Share

20. Kegilaan Monica

"Kamu yang gila!"

"Mbak Veni yang gila! Allea itu—"

"Stop! Berhenti menyebut nama Allea, Reno! Lupakan dan relakan! Allea sudah tena—"

"Mbak, dia masih hidup dan hilang ingatan!" sentakku sambil berteriak lantang. Entah kenapa susah sekali menjelaskan hal ini kepada manusia satu ini. Napasku masih memburu menatap Mbak Veni yang mendadak diam.

"Hi–hilang ingatan?"

"Makanya kalau orang ngomong itu didengarkan sampai selesai. Jangan main potong!" sentakku kesal.

Mbak Veni menggeleng pelan. "Itu nggak mungkin. Kalau memang Allea ada bersama Pak Arga, sudah pasti Pak Arga akan memberitahu Mas Bram dan aku. Nyatanya, dia tidak memberitahu apa-apa. Memang benar, ya? Kegilaanmu semakin tidak terkendali."

Bibirku tersenyum miring. Rasanya percuma saja menjelaskan kepada Mbak Veni yang tidak tahu apa-apa. Kupikir dia akan percaya kepada adik kandungnya, ternyata dia masih tetap mempercayai rekan bisnis suaminya yang tidak jelas itu.

"Dasar gila!" makiku lagi.

"Kamu yang gila! Kalau Mas Bram
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status