Share

Bab 85

Maya sempat bangun sejenak dari tidurnya. Wajah Maya yang masih pucat tersenyum padaku. Aku menyapanya lalu menyuruh Maya untuk tidur lagi. Tidak lupa aku menjelaskan dimana keberadaan suami dan kedua anaknya. Maya hanya menganggukan kepala lalu kembali memejamkan kedua matanya. Suami Maya baru datang dua jam kemudian. Dengan membawa makanan dan jajanan untuk kami.

"Terima kasih banyak sudah membantuku untuk menjaga Maya, Mbak Desi." Kata suami Maya yang bernama Imron. Wajahnya terlihat lelah dengan kantung mata yang cukup besar. Pasti dia lelah sekali harus bolak-balik dari rumah ke rumah sakit. Pergi ke rumah orang tua untuk megantarkan kedua anaknya lalu kembali lagi ke rumah sakit ini.

Aku menganggukan kepala sambil tersenyum. Dia sudah duduk di kursi samping tempat tidur Maya, tapi dengan posisi yang menghadapku. Sedangkan aku duduk di sofa yanh ada di ruangan ini. Suami Maya sengaja memilih ruang rawat VIP yang nyaman. Berbandinh terbalik dengan Mas Ardi dulu saat aku melahirkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status