Share

Bagian 22

Saat mata Lady Neenash terbuka sempurna, wajah tampan Pangeran Sallac langsung menyambutnya. Lady Neenash hanya bisa terbengong-bengong saat dipeluk dengan erat. Setelah puas memeluk, Pangeran Sallac menatap dalam sembari memegangi pipi Lady Neenash dengan kedua tangan.

"Kamu lagi-lagi membuatku khawatir. Apa kau tahu jantungku ini bisa saja berhenti berdetak karena terlalu takut?" bisik Pangeran Sallac lembut.

Louvi dan Lady Hazel kompak terbatuk. Lady Neenash yang tadi terhanyut suasana seketika merona. Dia mendorong pelan dada Pangeran Sallac agar sedikit menjauh. Tak ayal, Pangeran Sallac melotot pada dua pengganggu momen romantisnya.

"Ayo kita kabur, Tuan Louvi! Sepertinya, seseorang akan menelan kita bulat-bulat," ledek Lady Hazel sembari berpura-pura keluar dari kamar.

"Tidak, tidak, kita harus tetap di sini. Saya tidak mau ada yang terbawa suasana dan harus dinikahkan mendadak," timpal Louvi.

"Lady Hazel! Tuan Louvi!" seru Lady Neenash kesal.

Pipinya semakin merona. Dia memu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status