Share

Sesal Yang Terlambat

Bab 4 Balas Dendam

Sesal Yang Terlambat

Karina meraung. Rasa sakit, nyeri dan nikmat yang menguasai tubuhnya. Membuatnya sungguh tak berdaya. Entah apa yang sedang merasuki pria asing tersebut. Hingga tega melakukannya, tanpa meminta penjelasan dari Karina, atas semua yang ia katakan terlebih dahulu.

"Aku Karina! Karina…!" raungnya dengan sisa-sisa tenaganya. Wajahnya basah air mata, tubuh polosnya menggigil akibat isak lara yang meluap dari perihnya luka hatinya.

"A-apa!" Pria itu segera menarik tubuhnya dengan cepat.

"Aaaa!" jerit Karina seraya menutup kakinya dan menekuk lututnya. Tangisnya kian pecah, di hadapan pria yang berdiri menatap tubuh polosnya dengan wajah bingung.

"Da-darah? Tidak mungkin!" gumam pria itu, dengan suara lemah namun tegas.

"Aku Karina…! Karina! Bukan Andini… aku tidak tahu siapa Andini, tidak tahu!" pekik Karina di antara isak yang terdengar sangat pilu itu.

Pria itu tiba-tiba luruh, lututnya menempel ke lantai. Menatap bercak darah di atas sofa putih miliknya itu. Ia meremas rambutnya, dan menjambaknya kuat.

"Kenapa kau tidak bilang dari ta—"

"Apa kau memberiku kesempatan untuk berbicara, ha!" pekik Karina.

"A—aku minta maaf," lirih pria itu, dengan wajah penuh sesalnya.

"Apa! Maaf! Kau pikir maaf bisa mengembalikan keadaan, iya!"

Karina kembali meraung, ia mengacak-acak wajahnya. Lalu rambutnya, bahkan berulang kali ia menggosok tubuhnya hingga telapak tangannya terasa sangat panas. Ia merasa sangat jijik dengan tubuhnya sendiri.

"Aku menjaganya dengan baik. Untuk aku serahkan pada suamiku, kelak. Tapi, Kau merenggutnya dengan paksa. Kau brengsek! Bajingan! Aaaaaa!" racau Karina penuh ironi.

"Aku akan menikahimu," tegas pria itu.

Mendengar kalimat yang keluar dari pria itu, Karina terdiam, perlahan ia bangkit. Dengan menahan perih di antara selangkangannya. Ia segera meraih pakaiannya yang terkoyak. Lalu dengan cepat mengenakan nya.

"Tak sudi aku menikah dengan lelaki brengsek sepertimu!" jawab Karina sinis.

Dengan wajah meringis, menahan nyeri di bagian inti tubuhnya. Karina melangkahkan kakinya keluar dari mansion itu. Pria itu pun bergerak cepat. Dia mengenakan pakaiannya kembali dan mengejar Karina.

"Tunggu!" serunya, dan tiba-tiba menutupkan jasnya ke punggung Karina. Karena pakaian Karina sangat lebar koyak nya di bagian belakang tubuhnya.

Wanita itu hendak menolaknya tapi, pria itu menahan dengan kuat pakaiannya yang menempel di tubuh Karina.

"Punggungmu nampak sekali. Aku yakin banyak yang akan melihatnya, jika tidak di tutupi. Katakan, dimana tempat tinggalmu, aku akan mengantarmu. Setelah itu, kita bicarakan rencana pernikahan kita."

Karina meliriknya sekilas, lalu mencelos dan melangkah pergi begitu saja. Perasaannya sudah hancur lebur. Sakit yang teramat sangat, tak bisa membuatnya berpikir dengan jernih.

"Aku bisa pulang sendiri. Jangan pernah mencariku, aku sangat membencimu!" oceh Karina seraya melangkah menjauh dari pria itu.

Namun, tiba-tiba Karina merasa kepalanya berat. Tubuhnya sedikit terhuyung dan hampir saja ia limbung. Karina memegang kepalanya dan, ia merasa ada yang menyangga tubuhnya.

"Kita kerumah sakit, aku akan mengantarmu," ucap pria itu.

Karina menepis rengkuhan tangan besar yang memeluk tubuh lemahnya. Dan, mencoba berdiri kembali seraya melirik sinis pada pria itu.

"Jangan menyentuhku!" desis Raya lirih, dengan sisa-sisa tenaganya.

Namun, sepertinya tubuhnya memang sangat lemah. Matanya tiba-tiba gelap, dan ia tak merasakan apapun lagi kemudian.

2 jam kemudian, di rumah sakit harapan. Karina mengerjapkan kedua matanya. Dengan mata yang menyipit, ia berusaha memindai ruangan. Kepalanya masih terasa sangat berat, sontak Karina memijat keningnya perlahan.

"Aku kenapa." Karina kembali mengedarkan pandangannya. Mencari tahu dimana dirinya kini berada.

"Rumah sakit? Siapa yang membawaku kemari? Apa… pria brengsek itu. Ish, Karin. Kenapa pakai pingsan segala sih," gerutunya, menduga-duga.

Karina menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya. Lalu mencoba untuk turun dari ranjang. Tapi, tiba-tiba pintu terbuka cepat dan sangat lebar. Raya terkesiap, begitupun dengan sosok yang membuka pintu.

🍁 BERSAMBUNG 🍁

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Inthary
siapa itu?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status