek. Itu adalah permintaan Viona yang terus mendesak Alvaro dan Nayla."Aku senang bisa bertemu denganmu, Tuan Alvaro Xavier Rayes." Vi
Baca selengkapnya
Bab 5. Kabar Bahagia
Adegan itu tak berlangsung lama. Nayla menyudahinya dengan tiba-tiba, jelas itu membuat Alvaro mendengus kesal. Namun, seketika raut wajahnya berubah saat melihat kondisi Nayla yang tidak seperti biasanya.Wanita itu tampak mual berkali-kali. Alvaro segera memberinya air minum yang tersimpan di dalam dasbor mobilnya. Pria itu terlihat sangat khawatir.“Kamu tidak apa-apa? Apa kita perlu ke dokter?” Alvaro terus membujuk Nayla saat wanita itu tampak kepayahan menahan isi perutnya agar tidak keluar.Nayla menggeleng pelan, satu tangannya mengusap perut yang semakin tidak enak rasanya.“Baiklah, kita akan pulang. Sebaiknya kamu istirahat dulu, mungkin seharian ini kamu kelelahan menerima banyak tugas dariku.” Tanpa pikir panjang Alvaro segera melajukan kuda besi itu menuju rumah mereka.***Berkali-kali Nayla membuang isi perut ke dalam wastafel. Malam ini dirinya merasakan seluruh tubuhnya remuk seketika. Ini sungguh terasa aneh baginya, setiap kali merasa lelah, dia tidak akan separah
Baca selengkapnya
Bab 6 - Dia Anakku
“Menjadi wanitanya? Apa itu artinya aku harus jadi bagian hidup Kak Alvaro? Aku harus berselingkuh dengan Kakak iparku sendiri?” gumam wanita itu dalam hati.Nayla dapat melihat sorot mata serius dari sang Kakak ipar. Pria itu seolah meyakinkan Nayla, jika Alvaro mengetahui di mana keberadaan Alvin.Penawaran dari Alvaro seolah memanfaatkan kondisinya saat ini. Entah rencana licik apa yang ada dalam benak pria itu.“Saya menerima tawaran yang Kakak ucapkan beberapa hari lalu,” cetus Nayla saat sarapan bersama Alvaro.Tangan pria itu dengan cepat menghentikan kegiatannya. Ekor matanya melirik sekilas ke arah Nayla tanpa wanita itu sadari. Bibirnya perlahan tersenyum sinis.“Kau sudah memikirkannya? Apa kau tidak merasa menyesal nantinya?” balas pria itu tanpa menoleh ke arah Nayla. Tangannya dengan santai kembali memotong roti isi di depannya.Nayla menggeleng singkat. “Jikalau tawaran itu sudah tidak ada, aku bisa mencari suamiku sendiri.”Alvaro kembali terkekeh mendengar jawaban sin
Baca selengkapnya
Bab 7 - Skandal Masa Lalu
Sementara itu, di sebuah apartemen elit. Sebuah ruangan di gedung itu dengan fasilitas presiden tampak seperti kapal pecah. Barang-barang berceceran hampir memenuhi seluruh ruangan dengan pencahayaan temaram itu.Salah satu kamar dengan dominan berwarna coklat. Di atas sebuah kasur berukuran besar, tampak dua orang manusia tengah terlelap di bawah gulungan selimut tebal.Seorang wanita dengan paras cantik perlahan membuka mata. Dilihatnya rupa seorang pria yang masih terlelap di sampingnya.Wanita itu adalah Viona. Wanita muda itu merapatkan tubuhnya pada tubuh sang pria. Bibirnya menampilkan senyum puas ketika mengingat kejadian beberapa saat lalu.Sang pria yang tidak lain adalah Alvin sudah memberikan sesuatu yang sangat berharga kepadanya. Meski bukanlah yang pertama. Namun, Viona selalu merasa puas dengan apa yang diberikan pria itu.Tubuh Alvin sedikit menggeliat. Dia merasakan sebelah tangannya seperti sedang menampung beban. Sorot mata yang belum sepenuhnya terbuka, dia dapat
Baca selengkapnya
Bab 8 - Berkencan.
Nayla terus merasa kewalahan menuruti keinginan Alvaro untuk ikut bersama dirinya. Seharusnya sore tadi setelah jam pulang kantor wanita itu sudah berada di dalam rumahnya.Entah karena hormon wanita atau sesuatu hal yang lain. Tubuhnya merasakan sangat lelah, meskipun pekerjaan yang diberikan Alvaro selaku atasan tidaklah sebanyak dulu.Kepalanya kerap kali merasa pusing, bahkan teka teki keberadaan Alvin, sang suami belum dia ketahui. Nayla juga merasa telah tertipu oleh Alvaro. Pria itu telah berjanji akan memberitahu di mana keberadaan Alvin. Namun, sampai detik ini Nayla tak mendapatkan kabar baik dari pencarian Alvaro.“Sudah, Kak. Aku capek. Kakak enak tidak hamil! Aku yang sampai engap begini!” Nayla menyentak tangan Alvaro yang sedari mengandengnya. Nada bicara wanita itu terdengar ketus dengan nafas yang terengeh.Di sinilah mereka. Di sebuah taman yang berada di tengah kota. Karena hari sudah memasuki akhir pekan, mengakibatkan tempat itu sedikit ramai.Alvaro membiarkan Na
Baca selengkapnya
Bab 9 - Sikap Yang Aneh
Nayla kembali berdecak saat Alvaro hanya diam tanpa ingin menjawab pertanyaannya.Dalam pikiran wanita itu, pria di depannya seperti bunglon. Dia dapat berubah sewaktu-waktu. Kadang baik, tapi cerewet. Terkadang tegas dan ngeselin, lalu sekarang menjadi pendiam seolah banyak beban dalam pikirannya.“Kak!”“Auw!” Seketika pria tampan itu menjerit saat ujung hells yang dikenakan Nayla menginjak sepatu mahalnya.Nayla tertawa, baru pertama kali ini dia melihat wajah Alvaro yang menurut orang lain kasihan.Tanpa ingin melepas rengkuhan pada pinggang wanita itu, Alvaro mengusap bagian yang sakit di kakinya.“Kamu itu calon ibu dari anakku yang durhaka.” Alvaro menunduk lalu mengusap perut Nayla. “Kamu lihat, Nak. Mommy begitu jahat sama Daddy. Kamu janji, ya, akan menyayangi Daddy. Tidak seperti Mommy.” Alvaro mendongak. Dia dapat melihat raut wajah terkejut Nayla, alis wanita itu hampir menyatu.“Kakak kenapa lakuin hal itu?” ucapnya keberatan. Hatinya sedikit sesak, seharusnya yang melak
Baca selengkapnya
Bab 10
Nayla tidak menyadari jika Alvaro telah membukakan pintu untuknya. Tatapan wanita cantik dengan memakai jas Alvaro itu masih bergeming di tempatnya dengan tatapan mata yang entah.“Ayo, turun! Udah mulai hujan, nih!” sentak Alvaro membuyarkan lamunan Nayla.Sungguh Nayla tidak nyaman dengan nada bicara Alvaro. Benar saja hari mulai hujan. Hembusan angin dingin mulai menerpa kulit Nayla meski telah tertutup jas tebal Alvaro.Namun, itu semua tidak berpengaruh apa-apa. Justru ucapan Alvaro lah yang menjadi hawa dingin untuk wanita itu. Nayla terus saja mengumpat kenapa pria itu berubah sedingin itu.Nayla turun dengan Alvaro memayungi kepalanya menggunakan telapak tangan kekarnya. Keduanya berlari pelan menuju teras rumah.“Mas, kamu sudah pulang?” tanya Nayla kepada pria yang tidak lain adalah Alvin, suaminya.Pria itu telah pulang beberapa waktu lalu tanpa memberitahu Nayla. Apalagi? Tujuannya adalah ingin memberi kejutan kepada sang istri.Namun, entah kenapa kepulangan Alvin yang te
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status