Share

Perputaran Matahari

Sesuai dengan firasat orang tua, oma dari Aya pun pergi selama-lamanya. Menyusul Pak Bondan yang telah lama tiada. Bukan karena keracunan atau apa pun. Melainkan memang sudah waktunya untuk beristirahat dengan tenang.

Oma Kasih pergi dengan tenang, di dalam kamar usai mengunjungi Aya untuk yang terakhir kalinya. Wanita baik hati itu memeluk foto keluarga bersama Pak Bonda yang sudah duluan pergi. Cinta yang begitu mendalam dan hanya dipisahkan oleh maut saja.

Pemakaman disegerakan. Oma Kasih dimakamkan di sebelah kuburan suaminya. Ramai handai taulan yang datang. Tentu sebagian dari mereka ingin berebut harta waris. Namun, kehadiran Amira yang bertangan besi tidak akan membuat semua pencapaian itu jatuh ke tangan orang lain.

Aya memegang nisan milik omanya. Gadis kecil itu tidaklah menangis. Harus ada alasan yang benar-benar kuat untuknya meneteskan air mata. Dia sangat kuat seperti ayahnya.

“Oma, yang tenang di sana,” ucap Aya sambil mengelus nisan omanya.

Satu demi satu pelayat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status