Share

BAB 17 [REVISI]

"Kamu tenang aja, Oma percaya sama Kean. Dia gak mungkin ngecewain kita, apalagi dia udah mengiyakan permintaan Oma itu," lontar perempuan paruh baya itu.

Dia mengusap punggung Amara berusaha menenangkan. Sedangkan perempuan tersebut hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun sambil menundukan kepala. Terlihat ia banyak pemikiran yang berkecambuk di otak. Rasa sakit tak berdarah, bagai tertusuk seribu jarum kala mendengar calon suaminya belum datang.

"Apa begitu gak sudinya kamu menikah denganku, Tuan? Sampai kamu tidak datang, kenapa kamu malah mengiyakan permintaan Oma, harusnya kamu terus berusaha menolak, sampai Oma muak dan mengiyakannya. Bukan malah ikut mengiyakan sepertiku," batin Amara berteriak.

Ia sangat sedih karena merasa dipermainkan, tak terasa jarum jam terus bergerak. Penghulu bahkan selalu menanyakan keberadaan calon mempelai pria, karena dia juga harus menikahkan pengantin yang lain sesuai jadwal. Alex memohon agar orang tersebut tidak pergi, membuat lelaki itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status