Share

21. Pov Rahman bagian B.

Jam dinding menunjukan pukul 23:15 Wib. Tapi rasa kantuk tak jua datang menghampiri. Padahal besok pagi aku ada janji dengan Arif. Dan Mala juga belum bisa dihubungi dari tadi sore. Ada apa ini?

[Man, sudah tidur] sebuah pesan masuk di aplikasi hijauku.

[Belum, ini siapa, Ya?]

[Helen, Man]

Aku beringsut mendudukkan diriku sendiri diatas kasur. Seriuskah ini Helen? Mau ngapain juga dia menghubungiku. Bukankah dulu dia yang tak peduli padaku. Lebih memilih om-om itu dari pada berjuang bersamaku.

[Ada apa?] Kucoba langsung to the point saja. Malas berbasa-basi.

[Katanya kamu di Lampung? Aku juga sering dapat job kesana, kapan-kapan bisa ketemuan, ya, Man?]

[Iya, aku di Lampung, lagi cari kerjaan, biar tidak disepelekan perempuan] lho aku kok, tiba-tiba ngegas pada Helen, mungkin amarahku yang dulu pada wanita itu belum hilang.

[Maaf, Man. Dulu demi keluargaku, aku terpaksa meninggalkanmu. Kini suamiku sudah meninggal dan meninggalkan harta yang banyak untukku. Kita bisa memulai
RatuNna Kania

Terima kasih sudah membaca 🙏 dan dukung cerita ini agar naik ya. Semoga Sehat selalu kalian.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status