Balasan Untuk Suami dan Adik Madu

Balasan Untuk Suami dan Adik Madu

last updateLast Updated : 2024-05-31
By:  Alita novelCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
7.8
5 ratings. 5 reviews
94Chapters
45.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Wulan memberikan pelajaran untuk Harun, suaminya yang menikah lagi dengan adik sepupunya yang bernama raya. Ia memang menerima pernikahan kedua sang suami, tapi Wulan berusaha menunjukkan kekuatannya sebagai istri pertama untuk membalas sakitnya di hianati.

View More

Chapter 1

Bab 1 Pernikahan Suamiku

Kakiku melangkah menuju aula pernikahan. Di depan pintu terpampang foto Mas Harun, suamiku dengan seorang wanita yang sangat aku kenali. Dia adalah Raya, adik sepupuku sendiri. Tampak dua perempuan dengan kebaya merah muda menatapku dengan mata melotot kaget.

“Aku boleh masukkan? Walaupun nggak punya undangan,” tanyaku dengan senyum mengembang. 

“Silahkan Mbak Wulan,” jawab salah satu dari dua perempuan itu. Sambil mengangguk ragu.

Masuk ke aula pernikahan yang megah dengan hiasan bunga di atasnya membuat hatiku berdenyut nyeri. Aku bisa melihat Mas Harun dan Raya tengah berdiri di pelaminan. Ada Ibu mertuaku dan paman Mas Harum di sisi kanan. Sedangkan orang tua Raya di sisi kiri pelaminan. Semua orang yang ada di aula ini tidak mempedulikan kehadiranku. Karena tamu yang datang memang sebagian besar adalah teman Raya. Tidak ada tetangga kami atau sahabat dekat Mas Harun.

Tubuhku berdiri tepat di depan panggung hingga Mas Harun dan Raya bisa melihat keberadaanku. Begitu juga dengan Ibu mertuaku dan orang tua Raya. “Wulan,” gumam Mas Harun gugup hingga tanpa sadar menyebut namaku dengan suara keras. Membuat perhatian semua tamu seketika teralih pada kami.

Aku sengaja tampil dengan kebaya merah untuk menandingi Raya. Dengan sanggul di kepala dan make up persis seperti pengantin. Membuat banyak orang yang berbisik tentang penampilanku. Kaki ini kembali melangkah untuk berdiri di belakang tamu yang akan naik ke pelaminan. Mengantri agar bisa menjabat tangan Ibu mertua, suami dan adik maduku.

Saat aku tiba di depan Ibu mertua, tiba-tiba beliau menarikku dalam pelukannya. “Untuk apa kamu datang kesini? Jangan mengacaukan acara pernikahan Harun dan Raya,” bisik Ibu mertua dengan nada sinis. Seketika aku langsung melepaskan pelukannya.

“Tenang saja Bu. Aku tidak akan mengganggu acara pernikahan suami dan adik maduku kok,” balasku tenang. Namun karena aula hanya di isi dengan suara gamelan jawa suaraku jadi terdengar keras.

“Jika aku berniat menghancurkan pesta pernikahan ini, sudah aku pukul barang Mas Harun. Lalu aku akan menjambak sanggul Raya hingga lepas.”

Beberapa tamu terang-terangan tertawa mendengar jawabanku. Wajah Mas Harun dan Raya sudah berubah merah karena malu.

“Justru aku ingin memberikan ucapan selamat pada kedua mempelai. Sekaligus berfoto bersama agar Mas Harun bisa membuktikan nikmatnya poligami,” sindirku sambil melirik wajah Mas Harun yang sudah berubah menjadi pucat pasi. 

Setelah menyalami tangan Ibu mertua, kini aku berdiri di depan suamiku. Kuraih tangannya untuk kusalimi. Lalu di depan Raya dan semua tamu yang datang aku memeluk Mas Harun dengan erat. “Kamu nggak mau membalas pelukanku Mas? Setidaknya kamu harus mengutamakan aku sebagai istri pertama,” ujarku dengan nada suara yang masih tenang. Dapat aku rasakan tangan Mas Harun yang balik memelukku. Membuat Raya menjadi marah sekali hingga melepaskan pelukan kami secara paksa.

“Tolong hargai pernikahan kami Mbak. Kalau mau foto langsung ambil posisi. Sekarang aku juga istrinya Mas Harun yang harus di jaga perasaannya,” kata Raya dengan tidak tahu malu. Membuat para tamu langsung menyorakinya. Dapat aku lihat teman-teman Raya yang menunduk karena malu karena malu dengan sikap teman mereka.

“Oke. Ayo kita foto.” Tanganku mengamit tangan kanan Mas Harun. Sedangkan Raya mengamit tangan kiri suami kami. Sengaja aku berpose dengan menyandarkan kepala. Tanganku terus meraih dagu Mas Harun agar menatap ke arahku saja.

“Karena sesi fotonya sudah selesai, aku hanya ingin mengatakan untuk datang ke rumahku nanti malam. Jika kalian tidak ingin aku laporkan ke kantor polisi dengan tuduhan menikah tanpa ijin istri pertama.”

Mas Harun seketika mengangguk berulang kali. “Tentu saja sayang. Aku dan Raya pasti akan langsung pulang ke rumah setelah acara pernikahan selesai. Tolong jangan laporkan aku ke polisi. Kamu tahu sendiri bosku bisa langsung memecatku jika ada pegawai yang terjerat masalah hukum.”

“Rupanya kamu masih takut dengan hukuman penjara dan jadi pengangguran. Kalau begitu kenapa menikah lagi? Bikin repot diri sendirikan.”

“Heh Wulan. Ini semua juga gara-gara kamu yang tidak bisa memberikan anak laki-laki untuk Harun agar bisa mewarisi usaha kalian. Sudah tidak mungkin bagimu untuk hamil karena kamu sering minum pil kb. Jadi, biarkan Raya yang memberikan anak laki-laki untuk keluarga kalian.” Justru Ibu mertua yang membuatku semakin sakit hati. Raya tersenyum senang karena Ibu mertua kami membelanya.

Dadaku berdenyut nyeri mendengar pengakuan dari wanita yang sudah aku anggap sebagai Ibuku sendiri. Walaupun hubungan kami tidak dekat sekali, tapi tidak pernah ada percecokan sebagai mertua dan menantu selama sepuluh tahun aku menikah dengan Mas Harun. Itu semua karena aku memastikan kebutuhan Ibu mertua dan adik Mas Harun terpenuhi.

Tidak pernah kusangka jika Ibu mertua menginginkan cucu laki-laki sebagai penerus usaha toko komputer yang sudah aku rintis sejak lulus SMA. Semua usaha itu tidak ada campur tangan Mas Harun. Aku sendiri yang membesarkan toko komputer itu hingga bisa menambah biaya rumah tangga kami di saat gaji Mas Harun hanya sebesar sepuluh juta saja.

“Apa Ibu bilang? Anak yang akan Raya lahirkan kelak jadi penerus usaha kami?” Aku tertawa kencang sambil bertepuk tangan. Membuat wajah Ibu mertua jadi semakin merah padam.

“Ibu nggak lupakan kalau toko komputer itu murni milikku sendiri. Toko yang sudah aku rintis sejak aku berusia dua puluh tahun. Lima tahun sebelum aku menikah dengan Mas Harun, aku sudah sukses sebagai pengusaha Bu,” terangku yang membuat aula ini seketika bergemuruh dengan caci maki para tamu untuk Ibu mertuaku.

Mas Harun berusaha menarik tanganku agar turun dari pelaminan. Dia pasti ingin menyelamatkan harga dirinya yang tersisa. Namun aku tidak akan pernah mundur sampai orang-orang tahu jika aku adalah korban dan Ibu mertua adalah penjahatnya.

“Lepaskan aku Mas.” Sentakku hingga pegangan tangannya terlepas.

“Kelak toko itu akan aku berikan pada kedua anakku yang merupakan cucu perempuan Ibu. Mereka pasti bisa sukses seperti Ibunya walaupun bukan anak laki-laki. Jadi, jangan harap jika anak Raya kelak yang akan mewarisi usahaku.”

Setelah mengatakan hal itu, aku turun dari pelaminan dengan anggun. Lihat saja Mas. Walaupun aku belum bisa mengajukan gugatan cerai padamu, akan aku buat kamu dan Raya menderita karena sudah menghianatiku. Apalagi jika terbukti kalian sudah lebih dulu melakukan hubungan terlarang sebelum menikah. Maka akan lebih mudah bagiku menjebloskan kalian ke penjara.

***

Tepat jam sembilan malam, terdengar suara pintu depan yang di buka. Anak-anak sudah naik ke lantai dua untuk tidur. Mas Harun masuk dengan menyeret dua koper besar. Di belakangnya berdiri Ibu mertua dan Raya yang masih terlihat angkuh setelah aku datang ke acara pernikahan kedua suamiku.

“Silahkan duduk. Ada yang mau aku bicarakan dengan kalian.” Tunjukku pada sofa di sebrang. Ibu mertua dan Raya memang duduk disana. Sedangkan Mas Harun duduk disampingku. Aku menampik tangannya yang hendak menggenggam tangan ini.

“A--aku minta maaf karena sudah menikah lagi tanpa ijin darimu, Lan, tetapi aku masih sangat cinta padamu. Aku hanya ingin memenuhi permintaan Ibu karena ingin punya cucu laki-laki.” Kata Mas Harun sambil menggenggam kedua tanganku.

“Benarkah seperti itu Mas?” Jariku menekan layar tablet di atas meja hingga video Mas Harun dan Raya yang tengah berzina tayang dan suaranya memenuhi seisi ruangan ini.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Zainurida R
semangat ka
2024-06-30 13:35:57
0
user avatar
Mei Chen
author tolong ada extra part dong, please
2024-06-04 08:52:29
2
user avatar
Yunior
tolong dikasih extra part-nya
2024-07-13 20:30:35
0
user avatar
Innayah
ceritanya masih ngambang jadi greget Krn harus nerka2
2024-07-20 23:36:10
0
user avatar
Garmo Alio
awalnya bagus, tengah mending, endingnya kayak kehilangan mood nulis
2024-06-15 04:07:08
1
94 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status