Share

BAB 15

Hari masih siang, jam satu saat matahari sangat terik

Sampai di depan rumah, dengan tergesa Darto membuka pagar, memasukkan sepeda dan memarkirkan dengan asal,

Saking tergesanya sampai mengabaikan sapaan pak Ustad tetangga depan rumahnya, pak ustad mengernyitkan dahi, dengan expresi rumit

Setelah masuk kedalam rumah, Darto memanggil-manggil seseorang

“Mayang…Mayang…!”

Tiba-tiba tangan darto ada yang menggenggam menandakan kehadiran Mayang

Darto terenyum, lega tatkala Mayang merespon panggilannya

Tangan kasat mata itu membimbingnya ke sofa

Darto mengerti maksud dari makhluk itu, yang artinya dia di suruh duduk di sofa

Darto menghempaskan tubuhnya di sofa seperti keinginan Mayang, pikirannya sudah berkelana ‘apakah Mayang ingin mengajakku bercinta kembali di sofa?’ batin Darto sambil seulas senyum terbit di wajahnya

Dia menunggu apa lagi gerakan yang akan dilakukan Mayang,

Darto mendengar suara lan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status