Share

Nyaris Serupa

Author: Nur Cahaya
last update Huling Na-update: 2022-09-15 12:17:52

Bab 3 Nyaris Serupa

Reflek, Karina menggeser tubuhnya untuk mundur tanpa memiliki kekuatan untuk berdiri dan berlari. Aura menegangkan di sekitar sungguh menguras seluruh tenaga bahkan nafasnya.

“Setelah satu bulan kau menghilang dan, mencelakai Nenek, juga mencuri uang dari dalam brankas. Kau masih berani muncul di kota ini, hah!” Suara gemeretak dari rahang tegas yang mengeras itu sangat terdengar jelas.

“A-Ada apa ini? aku tidak tahu apa yang sedang anda bicarakan," protes Karina. Wajahnya semakin kebingungan.

Pria itu, sontak berjongkok dan mencengkram rahang Karina.

“Jangan pura-pura amnesia, kamu. Selama ini bersembunyi di mana kamu? Kau pergi dengan pria selingkuhanmu!” geramnya. Pria itu semakin kuat mencengkram leher Karina.

Karina hanya bisa menggeleng dengan wajah ketakutan dan memerah karena mulai kehabisan stok oksigen dari tenggorokannya yang tercekal.

“Andini!" pekiknya dengan sangat lantang. Suaranya menggelegar di dalam ruangan besar yang sunyi dan sepi itu.

"Bahkan kau bersekongkol dengan selingkuhanmu! Brengsek kalian!" bentaknya lagi, "Berani-beraninya kalian mempermainkanku! Kurang apa aku, hah! Sampai kau mencari pria lain dan, kabur membawa hartaku!” cecar pria itu dengan lantang. Dengan kedua bola mata yang berapi-api.

Dalam diam dan dengan nafas yang tercekal, Karina akhirnya memahami jika, pria ini sudah salah mengenalinya. Dengan sisa tenaganya, Karina menggeleng mencoba menerangkan pada pria tersebut. Kalau dia bukanlah wanita yang dimaksudkan.

Mata bening itu berusaha menembus sorot pria yang begitu tajam. Kejujuran yang sedang ia sampaikan melalui tatapannya.

“Argh!” pria itu melepas kasar cengkeramannya karena mendadak kehilangan kekuatannya setelah terlalu lama memandang mata bening yang memohon belas kasih.

Uhuk! Uhuk! Uhuk!

Karina memegangi lehernya yang terasa sangat sakit. Menarik nafas berulang kali, berusaha meraup oksigen sebanyak mungkin. Dia sudah seperti orang yang sekarat sebab hampir kehabisan nafas. Tapi, pria itu sama sekali tidak peduli.

"Masih mau mengelak! Mau lihat, apa yang aku dapatkan, hah!” Pria dengan perawakan tinggi, hidung mancung dengan jambang tipis itu berdiri lalu, menyalakan layar besar yang menempel di dinding, di sisi ruangan.

Sebuah video rekaman CCTV yang menunjukkan seorang wanita, wajah yang sangat mirip dengan Karina, sedang bercinta dengan pria yang tidak terlalu jelas wajahnya. Terpampang nyata di hadapan Karina. Mata Karina sontak membulat, dengan leher yang kian tercekal.

Lalu pria itu memindah ke video yang lainnya. Dimana sosok wanita itu tengah membobol brankas di sebuah kamar. Bahkan demi menyelamatkan diri, wanita itu mendorong tubuh wanita tua yang ada di dalam kamar tersebut, hingga terjungkal.

Karina semakin membeku. Wajahnya semakin pucat pasi, setelah melihat bukti yang memang menunjuk padanya. Meski dia begitu yakin, itu bukanlah dirinya. Bahkan pria itu menyebutnya dengan nama, Andini.

"Wajah itu sangat mirip denganku. Tapi, dia bukan aku…," gumamnya lirih. Dengan suara tertahan di tenggorokan di tengah kebingungannya.

“Sekarang, Nenek menjadi koma akibat perbuatanmu. Memenjarakanmu saja tidak akan cukup bagiku.” Matanya nyalang, menatap Karina yang semakin ketakutan. "Kau harus menerima imbalan yang setimpal, Andini!"

Wajah pria yang buas menyunggingkan senyuman miring layaknya lucifer yang menertawakan ketidak berdayaan Karina.

Dalam satu kali gerakan, pria itu membawa tubuh Karina dan menjatuhkannya di atas sofa.

“Kamu mau apa! Jangan sentuh aku!” pekik Karina, ketakutan.

Karina berusaha bangkit dari sofa, tapi dengan beringas pria itu menguasai tubuhnya. Bahkan dengan mudah, pria itu merobek pakaian Karina.

“Kenapa aku tak boleh menyentuhmu! Kamu adalah milikku. Kamu harus menanggung semua kesalahanmu!”

"Aaaaa…!" Jeritan Karina melengking, memenuhi setiap sudut ruangan itu.

🍁BERSAMBUNG 🍁

**********

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (5)
goodnovel comment avatar
Teh EL Missrujak
kembaran kah mreka???
goodnovel comment avatar
Cowok Inisial R
gantuuung thoorrr. pas jerit bgt.
goodnovel comment avatar
Zi Aldina
waduhh larii
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Balas Dendam Yang Salah   Sensitif

    Bab 38 Balas Dendam Yang SalahSensitifAlvis menghela nafasnya panjang. Dia tak bisa membantah kata-kata dari sang nenek. Wanita yang telah membesarkannya seorang diri. Dia lantas berdiri dengan terus menggandeng erat tangan sang istri."Baiklah, perlahan akan aku buktikan sama Nenek. Kalau wanita ini bukanlah, Andini. Dan Nenek akan melihat, betapa wanita sangat luar biasa di banding Andini. Nenek akan jatuh cinta padanya jika Nenek sudah mengenalnya. Sepertiku yang kini sangat terikat olehnya. Dan enggan untuk jauh darinya. Walau sekejap waktu," jelas Alvis panjang.Stella mencebik kesal dengan wajah memerah menahan amarah. Dia benci sekali ucapan sang cucu yang sedang di mabuk cinta itu. Apalagi pikirnya Karina adalah wanita yang sama yang telah hampir membuatnya meninggal dunia."Halah, saat kamu sadar bahwa dia adalah wanita ular itu. Saat itu kamu akan menyesal sebab tak mendengar nasehat dariku." Nenek Stella dengan penuh keyakinan mengatakan itu. Membuat Alvis tersenyum menang

  • Balas Dendam Yang Salah   Kebencian Nenek Stella

    Bab 37 Balas Dendam Yang SalahKebencian Nenek StellaAlvis mendekati sang nenek dengan tangan yang masih menggenggam erat tangan Karina. "Usir dia sekarang juga! Aku muak melihatnya! Apa kamu lupa dengan yang dia lakukan padaku, Al!" amuk Nenek Stella dengan dada yang bergemuruh.Karina kian menunduk, tubuhnya menggigil dalam diam. Dia tidak berpikir sikap sang nenek akan semurka ini padanya. Iya, dia belum lupa saat Alvis memperlihatkan video saat Andini mendorong Nenek Stella hingga membuatnya koma. Tapi, dia pikir Alvis sudah menjelaskan tentangnya dan pernikahan mereka itu. Lalu, ingatannya kembali ke kata-kata Antini tadi sewaktu mereka sarapan pagi. Dia sedikit melirik suaminya, yang terlihat tenang dan santai."Nek, dia bukan Andini. Memang sangat mirip bahkan nyaris tak berbeda. Tapi, percayalah, dia bukan Andini." "Mana mungkin! Lihatlah, wajahnya, rambutnya, tinggi badannya. Tidak ada yang berbeda. Kamu jangan mau tertipu dengan wajah sok lugunya itu, Al. Dia itu ular! Pe

  • Balas Dendam Yang Salah   Nenek Stella

    Bab 36 Balas Dendam Yang SalahNenek StellaKarina dan Alvis kini sudah berada di dalam hotel. Karina tiada henti memandangi wajah suaminya yang terlelap memeluknya. "Kenapa sekarang aku sangat mengagumimu, Milo. Aah, lucu sekali aku memanggilmu dengan nama itu. Padahal namamu itu panjang dan bagus. Tapi, kenapa aku menyapa dengan sebutan itu. Hmmm, aku ingin mengganti dengan sebutan sayang saja. I love you sayang," biaknya lirih.Alvis mengeratkan pelukannya, dan berbisik. "I love you too, sayang.""Hai, kau belum tidur?""Mana bisa aku tidur kalau kamu terus mengganggu, hmm," sahut Alvis. Yang gegas menggelitik pinggang sang istri. Karina tergelak, menerima serangan yang membuat tubuhnya gelinjangan sebab merasa geli. Sampai dia memohon ampun, dan Alvis menghentikan tangannya. Dia memeluk Karina yang nafasnya terengah-engah sebab lelah menahan geli."Kita akan pulang besok, atau kamu masih ingin disini, sayang?" tanya Alvis."Bolehkan tinggal beberapa hari lagi, disini. Aku ingin b

  • Balas Dendam Yang Salah   Dibalik Sikap Manis Welly

    Bab 35 Balas Dendam Yang SalahDibalik Sikap Manis Welly Karina tergelak, dan mencubit pinggang Welly. Lantas meraih tangan suaminya dan ia genggam dengan sangat erat."She's all yours, Welly. Be happy, you deserve it." Karina mencium lembut pipi Welly, lantas beranjak pergi dari tempat itu. Sejenak, saat langkahnya sampai di ambang pintu. Dia menoleh dan menatap kedua pasangan pengantin baru itu. Lantas mengerling sekejap dan berlalu. Meninggalkan Richard yang seakan pilu melepaskan kepergiannya."Are you oke, honey?" tanya Welly, seraya menyentuh bahu Richard.Pria itu menggeleng dan lantas membawa istrinya keluar dari tempat itu. Apapun yang terjadi, kini Welly--lah istrinya. Jadi, dia membawa wanita itu ke hotel malam ini. Meninggalkan kamar pengantin mereka, yang sudah dihias sedemikian rupa.Sementara itu, Karina menyandarkan kepalanya ke bahu sang suami. Entah mengapa, dia merasa sangat lega. Meski kecewa mendera, tapi lebih pada rasa nyaman dan seolah beban yang selama beber

  • Balas Dendam Yang Salah   Rindu Yang Menggebu

    Bab 34 Balas Dendam Yang SalahRindu Yang MenggebuRichard, memeluk erat tubuh Karina. Wanita itu menengadahkan wajahnya. Tatapannya pilu. Membuat Richard merasa sangat bersalah. Ingin sekali dia menceritakan semua kejadian yang menimpanya. Tapi, apa yang akan terjadi dengan Alvis.Bisa-bisa suaminya itu akan mati terbunuh oleh orang-orang suruhan Richard. Dia tahu siapa kekasihnya itu. Sebab itu, semua ia tutupi sedemikian tapi."Maafkan aku Ric, aku sungguh ceroboh," sahutnya penuh sesal."Kau sangat cantik sekarang. Bisa kita berkencan malam ini?" bisiknya Richard, seraya mencium leher jenjang Karina.Karina menoleh dan merenggut bibir tebal itu. Memagutnya dengan buas. Dia sungguh merindukan lelaki ini. Lelaki yang telah menyelamatkan hidupnya dulu. Saat pertama kali dia kabur ke negara ini. Karina melepaskan ciumannya. Senyum merekah di wajahnya. "Kau masih milikku, sayang," bisik Karina. "Tapi, kau pria terhormat. Kau istimewa bagiku. Aku bangga telah mencintai dan mendapatkan

  • Balas Dendam Yang Salah   Melepas Rindu

    Bab 33 Balas Dendam Yang SalahMelepas RinduAlvis merengkuh tubuh Karina. Wanita itu gemetaran hebat dalam pelukan sang suami. Pria di ujung sana, yang baru saja menyematkan cincin perkawinan pada jari manis si wanita. Berdiri terpaku menatap Karina."Karina," lirihnya.Pria itu berlari, mendekati Karina. Tapi, Alvis memasang badan. Menghalanginya dengan tegap. "What are you doing here!" ucap Richard dengan dada naik turun. Dengan kuat dia menyingkirkan tubuh Alvis. Lantas menarik tubuh Karina, dan mendekapnya erat. Dan Karina pun memeluk tubuh pria itu erat. "Karina, why? Why have you come now. Where have you been for the past 3 months? Where to?" cecar pria tampan dengan setelan jas putih yang tampak tampan dan berwibawa.Karina tergugu, mencengkram kuat tubuh pria itu. Alvis mengatupkan bibir dan menutup rapat matanya. Membiarkan istrinya meluapkan emosinya. "I'm sorry, Richard. I'm sorry it took so long. I, I can't go back. Because my bag is lost. And I can't reach you at all.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status