Share

17. Licik Menghanyutkan

Satu kali, dua kali mengerjap. Iris mata Laisa tertimpa silau cahaya. Seperti ada yang salah dengan kematiannya. Dia masih bisa merasakan remuk tulang belulang. Bahkan sistem pernapasannya bisa terdengar oleh telinga, mana mungkin mati bisa serupa kehidupan?

Laisa memaksa ekor matanya bekerja lebih keras. Menyeret mereka berpedar mengelilingi ruangan. Kabar buruk selanjutnya yang terpaksa ia telan adalah kenyataan bahwa dirinya masih berada di kamar yang sama. Sebuah ruangan yang memuat ingatan kelam.

Tak butuh waktu lama hingga akhirnya Laisa memahami situasinya sekarang. Dia selamat. Usaha untuk menenggelamkan diri di dalam bathtup purna gagal total. Mimpi soal kilasan hidup yang konon merupakan tanda kematian hanya halusinasi semata. Ia kembali ke kehidupan Laisa.

"Hei, Mommy... are you oke?" suara melengking nan lembut itu muncul seiring dengan wajah imutnya. Gadis mungil yang menjadi alasan Laisa menikah. Putri kecilnya.

Laisa menyuguhkan senyum hangat, meski kekecewaan begitu be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status