Share

Bab 126

Penulis: perdy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-28 22:44:07

Situs web berita bisnis menampilkan artikel: "Mahardika Strategic Solutions Memenangkan Kontrak Besar Lainnya." Foto menunjukkan Nayla berjabat tangan dengan pejabat pemerintah, tampak profesional dan berprestasi.

Subjudul: "Perusahaan terus tumbuh pesat dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan."

Galan menyadari dengan sangat jelas bahwa sementara dunianya runtuh, Nayla berkembang pesat. Dia telah melangkah melampaui hubungan mereka, melampaui usahanya untuk menghancurkannya, melampaui dirinya sepenuhnya.

Sinta mengetuk pintunya. "Pak Galan, saya perlu bicara."

Ekspresinya sudah memberitahu semuanya sebelum dia berbicara.

"Saya mengundurkan diri, Pak. Maaf, tapi saya perlu memikirkan masa depan karier saya."

"Anda mau ke mana?"

"Mahardika Strategic Solutions menawari saya posisi. Gaji dua kali lipat, tunjangan lebih baik, dan... perusahaan yang stabil."

Bahkan karyawannya yang paling setia pun pindah. Dan pindah ke perusahaan Nayla. "Apakah dia... apakah dia bertanya tentang saya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 126

    Situs web berita bisnis menampilkan artikel: "Mahardika Strategic Solutions Memenangkan Kontrak Besar Lainnya." Foto menunjukkan Nayla berjabat tangan dengan pejabat pemerintah, tampak profesional dan berprestasi.Subjudul: "Perusahaan terus tumbuh pesat dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan."Galan menyadari dengan sangat jelas bahwa sementara dunianya runtuh, Nayla berkembang pesat. Dia telah melangkah melampaui hubungan mereka, melampaui usahanya untuk menghancurkannya, melampaui dirinya sepenuhnya.Sinta mengetuk pintunya. "Pak Galan, saya perlu bicara."Ekspresinya sudah memberitahu semuanya sebelum dia berbicara."Saya mengundurkan diri, Pak. Maaf, tapi saya perlu memikirkan masa depan karier saya." "Anda mau ke mana?""Mahardika Strategic Solutions menawari saya posisi. Gaji dua kali lipat, tunjangan lebih baik, dan... perusahaan yang stabil." Bahkan karyawannya yang paling setia pun pindah. Dan pindah ke perusahaan Nayla. "Apakah dia... apakah dia bertanya tentang saya

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 125

    Galan terbangun dengan keringat dingin membasahi tubuhnya. Mimpi yang sama untuk ketiga minggu ini. Nayla berdiri di hadapannya, mengenakan gaun putih yang sederhana seperti saat pertama kali mereka bertemu, tapi matanya penuh dengan kesedihan yang mendalam."Kenapa kamu tidak percaya padaku?" suara Nayla dalam mimpi selalu sama—lembut, tapi penuh dengan rasa sakit yang mencabik."Nayla, aku—""Aku mencintai seluruh hidupku. Kenapa itu tidak cukup?"Dan kemudian dia selalu menghilang, meninggalkan Galan sendirian dalam kegelapan.Galan duduk di tepi tempat tidur, kepala di tangan. Tiga hari sejak bertemu dengan penyelidik swasta, dia tidak bisa lepas dari beban kebenaran yang menghancurkan. Setiap detail dari laporan investigasi terus diputar ulang dalam pikiran.Nayla yang menolak hak istimewa sejak kecil. Nayla yang bekerja keras untuk beasiswa. Nayla yang meninggalkan rejeki keluarga demi prinsip. Nayla yang benar-benar bahagia dengan hidup sederhana bersama dia.“Apa yang telah ku

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 124

    “Bagaimana dengan alasan dia meninggalkanku?” Galan bertanya dengan suara yang nyaris tak terdengar.Ekspresi Pak Hendro menjadi simpatik. “Menurut sumber yang dekat dengan dia, perpisahan itu sangat menyedihkan baginya. Dia tidak mau pergi, Pak.”"Lalu kenapa dia melakukannya?""Karena dia menyadari bahwa penipuan sudah tidak dapat dipertahankan lagi. Dan dia takut ketika kebenaran akhirnya terungkap, Bapak akan merasa dikhianati dan dimanipulasi.""Jadi dia pergi untuk... melindungiku?""Untuk melindungi kalian berdua. Dia pikir perpisahan yang bersih akan lebih baik daripada konfrontasi yang tak terhindarkan tentang kebohongannya."Pukul 12:15 WIB – Depresi Pasca Putus Cinta"Setelah putus cinta, dia mengalami masa depresi berat. Menurut teman-temannya, dia hampir tidak makan, tidak bisa tidur, tidak bisa fokus pada pekerjaan.""Tapi dia mulai bersaing dengan perusahaan lain.""Ya, tapi tidak langsung. Dan bukan untuk balas dendam. Catatan medis menunjukkan dia menjalani terapi un

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 123

    Galan duduk di ruang tunggu yang sederhana, jauh berbeda dari kemewahan kantor-kantor yang biasa dia kunjungi. Setelah kehilangan Alya dan sebagian besar sistem pendukungnya, dia memutuskan untuk menyewa penyelidik swasta untuk menggali lebih dalam tentang masa lalu Nayla.Pak Hendro, detektif swasta dengan pengalaman 20 tahun, membuka file tebal dan menatap Galan dengan ekspresi serius."Pak Galan, apa yang saya temukan tentang Nayla Mahardika... ini cukup mengejutkan. Tapi mungkin tidak dalam cara yang Bapak harapkan."Galan menelan ludah. "Berikan saja semua informasinya."Pak Hendro membuka laporan pertama. "Mari kita mulai dari awal. Nayla Mahardika, lahir 15 Maret 1992. Anak tunggal dari Bambang Mahardika dan almarhum Sari Mahardika."Galan mengangguk. Ini sesuai dengan apa yang sudah dia ketahui."Yang menarik adalah prestasi akademis-nya. SD hingga SMA di sekolah negeri biasa di Jakarta Timur, bukan sekolah elite yang biasanya dihadiri anak-anak konglomerat.""Kenapa?""Karena

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 122

    "Beri aku pencerahan.""Galan bercerita kepadamu tentang latar belakang keluargaku. Kamu mungkin menghabiskan malam tadi untuk meneliti segala sesuatu yang kamu bisa temukan tentang Mahardika Group. Dan sekarang kamu mencoba mencari cara untuk keluar dari situasi yang tiba-tiba menjadi jauh lebih rumit."Alya sadar, berpura-pura tidak tahu apa-apa tidak ada gunanya bagi orang seperti Nayla."Oke, ya. Aku tahu siapa kamu sebenarnya. Dan ya, aku prihatin tentang implikasi dari hubungan dengan Galan.""Pintar. Kamu harusnya peduli.""Apakah itu sebuah ancaman?""Ini adalah kenyataan. Galan berencana untuk menyerang seseorang yang memiliki sumber daya dan koneksi yang tidak dapat dia pahami. Dan siapa pun yang berdiri bersamanya akan menjadi korban kerusakan."Alya mengamati wajah Nayla. "Kenapa kamu memberitahuku ini? Kenapa tidak...menangani Galan secara langsung?""Karena terlepas dari apa yang mungkin dipikirkan Galan, aku tidak menikmati konflik yang tidak perlu. Aku lebih memilih me

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 121

    Alya duduk di ruang pertemuan mewah milik ayahnya, Hartono Wijaya, CEO Inti Karya Group. Dinding kaca dari lantai hingga langit-langit memberikan panorama Jakarta yang megah, namun pikiran Alya jauh dari keindahan pemandangan itu. Sejak penemuan mengejutkan tentang identitas sebenarnya Nayla suatu malam, dia tidak bisa tidur.Di hadapannya, ayahnya membaca laporan keuangan dengan kacamata bacanya, sesekali mengedipkan mata melihat angka-angka yang jelas-jelas tidak sesuai ekspektasi."Papa," Alya memulai dengan hati-hati, "aku perlu bicara tentang kemitraan dengan GalanCorp."Hartono mengangkat kepala, mata tajamnya langsung fokus. "Ada masalah dengan investasi kita?""Lebih dari masalah, Pa. Ada...komplikasi yang serius."Alya menceritakan penemuannya tentang Nayla Mahardika, dengan hati-hati menghilangkan beberapa detail yang bisa memperburuk situasi. Dia menyaksikan ekspresi ayahnya berubah dari penasaran menjadi prihatin, kemudian menjadi sesuatu yang campuran antara shock dan per

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status