Share

Chapter 37

Derap suara dari langkah kaki yang terbungkus sepatu mahal itu jelas terdengar semakin dekat. Eliza enggan menoleh, dia tidak cukup berani untuk menerima bahwa dirinya tertangkap sedang berjalan bersama sang Presdir.

"Hai Kak," sapa pria itu pada Vico. Suara yang dikenalnya itu terpaksa membuat Eliza menolehkan kepalanya perlahan. Eliza yakin atasannya tersebut akan merasa aneh setelah melihat kedatangan mereka berdua.

"Selamat pagi, Bos," sapa Eliza sedikit terbata.

"Selamat pagi," jawab Reiz sambil mengangguk perlahan. "Kalian berangkat bersama?" tanya Reiz to the point. Tentu saja Reiz merasa penasaran, karena dia melihat Eliza dan Vico turun dari mobil milik sang kakak.

"Kami tadi tidak sengaja bertemu, yah seperti itu," sanggah Eliza cepat sebelum Vico mendahuluinya untuk menjawab.

Reiz menaikkan kedua alisnya, merasa tidak yakin.

Vico yang tidak terima dengan jawaban Eliza langsung merangkul bahu gadis itu. Hal diluar dugaan itu membuat Eliza dan Reiz terbelalak dan sama te
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status