Share

Pelukanmu yang Hangat dan Erat

"Tino dan Tiano diam bersama Tante Morsil ya, Mami mau bawa adik ke rumah sakit. Kalian jangan nakal!"

Shela menatap satu persatu wajah dua putranya yang kini menangis. Seperti biasa, drama pagi hari mereka mulai, kedua anak laki-laki itu ingin ikut Shela pergi ke rumah sakit.

"Pokoknya Tiano mau ikut, Mami!" pekik Tiano memeluk kaki Shela.

"Tino juga! Kita berdua itu mau jagain Mami. Kita mau ikut," pekik keduanya.

Shela menghela napasnya panjang. "Jangan Sayang, Mami tidak pergi jalan-jalan, tapi Mami mau pergi mengobatkan adik kalian!"

"Ya kan menemani Mami! Nanti kalau ada penjahat bagaimana? Siapa yang nolongin Mami?!" pekik Tiano dengan ekspresi wajah marah, persis sekali dengan Sebastian.

Shela berdecak pelan, ia mengusap wajahnya gusar, sebelum Morsil muncul seraya menyerahkan Tiana pada Shela.

"Sudah Shel, tinggal saja mereka berdua denganku," ujar Morsil.

"Aaaaa... Mau ikut!" teriak Tiano dan Tino bersamaan.

Morsil langsung menatap mereka dengan tatapan sengit. "Kalau
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sahariah Ambo Dali
cerita nya bagus thor up yg banyak
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status