Share

8. Kamu Cemburu, Pak? (2)

Adora mengembuskan napasnya perlahan, merasakan sensasi menenangkan yang mulai merangkak naik dari ujung kakinya kini berusaha menguasai hampir seluruh tubuhnya.

Adora menenggelamkan setengah wajahnya, indra penghidunya dapat mencium aroma lavender yang berasal dari air yang kini membasuh bagian bawah tubuhnya, aroma bunga yang menghantarkannya pada ketenangan, sementara itu telapak tangannya bermain di dalam air hangat pada permandian kolam panas hotel.

Sudah lama Adora tidak merasakan ketenangan seperti ini. Seluruh otot tegangnya saat ini mulai mengendur. Adora merasa bersyukur karena Benjamin telah memberikan fasilitas ini untuknya, untuk melepas penat sejenak dari pekerjaan.

Benjamin, laki-laki itu memberi Adora voucher sebelum dirinya masuk ke kamar, sebuah voucher yang mampu membuat mata Adora berbinar karenanya. Katanya sebagai bentuk apresiasi pada Adora, Benjamin memberikan voucher kolam mandi permandian panas privat untuknya.

Adora tentu berterima kasih karenanya, sebab karena Benjamin, Adora dapat merasakan waktu tenangnya sendiri. Terlebih, kolam permandian panas ini begitu banyak diminati orang-orang dan Adora berhasil menikmati fasilitas ini secara privat. Mengetahui hal itu tentu membuat Adora merasa tersanjung, dia tidak perlu terusik dengan kehadiran orang lain dan bebas menikmati waktunya.

Tanpa sadar Adora bersenandung riang, meluapkan perasaan gembiranya. Kapan terakhir kalinya dia merasakan perasaan seperti ini? Sepertinya hampir setengah abad yang lalu.

Kriet ...

Adora menolehkan kepalanya ke sumber suara, sontak matanya membulat kala menemukan Benjamin berdiri di ujung kolam. Laki-laki itu tersenyum miring sembari berkacak pinggang, tubuh bagian atasnya tak terlapisi sehelai benang, hanya handuk putih yang bertengger di pinggul dan menutupi tubuh bagian bawah Benjamin hingga sebatas lutut.

"Apa yang membuatmu begitu senang seperti itu, Adora?" Ujar Benjamin sembari melepaskan lilitan handuk pada pinggangnya hingga handuk itu jatuh dan menampakkan alat vital Benjamin yang masih dalam keadaan tidur, sontak membuat Adora membeliak dan membalikkan badan hingga memunggungi Benjamin sebab dirinya terlalu panik karena serangan tiba-tiba yang diberikan oleh Benjamin.

Tak lama dari itu, Adora dapat mendengar suara air yang bergerak dari arah belakangnya, dia juga merasakan gelombang air yang menggodanya bertubruk dari tubuh di belakangnya. Selangkah, dua langkah, tiga langkah, Benjamin bergerak mendekat ke arah Adora dan berhenti tepat di belakang sekretarisnya itu.

"Kau kenapa, Adora?"

Merasakan perasaan gugup yang begitu kuat, Adora menyuarakan suaranya tapi dengan pikiran yang kosong, "Justru Bapak yang kenapa?!"

"Aku baik-baik saja."

"Bukan itu maksudku!" Sanggahan Adora nyatanya berhasil mengundang tawa renyah Benjamin. Laki-laki itu kemudian menaruh tangan besarnya di pundak bersih Adora yang telanjang. "Kenapa Bapak di sini?"

"Aku hanya ingin membantumu membersihkan tubuhmu," Jawab Benjamin sembari mengusap pundak Adora dan membuat buluk kuduk Adora merinding karenanya, "Seperti permintaanmu akhir minggu lalu, Adora."

"Di sini? Di kolam permandian wanita?"

Benjamin yang sedang mengendus aroma tubuh Adora sedikit terdistraksi oleh pertanyaan yang diberikan sekretarisnya itu. "Kenapa? Kau mau kita pindah ke sebrang?"

Kolam di seberang permandian ini adalah kolam permandian yang dikhususkan untuk laki-laki. Kedua kolam permandian ini hanya dibatasi sekat tipis di antara keduanya.

Mendapati Adora menggeleng, Benjamin pun berbisik menggoda di telinga gadis itu. "Kalau kau mau, tentu saja aku tidak keberatan dengan itu."

.

.

.

.

Benjamin dapat merasakan bibir Adora yang bergetar karena desahan yang tak tertahan dan tak bisa keluar dari mulutnya, rasanya begitu menyenangkan melihat Adora yang begitu kepayahan menanganinya. Keduanya sibuk dengan kegiatan mereka sampai ...

Kriet ...

Adora membuka matanya saat mendengar suara pintu yang terbuka.

Ada orang lain bersama mereka.

****

Untuk membaca chapter lebih cepat + chapter spesial bisa mengunjungi:

https://karyakarsa.com/alistebalsinchan

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status