"Aku Karina! Karina... Bukan Andini!" raung Kirana seraya memegangi bagian inti tubuhnya yang terasa sakit dan nyeri. Wajahnya basah, dengan tubuh polosnya ia menatap nyalang pria biadab yang telah merenggut kesuciannya. "A-pa! Kamu...." Alvis menatap bercak merah di sofa putih miliknya itu. Matanya membeliak, saat ia menyadari. Kalau yang ia bawa adalah wanita lain, yang wajahnya sangat mirip dengan Andini — mantan istrinya. Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Alvis yang berniat balas dendam kepada mantannya. Tapi, ternyata salah orang. Dan semua telah terjadi. Ikuti kisah seru mereka, dalam cerita. Balas Dendam Yang Salah.
View MoreBalas Dendam Yang Salah
Bab 1 Rumah Bordil“Lepaskan! Lepaskan aku! Aku tidak mau dijual!” teriak seorang wanita muda, yang meronta saat lelaki separuh baya menariknya, memaksa masuk ke rumah terlarang.Gadis itu adalah Karina Starla, ia baru saja kembali dari Singapore. Dia berniat pulang hanya untuk meminta restu kepada ibunya. Karena kekasihnya disana baru saja melamarnya.Tapi siapa sangka, belum sempat bertemu dengan ibunya, dia sudah berhadapan dengan ayah tirinya di depan rumah. Dia langsung diseret dan dimasukkan ke dalam mobil. Lalu dibawa ke rumah bordil hendak dijual oleh pria tersebut.“Kamu pergi kemana, selama ini?" hardiknya kasar.Tangan lelaki setengah baya itu, makin erat pegangannya. Membuat Karina meringis kesakitan."Ini adalah balasan untukmu! Karena tidak pernah berbakti kepada orang tuamu!" sentaknya lagi, seraya mencekal kuat tangan Karina. "Main kabur keluar negeri bertahun-tahun!” bentak Sandi—ayah tirinya. Terus mencecarnya dengan hujatan.“Maafkan aku Ayah... Aku mohon, Aku akan memberikan uang yang banyak untuk Ayah, asal jangan bawa aku ke dalam, aku mohon," rengeknya dengan kedua tangan menangkup di dadanya memohon iba dari sang Ayah tiri.“Hahahaha! Dasar tolol, setelah kamu masuk. Justru kamu akan menghasilkan banyak uang untukku! Pekerjaanmu itu sangat mudah dan nikmat!” imbuhnya dengan tawa yang terbahak.Karina berusaha keras melepaskan cekalan tangan ayahnya. Mendengar kata ‘pekerjaan yang nikmat’ saja sudah membuatnya jijik. Sungguh, Karina sangat ketakutan.“Aku tidak mau!” pekik Karina, seraya menendang kemaluan ayahnya.Reflek, genggaman tangan Sandi merenggang dan, Karina mengambil kesempatan itu untuk segera berlari dengan sangat cepat. Ia tak memperdulikan apapun lagi. Yang ia tahu, ia harus segera kabur.“Aaaargh!" jerit Sandi, seraya memegangi kemaluannya, dengan tubuh membungkuk. Menahan sakit di inti tubuhnya hingga bagian perutnya."Anak durhaka! Jangan lari kamu!” teriak Sandi, yang sontak berlari mengejar Karina, seraya memegang bagian yang sakit, dengan wajah yang meringis menahan nyeri.Karina berlari sekencang mungkin supaya terhindar dari ayah tirinya. Dia bersumpah akan kembali saja ke Singapore dan menghilang. Agar tak akan pernah bertemu dengan pria tua gila itu.Ia lupa akan Ibunya, yang menjejal isi kepalanya adalah, lepas dari pria tak berakal itu. Hingga sampailah Karina di tengah jalan. Fokusnya yang terbagi, ia tak memperhatikan langkah kakinya berlari.Tiba-tiba, sebuah mobil melaju kencang ke arahnya. Suara klakson terdengar melengking. Gadis itu tersentak dan sontak menghentikan langkahnya dengan mata membeliak tajam.Tiin! Tiin!“Aaaaa!” jerit Karina, seraya menutup sisi kepala dengan kedua telapak tangannya dengan mata terpejam.Nafasnya naik turun. Tubuhnya bergetar hebat. Ia sontak membuka matanya, saat tak merasakan apapun akibat tertabrak. Tapi, justru Karina merasakan tangannya ada yang mencekalnya kuat. Karina menggeragap, dengan mata nyalang penuh ketakutan, karena dia kembali tertangkap oleh Sandi, Ayah tirinya.“Mau lari kemana kamu, hah!” Sandi menarik kuat tangan Karina.“Lepaskan!” sentak Karina, menepis kuat cekalan tangan sandi. Ia terus meronta dengan wajah yang memerah.BUGG!Karina hampir terpental, akibat terseret cekalan tangan Sandi. Pria paruh baya itu menoleh cepat, menatap nyalang pada sosok pria tampan yang telah melayangkan tinju padanya. Hingga membuat pria tua itu tersungkur.“Siapa kamu! berani-beraninya memukulku!” bentak Sandi dengan dada yang membusung, setelah berhasil berdiri tegak kembali.Sandi hendak meraih tangan Karina. Tapi, pria tinggi tegap itu menghadangnya lebih dulu.“Jangan sentuh istriku!” lantangnya. Suara itu terdengar dalam dan dingin dengan sorot matanya yang tampak begitu tajam.Sandi tercengang, ia tak percaya dengan ucapan pria gagah yang berdiri di hadapannya. Isi kepalanya terus terperas. Mencerna kalimat pendek yang diucapkan pria asing tersebut.“Wanita sialan! Kamu sudah menikah!” Sandi menoleh cepat dengan mata melotot ke arah Karina.🍁 BERSAMBUNG 🍁Bab 38 Balas Dendam Yang SalahSensitifAlvis menghela nafasnya panjang. Dia tak bisa membantah kata-kata dari sang nenek. Wanita yang telah membesarkannya seorang diri. Dia lantas berdiri dengan terus menggandeng erat tangan sang istri."Baiklah, perlahan akan aku buktikan sama Nenek. Kalau wanita ini bukanlah, Andini. Dan Nenek akan melihat, betapa wanita sangat luar biasa di banding Andini. Nenek akan jatuh cinta padanya jika Nenek sudah mengenalnya. Sepertiku yang kini sangat terikat olehnya. Dan enggan untuk jauh darinya. Walau sekejap waktu," jelas Alvis panjang.Stella mencebik kesal dengan wajah memerah menahan amarah. Dia benci sekali ucapan sang cucu yang sedang di mabuk cinta itu. Apalagi pikirnya Karina adalah wanita yang sama yang telah hampir membuatnya meninggal dunia."Halah, saat kamu sadar bahwa dia adalah wanita ular itu. Saat itu kamu akan menyesal sebab tak mendengar nasehat dariku." Nenek Stella dengan penuh keyakinan mengatakan itu. Membuat Alvis tersenyum menang
Bab 37 Balas Dendam Yang SalahKebencian Nenek StellaAlvis mendekati sang nenek dengan tangan yang masih menggenggam erat tangan Karina. "Usir dia sekarang juga! Aku muak melihatnya! Apa kamu lupa dengan yang dia lakukan padaku, Al!" amuk Nenek Stella dengan dada yang bergemuruh.Karina kian menunduk, tubuhnya menggigil dalam diam. Dia tidak berpikir sikap sang nenek akan semurka ini padanya. Iya, dia belum lupa saat Alvis memperlihatkan video saat Andini mendorong Nenek Stella hingga membuatnya koma. Tapi, dia pikir Alvis sudah menjelaskan tentangnya dan pernikahan mereka itu. Lalu, ingatannya kembali ke kata-kata Antini tadi sewaktu mereka sarapan pagi. Dia sedikit melirik suaminya, yang terlihat tenang dan santai."Nek, dia bukan Andini. Memang sangat mirip bahkan nyaris tak berbeda. Tapi, percayalah, dia bukan Andini." "Mana mungkin! Lihatlah, wajahnya, rambutnya, tinggi badannya. Tidak ada yang berbeda. Kamu jangan mau tertipu dengan wajah sok lugunya itu, Al. Dia itu ular! Pe
Bab 36 Balas Dendam Yang SalahNenek StellaKarina dan Alvis kini sudah berada di dalam hotel. Karina tiada henti memandangi wajah suaminya yang terlelap memeluknya. "Kenapa sekarang aku sangat mengagumimu, Milo. Aah, lucu sekali aku memanggilmu dengan nama itu. Padahal namamu itu panjang dan bagus. Tapi, kenapa aku menyapa dengan sebutan itu. Hmmm, aku ingin mengganti dengan sebutan sayang saja. I love you sayang," biaknya lirih.Alvis mengeratkan pelukannya, dan berbisik. "I love you too, sayang.""Hai, kau belum tidur?""Mana bisa aku tidur kalau kamu terus mengganggu, hmm," sahut Alvis. Yang gegas menggelitik pinggang sang istri. Karina tergelak, menerima serangan yang membuat tubuhnya gelinjangan sebab merasa geli. Sampai dia memohon ampun, dan Alvis menghentikan tangannya. Dia memeluk Karina yang nafasnya terengah-engah sebab lelah menahan geli."Kita akan pulang besok, atau kamu masih ingin disini, sayang?" tanya Alvis."Bolehkan tinggal beberapa hari lagi, disini. Aku ingin b
Bab 35 Balas Dendam Yang SalahDibalik Sikap Manis Welly Karina tergelak, dan mencubit pinggang Welly. Lantas meraih tangan suaminya dan ia genggam dengan sangat erat."She's all yours, Welly. Be happy, you deserve it." Karina mencium lembut pipi Welly, lantas beranjak pergi dari tempat itu. Sejenak, saat langkahnya sampai di ambang pintu. Dia menoleh dan menatap kedua pasangan pengantin baru itu. Lantas mengerling sekejap dan berlalu. Meninggalkan Richard yang seakan pilu melepaskan kepergiannya."Are you oke, honey?" tanya Welly, seraya menyentuh bahu Richard.Pria itu menggeleng dan lantas membawa istrinya keluar dari tempat itu. Apapun yang terjadi, kini Welly--lah istrinya. Jadi, dia membawa wanita itu ke hotel malam ini. Meninggalkan kamar pengantin mereka, yang sudah dihias sedemikian rupa.Sementara itu, Karina menyandarkan kepalanya ke bahu sang suami. Entah mengapa, dia merasa sangat lega. Meski kecewa mendera, tapi lebih pada rasa nyaman dan seolah beban yang selama beber
Bab 34 Balas Dendam Yang SalahRindu Yang MenggebuRichard, memeluk erat tubuh Karina. Wanita itu menengadahkan wajahnya. Tatapannya pilu. Membuat Richard merasa sangat bersalah. Ingin sekali dia menceritakan semua kejadian yang menimpanya. Tapi, apa yang akan terjadi dengan Alvis.Bisa-bisa suaminya itu akan mati terbunuh oleh orang-orang suruhan Richard. Dia tahu siapa kekasihnya itu. Sebab itu, semua ia tutupi sedemikian tapi."Maafkan aku Ric, aku sungguh ceroboh," sahutnya penuh sesal."Kau sangat cantik sekarang. Bisa kita berkencan malam ini?" bisiknya Richard, seraya mencium leher jenjang Karina.Karina menoleh dan merenggut bibir tebal itu. Memagutnya dengan buas. Dia sungguh merindukan lelaki ini. Lelaki yang telah menyelamatkan hidupnya dulu. Saat pertama kali dia kabur ke negara ini. Karina melepaskan ciumannya. Senyum merekah di wajahnya. "Kau masih milikku, sayang," bisik Karina. "Tapi, kau pria terhormat. Kau istimewa bagiku. Aku bangga telah mencintai dan mendapatkan
Bab 33 Balas Dendam Yang SalahMelepas RinduAlvis merengkuh tubuh Karina. Wanita itu gemetaran hebat dalam pelukan sang suami. Pria di ujung sana, yang baru saja menyematkan cincin perkawinan pada jari manis si wanita. Berdiri terpaku menatap Karina."Karina," lirihnya.Pria itu berlari, mendekati Karina. Tapi, Alvis memasang badan. Menghalanginya dengan tegap. "What are you doing here!" ucap Richard dengan dada naik turun. Dengan kuat dia menyingkirkan tubuh Alvis. Lantas menarik tubuh Karina, dan mendekapnya erat. Dan Karina pun memeluk tubuh pria itu erat. "Karina, why? Why have you come now. Where have you been for the past 3 months? Where to?" cecar pria tampan dengan setelan jas putih yang tampak tampan dan berwibawa.Karina tergugu, mencengkram kuat tubuh pria itu. Alvis mengatupkan bibir dan menutup rapat matanya. Membiarkan istrinya meluapkan emosinya. "I'm sorry, Richard. I'm sorry it took so long. I, I can't go back. Because my bag is lost. And I can't reach you at all.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments