Share

Bab 37

"Aduh, gimana ya, Bang. Gita baru aja nyampek Mall. Ini baru juga makan, belum lagi belanjanya. Papa dan Mama besok sudah pulang. Mereka ingin membelikan baju untuk anak kita, Bang," jawabnya semakin tak berperasaan.

"Jadi, kamu suruh Abang dan Ibu nunggu di luar, gitu? Bener-bener kamu, Git!" ujarku semakin kesal.

Tanpa menunggu jawaban lagi aku langsung menutup panggilan telepon itu. Aku benar-benar merasa kesal dengannya. Bisa-bisanya dia begitu.

Dasar Gita, memang tak punya perasaan. Harusnya sebelum pergi ke Mall tadi, dia meneleponku dulu. Tanya kek, atau apa kek. Jangan main pergi begitu aja. Bikin susah aja.

"Kenapa, Wan? Gita kemana?" tanya Ibu terlihat khawatir.

"Gita pergi, Bu, sama Mama dan papanya. Mereka belanja keperluan calon bayi kami," sahutku masih merasa kesal pada Gita. Mana udah jam satu siang, Ibu dan aku juga belum makan.

"Ibu lapar? Kita cari makan dulu, ya! Mudah-mudahan setelah kembali dari makan nanti, Gita sudah pulang.

"Ya, sudah. Ayo!" Ibu segera na
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status