/ Romansa / BURONAN / 5. LAMARAN YANG DITOLAK

공유

5. LAMARAN YANG DITOLAK

작가: Herofah
last update 최신 업데이트: 2021-11-04 01:59:09

Di tengah malam yang sunyi sepi, lantunan ayat-ayat suci Al-Quran terdengar dari Flat sebelah yang di tempati oleh sepasang suami istri muslim bernama Khalid dan Zakiya.

Mereka adalah tetangga baru di sebelah flat yang di huni Sammy.

Semenjak kedatangan mereka, malam-malam sunyi di flat kian menghilang. Berganti dengan irama merdu nan syahdu yang kerap menjadi penghantar tidur Sammy.

Menurut Sammy, suara Zakiya saat membaca kitab suci itu bahkan jauh lebih merdu dari penyanyi-penyanyi diva Indonesia.

Tak jarang, hati Sammy merasa lebih tenang setelah mendengar lantunan doa-doa itu, meski dia sendiri tidak tahu apa arti doa-doa yang dibacakan Zakiya.

Tapi yang pasti, Sammy berterima kasih pada Zakiya karena sudah memberinya hiburan gratis setiap malam.

Sammy masih larut dalam konsentrasinya mendengarkan lantunan ayat-ayat suci itu ketika sebuah suara keras terdengar dari luar flatnya.

Seperti suara pintu yang digedor dengan sangat keras.

Sammy terkejut, dia langsung berjalan keluar dari flatnya.

"Sudah berapa kali aku ingatkan, jangan berisik malam-malam begini! Kami tidak bisa tidur! KATAKAN PADA ISTRIMU ITU KHALID, SURUH DIA BERHENTI MENGAJI!" Hardik seorang lelaki bertubuh tinggi besar yang juga penghuni salah satu flat di sana.

Lelaki itu berdiri di depan pintu Flat Khalid sambil berkacak pinggang.

"Maaf, maafkan kami Mr. Maafkan istri saya. Kami akan memelankan suara kami jika mengaji, maaf sekali lagi," kata Khalid dengan wajah bersalah.

Sammy berjalan mendekat.

"Heh, tua bangka! Mereka itu cuma mengaji, bukan menyetel musik disco keras-keras seperti yang anak perempuanmu lakukan! Harusnya kalau kamu mau marah, marahi sana anak perempuanmu itu!" Ucap Sammy dengan nada marah.

Lelaki yang dipanggil tua bangka itu jadi tambah meradang. "Heh, apa urusanmu dengan mereka? Memang kamu itu siapanya mereka? Tidak usah ikut campur!" Sentaknya dengan bola mata yang hampir keluar.

Khalid buru-buru menengahi keributan kecil itu sebelum keadaan jadi bertambah runyam dengan mengakui bahwa semua masalah memang karena salah istrinya yang bersuara terlalu kencang saat mengaji di sepertiga malam seperti saat ini.

Lelaki paruh baya bernama Mr. Harry itu pun pergi. Meninggalkan Khalid dan Sammy sambil terus bersungut-sungut.

"Terima kasih, Mr. Hans," kata Khalid pada Sammy. Semua orang yang mengenal Sammy di sekitar flat memang tak mengetahui nama asli Sammy karena Sammy sadar dirinya seorang buronan, itulah sebabnya dia harus menyembunyikan identitas aslinya dari dunia.

"Anda dan istri anda itu tidak bersalah, Pak Khalid. Seharusnya anda tidak perlu mengalah," kata Sammy yang dongkol setengah mati dengan kelakuan si tua bangka Harry.

Khalid tersenyum sumringah.

"Dalam islam, mengalah itu bukan berarti kalah, Mr. Hans. Terkadang, sikap mengalah menjadi solusi untuk meredam dan mengakhiri sebuah konflik demi menghindari situasi yang lebih serius. Selagi masalahnya masih bisa terselesaikan dengan cara mengalah, itu akan lebih baik daripada bersikap mementingkan harga diri yang berujung pada keributan yang lebih besar lagi. Saya dan istri hanya tidak ingin emosi Tuan Harry semakin meledak," jelas Khalid panjang lebar.

Sammy jadi terdiam. Apa yang dikatakan Khalid semua benar.

Zakiya memanggil suaminya untuk memberitahu bahwa makanan untuk mereka sahur sudah tersedia karena kebetulan ini bulan Ramadhan dalam kalender Islam, dimana seluruh umat muslim di dunia di wajibkan untuk berpuasa.

Khalid mengajak Sammy untuk mampir dan ikut makan bersama.

Kebetulan Sammy memang belum makan sejak kemarin sore. Perutnya yang lapar membuat lelaki itu terjaga sepanjang malam.

Sammy makan dengan lahap pagi itu. Masakan Zakiya sangat lezat.

Sammy berharap, jika dia memiliki istri nanti dia ingin istri yang seperti Zakiya, bisa memasak masakan lezat untuknya setiap hari.

"Tambah lagi, Mr. Hans?" tanya Khalid menawarkan.

"Wah, tidak terima kasih. Saya sudah kenyang," tolak Sammy dengan sopan.

Tangisan suara bayi terdengar dari arah kamar. Zakiya langsung bangkit dari meja makan untuk menengok bayi mereka.

Tak lama, Zakiya keluar dengan seorang bayi mungil berjenis kelamin perempuan dalam gendongannya. Zakiya memberikan bayi itu pada suaminya karena dirinya hendak membenahi perabotan bekas mereka makan.

"Wah, lucu sekali anaknya Pak Khalid," seru Sammy sambil tersenyum lebar. Dia menggenggam jemari mungil bayi yang kini di gendong Khalid. "Berapa bulan Pak?" tanya Sammy sambil bermain cilukba.

"Sepuluh bulan," jawab Khalid.

Bayi mungil bernama Khaira itu tertawa saat Sammy menggodanya.

Tawa bayi itu terdengar sangat geli.

"Duh, genitnya anak Abi. Ngerti digodain sama cowok ganteng," canda Khalid.

Sammy jadi tertawa.

Keharmonisan keluarga muslim itu membuat Sammy kagum.

Sekaligus, iri.

*****

Di sebuah hotel mewah berbintang lima di pusat Jakarta, seorang lelaki bersorban dengan empat bodyguard yang mengiringi langkahnya masuk ke dalam salah satu kamar hotel.

Sebuah kamar yang dihuni oleh Ahmed, anak lelaki kesayangannya.

"Bagaimana Ayah? Apa jawaban Rania?" tanya Ahmed penuh antusias. Bahkan semalaman tadi lelaki berparas tampan itu tidak bisa tidur karena terus memikirkan jawaban atas pinangannya.

Untungnya dia tidak harus menunggu sampai hari Raya tiba karena malam tadi, selang satu hari setelah dirinya datang melamar Rania, perempuan bercadar itu langsung memberikan jawabannya.

Ahmed sendiri tidak mengerti, kenapa dia begitu tertarik saat sang Ayah memperlihatkan foto seorang gadis bernama Rania padanya beberapa hari yang lalu.

Seolah ada sebuah magnet yang menarik hatinya dan membuat ingatannya terus menempel pada gadis itu.

Bahkan saat ayahnya mengatakan kalau Rania adalah seorang janda, Ahmed tidak keberatan.

Padahal selama ini, banyak sekali wanita cantik yang jelas-jelas masih suci wara-wiri dalam kehidupan Ahmed, namun tak ada satu pun dari wanita itu yang membuatnya tertarik.

"Duduk dulu, Ahmed," kata sang Ayah.

Ayah dan anak itu duduk saling berhadapan di sofa.

Ahmed menunggu dengan tidak sabar.

Hingga akhirnya, sang Ayah pun berkata.

"Rania, menolak lamaranmu. Tuan Bastian bilang, Rania sudah memiliki pilihan lain. Dia hendak rujuk dengan mantan suaminya,"

Ke dua bahu Ahmed merosot perlahan.

Dia benar-benar tak percaya dengan apa yang di dengarnya dari sang Ayah.

Rania menolak lamarannya?

Berani betul perempuan itu?

Apa dia tidak tahu siapa sebenarnya Ahmed Malik Assegaf?

Ahmed benar-benar kecewa.

Kekecewaan yang mendalam.

Hingga membuatnya mendendam.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • BURONAN   81. EPILOG

    Rheyna Kirana...Bersama dengan ponsel ini, aku ingin memberitahukan sesuatu.Kau bisa lihat pada bagian galeri, terdapat foto pria dan wanita yang sedang melangsungkan pernikahan.Sebuah pernikahan yang dilaksanakan di salah satu gereja ternama di Surabaya dari pasangan pengantin bernama Jerico dan Amaya.Pernikahan mereka sangat harmonis meski dilandasi atas perbedaan agama, di mana Jerico adalah seorang Kristen, sementara Amaya adalah seorang muslim.Hingga pada suatu hari, Amaya rela melepas hijab dan mengganti agamanya demi mengikuti kepercayaan sang Suami.Amaya rela diusir dari rumah bahkan keberadaannya sudah tak diakui lagi oleh keluarga.Amaya hamil lalu melahirkan seorang anak lelaki yang dia beri nama Ricky Pradana.Sejauh memiliki Ricky, jalinan rumah tangga mereka masih harmonis, hingga akhirnya malapetaka itu datang saat Amaya hamil anak kedua.Saat itu, Amaya mengetahui bahwa Jerico bers

  • BURONAN   80. ALASAN UNTUK MELANJUTKAN HIDUP

    Seharian ini Sammy terus memikirkan tentang sesosok wajah bocah lelaki yang dia lihat di dalam foto keluarga Rheyna.Sammy yakin betul dia pernah melihat foto itu sebelumnya.Seharian Sammy memutar otak untuk mengingat-ingat tentang hal itu, hingga akhirnya Sammy pun berhasil mengingatnya.Lelaki itu langsung berlari mencari ponselnya dan menelepon pihak lapas di mana Ricky, sahabatnya kini menjalani hukuman.Sammy harus memastikannya lebih lanjut dari mulut Ricky sendiri mengenai apa yang kini dia ketahui.Saat telepon itu tersambung dan Sammy bicara dengan salah satu petugas lapas untuk memberitahukan maksudnya, lelaki itu justru dikejutkan dengan sebuah kabar buruk yang membuatnya terlihat sangat syok."Maaf Tuan Langit, narapidana bernama Ricky baru saja ditemukan dalam keadaan tewas di dalam sel tahanannya tadi pagi. Dari hasil penyelidikan, diduga Ricky bunuh diri,"*****Setelah mendapat kabar meninggalny

  • BURONAN   79. RAHASIA DIBALIK FOTO KELUARGA

    Ini adalah hari pertama Sammy mulai bekerja di perusahaan milik Norman.Lelaki itu terlihat gagah dalam balutan jas hitam kantor dan dasi yang terpasang rapi di depan dadanya."Sepertinya, mulai sekarang aku harus belajar cara memasang dasi," gumam Rheyna saat dia membantu Sammy berpakaian.Sammy kembali memperhatikan pantulan dirinya di depan cermin. Entah kenapa, dia merasa aneh dengan penampilannya yang tampak rapi begini."Aku merasa, pakaian ini tidak cocok untukku Rheyna," serunya masih dengan tatapan mengarah ke cermin.Rheyna melingkarkan kedua tangannya di perut Sammy, memeluknya dari belakang. "Memang benar, kamu tidak cocok berpakaian seperti ini," balas Rheyna sambil tertawa kecil.Sammy membalikkan badan. "Bagaimana jika aku membatalkan saja rencana untuk bergabung di perusahaan Ayah?""Lalu, kamu mau bekerja apa?"Sammy menatap Rheyna lekat seraya menarik kuat pinggul Rheyna, sehingga kedua perut m

  • BURONAN   78. BERSAMA-SAMA MENUJU SURGA

    Menikah adalah satu momen sakral dalam kehidupan seorang manusia.Menikah adalah fase di mana kita akan menentukan siapa yang akan menjadi pendamping kita menjalani hari-hari di sisa usia.Semua seperti mimpi bagi Rheyna dan Sammy.Ketika mereka terbangun, dan membuka mata hari ini, tepatnya di hari pernikahan kedua mereka yang akan dilangsungkan dengan acara yang meriah.Hari-hari berat di mana keduanya harus hidup terpisah sebentar lagi akan berlalu karena selepas menikah nanti, Rheyna dan Sammy berjanji akan terus bersama mengarungi masalah apapun yang akan terjadi di depan.Kehadiran Sammy dalam hidup Rheyna mampu merubah dunianya yang biasa menjadi seindah pelangi. Sementara kehadiran Rheyna dalam hidup Sammy mampu merubah segala-galanya.Sammy sudah berjuang hingga titik darah penghabisan dan kini waktunya dia memetik hasilnya.Lelaki itu sudah duduk di tengah-tengah masjid tempat di mana akan berlangsungnya akad n

  • BURONAN   77. OBSESI BERBAHAYA

    Kasus penusukan yang terjadi terhadap Stella Adhiguna, yang merupakan anak dari salah satu pejabat tersohor di Indonesia menjadi perbincangan publik setelah beritanya kini tersebar di berbagai media.Dalam berita kriminal hari ini, Polisi berhasil menangkap seorang perempuan bernama Anna yang memang menjadi tersangka atas kasus penusukan tersebut.Barang bukti berupa pisau, serta sidik jari pelaku dan sebuah ponsel yang terjatuh menjadi bukti akurat bahwa Anna lah pelaku penusukan terhadap Stella.Meski awalnya, pihak keluarga Anna mengatakan tidak mungkin Anna pelakunya.Sikap Anna yang memang terkesan normal dan sangat baik di hadapan Handini akhirnya berhasil mengelabui semua orang. Termasuk Fadli dan Sammy.Semua orang percaya padanya bahwa Anna normal. Tidak betulan mengidap gangguan jiwa.Hingga pada akhirnya, Handini dan Fadli mencari tahu kebenarannya dengan mendatangi Rumah Sakit Jiwa tempat di mana Anna pernah disembuny

  • BURONAN   76. SURAT

    "Kak, aku baru mendapat kabar dari Dokter Anita..." Fadli mengambil napas sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya."Dokter Anita mengatakan, Rheyna sudah siuman..."Secercah senyuman terbit di wajah tampan Sammy.Lelaki itu lekas beranjak menuju ruangan ICU diikuti Fadli di belakang.Langkahnya terasa semakin ringan karena beban yang menggantung di pundaknya perlahan runtuh tak bersisa.Terlebih saat dirinya kini sudah berhadapan dengan Rheyna di ruang ICU.Melihat Rheyna yang sudah membuka mata dan memulas senyum tipis kepadanya.Hati Sammy berbunga-bunga.Allah telah mendengar doanya dan mengabulkannya.Memberinya harapan baru untuk terus melanjutkan kehidupan yang lebih baik lagi, bersama satu-satunya perempuan yang dia cintai.Yaitu Rheyna...*****Hari mulai gelap.Seorang perempuan muda berjalan lurus di tepi trotoar pejalan kaki yang sepi.Dia sudah ber

  • BURONAN   75. PASIEN GILA

    "BANGUN RHEYNA! BANGUN! BANGUN! KAMU TIDAK BOLEH MATI! KAMU TIDAK BOLEH MATI! BANGUUUUUUUUUNNNN!"Sammy membuka mata.Melihat bingung ke sekeliling ruangan.Beberapa orang tampak memperhatikannya.Lalu tatapannya bertemu dengan tatapan Rakha yang sempat mengguncang tubuhnya beberapa kali ketika Sammy terus meracau dalam tidurnya.Lelaki itu mengigau.Dia ketiduran usai menunaikan shalat Isya.Sudah hampir dua hari dia tidak tidur sejak kondisi Rheyna semakin memburuk."Sepertinya kamu butuh istirahat Langit, kembalilah tidur, saya temani kamu di sini," ucap Rakha saat itu.Sammy mengusap wajahnya gusar.Mimpinya tadi sungguh menakutkan.Tubuh Rheyna yang kaku di dalam mimpinya terus membayang di pelupuk mata, membuatnya frustasi."Maafkan saya Ustadz, saya memang merasa sangat lelah, tapi saya ingin tetap menunggu operasi Rheyna selesai," jawab Sammy menolak halus saran dari R

  • BURONAN   74. KAMU TIDAK BOLEH MATI!

    "Boleh aku masuk?" Ucap Sammy yang hampir menangis tapi sekuat tenaga dia tahan.Rheyna tidak menjawab tapi malah memalingkan pandangannya ke arah lain. Dia menyeka cepat air matanya yang seakan tak mau berhenti."Maaf, jika aku lancang. Tapi aku akan tetap masuk walau kamu tidak mengizinkan," ucap Sammy lagi.Pintu semakin dibukanya lebar agar tidak terjadi salah paham karena status mereka yang kini sudah bukan lagi suami istri.Sammy tahu betul bagaimana harus menjaga tata krama dalam Islam.Perlahan langkah Sammy semakin dekat ke arah Rheyna yang saat itu sedang duduk di tepi ranjang.Kepala wanita itu tertunduk dalam dengan dadanya yang semakin sesak.Sammy sudah berdiri di hadapannya. Lelaki itu berjongkok dan mencoba menatap wajah Rheyna yang menunduk. Kedua tangan Sammy hendak meraih jemari Rheyna namun si empunya malah menarik tangannya menjauh dengan cepat.Sammy tersenyum getir."Kita ke Jakar

  • BURONAN   73. MENEMUI RHEYNA

    Satu hari setelah Sammy mengetahui semua tentang Rheyna dari Fadli, lelaki itu langsung pergi menuju Bantul.Tak perduli saat Handini, Fadli dan Nenek Kiran melarangnya, Sammy tetap pergi untuk menemui Rheyna."Minggu depan Rheyna beserta keluarganya akan ke Jakarta untuk melakukan pemeriksaan, kita bisa menemuinya saat itu Kak," ucap Fadli yang benar-benar menyesal karena sudah memberitahukan hal ini lebih awal. Seharusnya, Fadli memberitahukan masalah ini nanti saja saat Rheyna sudah di Jakarta."Aku harus menemui Rheyna sekarang juga!" Kekeuh Sammy dengan wajah bengisnya.Jika boleh jujur, dia kecewa pada keluarganya terlebih pada Fadli yang tega menyembunyikan informasi sepenting ini darinya.Sammy merasa bodoh dan tidak berguna!Bahkan di saat Rheyna sakit, dia tidak mendampinginya."Langit, tunggu Nak, jangan gegabah. Baik, kita sama-sama berangkat ke Bantul lusa ya? Setelah Ayahmu pulang dari tugas," kali ini Hand

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status