Share

21. Jangan Pergi, Pa ….

"Gimana, Dan, kamu nggak bosan, tinggal di rumah dan merawat Satria?"

"Apa boleh buat, Pa. Satria lebih nempel ke aku. Mungkin dia nagih karena dulu sewaktu dalam kandungan, Danu kurang memperhatikannya."

"Terima kasih, selama ini kamu sudah sabar mengasuh Satria."

"Sudah tugas aku, Pa. Sebagai ayah kandungnya."

"Papa minta maaf atas sikap Papa selama ini kepada kamu. Karena Papa belum bisa menerima kenyataan, kalau Risa memutuskan untuk menikah muda."

"Ini salah Danu juga, Pa. Seharusnya Danu minta pertimbangan dari Papa sebelum mengajak Risa untuk menikah."

"Sudahlah, mungkin ini garis hidup Risa yang sudah ditetapkan oleh Tuhan."

"Maaf, Pa."

"Kamu tahu, kenapa Papa tidak menikah lagi?"

Danu tidak tahu harus menjawab apa pertanyaan dari mertuanya.

Hendi menarik napas. "Itu karena Papa tidak mau menyakiti hati Risa. Pada dasarnya, wanita tidak rela untuk berbagi, terutama masalah hati."

Danu merasa tertohok, karena ia telah membagi hatinya kepada dua orang wanita yang berstatus sahaba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status