Share

22. POV Mala bagian A.

Aku membanting pintu kamarku setelah mematikan video call yang sedang dilakukan oleh Helen pada Mas Rahman. sungguh hatiku terbakar emosi yang meletup-letup. Ingin rasanya ku cabik-cabik wanita berambut pirang itu.

Bisa-bisanya dia malah menantang ku. Bu, juga. Ngapain dia begitu ramah dan baik pada mantan pacarnya suamiku. Sedangkan begitu ketus dan mulutnya mulutnya. setiap hari ada saja yang di omeli-nya. Beda sekali saat sedang bersama Helen.

Keluarga macam apa ini? Pada yang jelas menantunya, begitu sinis dan tak berperasaan. Tapi pada orang lain bak malaikat dengan sebaik-baiknya. Dikira aku akan diam saja, oh tidak mungkin, aku NURMALA. Kata Bapak, tanggung jawabku. Jadi aku harus melawan siapapun yang akan menyakitiku apalagi mempermainkan kemungkinan.

Jika sikap mereka masih dibatas ambang wajar, aku lebih baik diam saja. Karena bukan hanya aku menantu yang diremehkan. Banyak perempuan di luar sana bahkan lebih tragis nasibnya ketika tinggal dengan mertua. Tapi jika masala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status