Darto tersenyum lalu dia merangkul tubuh Mayang, tentu saja Darto merespon, dan tubuhnya kembali bergairah,
Mungkin bisa di samakan dengan kemantin baru, setiap saat penuh gairah, dia kembali menegang, mereka kembali berpelukan dengan rapat,
DERRRT DERRRRT
Hand Phon Darto bordering, mereka menghentikan aktifitas panasnya, Darto mengambil gawainya di dalam sakunya,
“Halo…!” suara Darto agak keras, karena dia sedikit merasa terganggu karena terputus kegiatan menyenangkan tadi
“Halo Bos, ini ada pak Eka ingin bertemu, bapak datang apa tidak, ini sudah hampir jam 10 lho bos,”
Cerocos Agung, karyawan kepercayaan Darto
‘Ah sial… aku sampai lupa kalau ada janji dengan pak Eka’
“Ok Gung suruh tunggu ya, aku OTW”
*kebiasaan orang kita, padahal belum juga berangkat,
“Mayang, aku berangkat dulu ya,” pamit Darto
Tentu saja tidak ada jawaban,
“aku pulang sekitar jam lima, kamu baik-baik dirumah”
Hari masih siang, jam satu saat matahari sangat terik Sampai di depan rumah, dengan tergesa Darto membuka pagar, memasukkan sepeda dan memarkirkan dengan asal, Saking tergesanya sampai mengabaikan sapaan pak Ustad tetangga depan rumahnya, pak ustad mengernyitkan dahi, dengan expresi rumit Setelah masuk kedalam rumah, Darto memanggil-manggil seseorang “Mayang…Mayang…!” Tiba-tiba tangan darto ada yang menggenggam menandakan kehadiran Mayang Darto terenyum, lega tatkala Mayang merespon panggilannya Tangan kasat mata itu membimbingnya ke sofa Darto mengerti maksud dari makhluk itu, yang artinya dia di suruh duduk di sofa Darto menghempaskan tubuhnya di sofa seperti keinginan Mayang, pikirannya sudah berkelana ‘apakah Mayang ingin mengajakku bercinta kembali di sofa?’ batin Darto sambil seulas senyum terbit di wajahnya Dia menunggu apa lagi gerakan yang akan dilakukan Mayang, Darto mendengar suara lan
Kini sudah satu tahun Darto menjalani kehidupan menyimpang seperti itu. Hari ini Hari minggu, Darto libur, sampai jam sembilan pagi dia belum juga bangun, tentu saja seperti sebelum-sebelumnya, semenjak ada wanita tepatnya Hantu yang berperan sebagai isrinya itu, Darto selalu saja minta dilayani, usianya menginjak tiga puluh tahun, dan selama ini tenang-tenang saja dalam menangani hasratnya, tapi semenjak mengenal nikmatnya bercinta dengan ada patnernya, dia jadi selalu menginginkannya, kata orang itu namanya masih hangat tai kucing, masih menggebu-nggebunya seperti kemantin baru, Mayang bekerja selayaknya seorang istri, memasak, mencuci, menyetrika, membersihkan rumah, tentu saja hanya dalam rumah yg bisa dia kerjakan, sebab di luar khan tidak mungkin, bias heboh kampung ini jikalau ada yang melihatnya hingga jam sebelas baru kelar pekerjaanya, Darto terbangun, saat perutnya terasa lapar, dia mengelengkan kepalanya hingga berbunyi kretek-kretek… setelah itu
“Maaf om… ini dari abah, depan rumah, lagi syukuran kakak Lulus sekolah” Seorang anak kecil Usia sekitar lima tahunan berdiri di depan pintu, sambil menyodorkan bungkusan, biasanya sih isinya sekotak nasi dan sekotak jajanan “Eh iya dek… terimakasih ya…semoga berkah…”timpal Darto sambil menerima bungkusan kresek itu Tiba-tiba anak itu mendellik, kemudian menutup matanya dengan tangan, “Waduh pacar om kog nggak pakai baju, hi…malu….” Cicit anak balita itu sambil berlari Darto terjengit, lalu menoleh ke dalam rumah, dia tidak melihat apa-apa, tapi yang di katakana anak itu sepertinya merujuk pada sosok Mayang, Darto berjalan kedalam sambil terus kepikiran kata-kata anak itu, bagaimana mungkin anak itu bisa melihat sosok Mayang, dia yang sampai bercinta dengannyapun sampai sekarang tidak bisa melihatnya, kecuali dalam mimpi “Mayang, apa benar anak itu bisa melihatmu,” <Sepertinya iya mas, dia tadi menatapku >
Darto bersungut-sungutsambil menahan ketidaknyamanan luar biasa di tubuhnya , bayangkan pas lagi tegang-tegangnya, kayak kucing pas lagi indehoi di siram air sama orang, apa nggak menderita tuh kucing… Darto mendekati pintu lalu dibukanya“Ups…,”Dia kaget, mengiranya anak kecil Indigo itu datang lagi, tadi Mayang disuruhnya buru-buru sembunyi, takutnya anak itu melihat Mayang lagi, dalam keadaan bugil lagi, tentunya gawat dong.Berdiri seorang gadis manis seusia anak SMA berkerudung di depan pintu“Assallamualaikum om, maaf mengganggu,” salam ramah gadis itu“Walaikkumussalam, iya ada apa dek,?” tanya Darto ramah pula, dia sedikit kikuk, apalagi dengan penampilan kacau seperti itu, tentu membuat Darto lebih Insecure,“Ini saya diutus sama pak RT, untuk mensensus warganya untuk data interen kampung, sekalian nanti, pak RT juga mengundang untuk rapat warga nanti malam jam t
Darto yang tidak pernah mengenal seorang gadis tentu kurang pengalaman dalam memahami perilaku seorang gadis, dia tidak tahu, bahwasanya saat ini mayang sedang cemburu, Melihat langsung Darto beramah tamah dengan seorang gadis, membuatnya Mayang tidak suka, meski dia Hantu, tapi kan juga punya perasaan, dikira kalau hantu itu tak berperasaan?, jangan salah hantu itu rasa cemburunya lebih besar, dalam menyikapi rasa cemburu itu para hantu melakukannya dengan berbagai macam, ada yang menyakiti orang yang membuatnya cemburu, ada juga yang menyakiti orang yang dicemburukan, tapi Mayang termasuk jenis seperti setengah manusia, dia hanya menahan perasaan cemburunya dengan merajuk, entah mengapa dia berbeda dengan hantu lain Darto terus saja menjulurkan tangannya ke sana ke mari, sambil meniariaki nama Mayang, sedangkan yang dipanggil-panggil tak jua menunjukkan dirinya, akhirnya dia capek sendiri, dia terduduk di kursi makan, diraihnya gelas dituangkannya air putih,
Hari itu hari minggu, keluarga darto datang berombongan, ibunya yang biasa dipanggil bu Zu, Darmi adiknya, dan Darto kakaknya,Sengaja ibu dan rombongan datang pagi-pagi sekali, sambil membawa bahan-bahan dapur, ibu ingin sekali memasak di rumah Darto kemudian dimakan bersama anak-anaknya,adik dan kakanya datang tidak membawa keluarga, sengaja mereka datang dengan keluarga inti, karena ada hal penting yang akan dibahas,Ibu mengeluarkan kunci serep, karena rumah Darto masih terkunci, ibunya memang punya kunci serep sendiri, agar bila datang sewaktu-waktu tidak perlu kesulitan apabila Darato masih di luar rumah, setelah pintu terbuka, mereka bersamaan masuk tanpa bersuara, sengaja ingin membuat kejutan pada Darto,Dengan perlahan ibu dan Darmi langsung menuju dapur, Darman disuruh menunggu di sofa, nanti kalau sudah masakan siap, barulah Darto dibangunin, itu rencana merekaBu Zu dan Darmi segera mengeluarkan belanjaanya, bersiap di masak, masing-m
Darman melangkah dengan pelan dan hatinya berdebar, Darman semakin mendekat kearah ranjang, matanya mengedar sekeliling lantai, baju Darto berserkan tak beraturan di lantai sepeerti habis dilemparkan sembarangan, juga seprei yang sudah tak berbentuk, dan posisi tidur Darto yang telentang tanpa baju dengan selimut sudah menggulung sedikit menyampir di area pentingnya, Darman pria beristri, jadi tahu persis apa yang telah terjadi di kamar ini, bahwa telah terjadi pertempuran yang sangat dahsyat di ruangan ini ‘Apakah Darto telah berbuat zina di kamar ini, dan siapa perempuan itu, apakah dia hanya membawa perempuan bayaran atau bagaiman?’ monolog Darman dalam hati, Dia sangat geram dengan Darto, bisa-bisanya berbuat zina, kalau minta kawin tinggal bilang sama ibu, pasti di restui, ibu bukan pilih-pilih kenapa zina segala, dasar anak kurang ajar ‘Lebih baik ibu tidak boleh tahu hal ini, nanti akan aku bicarakan pelan-pelan dengan Darto, kalau memang
BRAKKKDarman membuka pintu kamar mandi dengan kasar, matanya mengedar kedalam kamar mandi, tidak ada sesiapapun, dia melihat air mengucur dalam bak mandi,‘Apa…bagaimana bisa,!’ dahi Darman semakin mengkerut oleh rasa penasaran yang tinggiSedangkan Darto melihat tingkah Darman, sedikit bengong,‘Apa mungkin kak Darman mencurigai sesuatu?’ batinnya“Maaf kak, aku harus segera mandi,” ucap Darto lirih, dia sedikit takut dengan kakaknya ini,“Ah. Iya, Darto kran air itu kenapa sudah mengucur ya, sebelum kamu masuk.?”‘Waduh gawat, bener kan kak Darman mencurigai sesuatu, lagian kenapa Mayang bertindak begitu, kan jadi gawat kalau begini…, sial’“Hey…! Kenapa kamu malah melamun!?,” expresi Darman penasaran level akut“Ah_eh_Oh krannya dari kemaren agak bermasalh kak, belum kuganti, agak longgar, jadi kadang ngucur sendiri, be