Share

PAGI YANG INDAH

Ciitt..  ciitt..  cuiitt..

Suara burung bernyanyi di atas atap rumah Azalea dengan riangnya sambil meloncat - loncat bermain dengan kawan - kawannya.

Lingga baru saja bangun tidur. Ia membuka mata dan kemudian tersenyum melihat di depannya sudah ada gadis yang selalu membuat hatinya merasakan hal yang selama ini belum pernah ia rasakan.

Lingga menatapi terus wajah Azalea yang sedang tertidur pulas. Dilihatnya  juga belahan indah yang ada di dada Azalea.

"Hahh..  masih terlalu pagi Lingga," ucap Lingga dalam hati dan memalingkan wajahnya dari pemandangan indah itu untuk mengatur hasratnya agar tidak muncul lagi.

"Kenapa hanya dia ya? " batin Lingga.

Selama ini Lingga tidak terlalu memikirkan, kenapa hanya Azalea yang bisa membuat ia merasakan gairah normal layaknya seorang pria? Sedangkan jika bersama dengan wanita lain ia tidak bisa merasakan sentuhannya bahkan kadang merasa jijik kepada wanita - wanita yang rela menawarkan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status