Share

Bab 10B

“Ma, apa Mama bilang ke Fahira kalau aku menikah dengan Nabila?” tanyaku ke mama melalui sambungan telepon.

Pagi ini aku menumpang taksi menuju bandara. Aku ingin memastikan apakah Fahira ke Yogya hanya ingin bertemu orang tuanya saja, atau karena sebab lain.

Aku sangat cemas dengan keputusan Fahira yang pergi begitu saja dan meninggalkan pesan yang sangat singkat. Bahkan, sampai pagi ini nomor Fahira pun tidak aktif.

“Tidak. Mama tidak tahu. Kenapa?” balas mama dengan nada cemas.

“Fahira tidak ada di rumah, Ma. Semalam dia pamit melalui pesan singkat. Tapi, nomornya tidak bisa aku hubungi lagi. Saat ini aku menuju Yogya,” ujarku sambil menutup sambungan teleponku ke mama.

Entah apa yang akan dilakukan mama dan papaku kemudian, karena mereka sejatinya adalah teman orang tua Fahira.

Sepanjang jalan, pikiranku berkelana. Bahkan panggilan dari Nabila tidak aku hiraukan. Hanya Fahira yang ada dalam otakku.

Bayangan ayah dan ibu Fahira akan marah pun menghantuiku. Bagaimanapun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Endah Spy
duhh nggak kerasa dah baca sampe bab ini .. nyesel ya bayu ? sekarang istrimu fahira entah ada dimana .. makanya kalo mau bertindak sesuatu di pikir lebih dulu .. istrimu masih punya hati lho, ia pergi tanpa membawa dendam sama sekali ke dirimu ..
goodnovel comment avatar
Tanti Wydiastutik
penyesalan pasti datang terlambat..
goodnovel comment avatar
Maya Novripah Bahsuan
keren fahira
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status