Share

26. Akbar: Better This Way

Kututup pintu kamar, kusandarkan kening ke daun pintu. Lebih baik begini. Tentu, lebih baik begini.

Mataku menghangat. Aku tak menangis. Ini yang terbaik untuknya. Bersama seseorang yang dicintai sepenuh hati, apalagi yang lebih baik dari ini?

Jantungku seperti diremas. "Jantung ini hadiah dari Allah. Kamu harus jaga baik-baik," kata Ayah.

Dua tetes air jatuh dari mata saat aku memejam. Yeah, but my heart's been broken over and over again.

Di antara semua, ini adalah yang paling konyol. Kehilangan sesuatu yang bahkan belum dimiliki. Seperti mengacungkan jari pada kupu-kupu yang terbang berharap dia akan hinggap. Namun, dia lebih memilih b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status