Share

Bab 67

Penulis: Levin Sergio
Di arena pacuan kuda klub, ada puluhan ribu orang yang menonton pacuan kuda.

Baik di dalam maupun luar negeri, pacuan kuda merupakan aktivitas yang sangat digemari oleh orang-orang kelas atas di saat mereka punya waktu luang.

Apalagi, hal yang paling banyak dibicarakan adalah taruhan kuda.

Regina memegang lengan Nathan. Tiara yang berada di samping pun mencari tempat yang strategis untuk menonton.

Ini adalah tempat yang hanya bisa dimasuki oleh anggota klub yang punya kualifikasi yang memenuhi syarat.

Mereka yang bisa duduk di sini dan menonton pacuan kuda adalah orang kaya ataupun bangsawan.

Di barisan tengah, wali kota Beluno, Samuel Kurniawan, tampak dikelilingi beberapa orang. Dia sedang memperhatikan pacuan kuda dengan saksama.

Seperti yang diketahui semua orang, pemimpin Beluno ini tidak mahir dalam hal lain, tetapi dia sangat menyukai pacuan kuda.

"Paman Samuel, Anda juga ada di sini!"

Regina berinisiatif maju ke depan dan menyapa.

Samuel mendorong kacamatanya, lalu berkata samb
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 424

    Regina menghadap semua eksekutif senior dan berkata dengan suara lantang, "Perusahaan kita berhasil mendapatkan wilayah yang dikembangkan di Analin dan mengambil alih sebidang tanah yang luas. Aku rasa kalian semua masih mengingatnya."Tetua itu mengerutkan kening dan berkata, "Bu Regina, sepertinya nggak ada gunanya membicarakan hal-hal yang nggak relevan seperti ini sekarang.""Yang sedang kita bicarakan adalah mengeksekusi orang ini di tempat!"Regina mendengus dingin. "Mengapa nggak ada gunanya? Sebidang tanah itu bisa diperoleh perusahaan kita berkat koneksi Tuan Nathan.""Jadi, demi memberi penghargaan padanya, perusahaan menyiapkan kursi direksi untuknya."Sekelompok eksekutif senior saling berpandangan dengan bingung.Jika yang dikatakan Regina benar, maka mereka tidak berhak menyentuh seorang direksi perusahaan!Liam bertanya dengan nada muram, "Apa sudah diperiksa?"Sekretaris yang berdiri di sampingnya menjawab dengan canggung, "Pak Liam, itu ... benar!"Liam tidak memercaya

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 423

    "Satpam, cepat tangkap bocah ini!""Pengawal, seret dia dan serahkan dia kepada polisi. Gunakan koneksi perusahaan dan pastikan dia menghabiskan sisa hidupnya dalam penjara!""Dasar bocah yang nggak tahu berterima kasih! Tuan Liam pasti akan mengulitimu hidup-hidup!"Para pendukung setia yang duduk di kedua sisi Liam pun ikut menimpali di saat ini. Mereka memandang Nathan seolah-olah pria itu sudah mati.Inilah saatnya mereka memperlihatkan kesetiaan pada Liam.Bagi Grup Suteja, Nathan tidak ada bedanya dengan debu."Bagaimanapun juga, para eksekutif senior Grup Suteja juga termasuk sekelompok orang berpenghasilan tinggi dan disegani banyak orang."Nathan berdiri diam dan tersenyum tenang, "Tapi kenapa dari sudut pandangku, kalian semua terlihat seperti sekelompok anjing yang menjilat?"Pandangan Steward berubah menjadi gelap. Dia hampir kehilangan keseimbangan.Sepertinya Nathan, wakil kepala rumah sakit ini, sudah pasrah dan memutuskan untuk menyinggung semua eksekutif Grup Suteja. P

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 422

    Belum lagi Liam yang duduk di kursi utama. Dia adalah tuan muda pertama Keluarga Suteja. Darah yang mengalir dalam tubuhnya membuktikan dia sebagai penerus Keluarga Suteja.Menghadapi keberadaan seperti itu, Nathan, seorang wakil kepala rumah sakit biasa, berani menyebut Liam sebagai pengecut?Kali ini, Steward menutup mulutnya rapat-rapat.Steward memang mengagumi Dokter Nathan, tetapi jika pemuda itu nekat mencari mati, dia tentu tidak akan membiarkan dirinya terseret bersamanya.Terdengar suara bantingan keras!Seorang tetua berwajah garang yang merupakan senior perusahaan memukul meja dengan keras sambil berteriak, "Di mana satpam? Bawa orang gila yang nggak tahu aturan ini keluar sekarang juga.""Begitu orang-orang dari departemen hukum datang, mereka pasti akan menuntut bocah ini karena kata-katanya yang kurang ajar dan penghinaannya terhadap reputasi CEO kita. Aku pastikan dia menghabiskan sisa hidupnya dalam penjara. Dasar bodoh!"Tetua ini merupakan salah satunya pendukung Lia

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 421

    Di ruang konferensi yang besar itu, Liam tentu saja telah duduk di kursi utama.Di kedua sisinya tampak ada pengikutnya. Semuanya kelihatan ikut tersenyum.Melihat kedatangan Regina, Liam langsung tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Regina, sudah lama kamu nggak datang ke perusahaan. Apa kamu masih bisa melakukan pekerjaanmu sekarang?""Kalau kamu nggak bisa, sebagai kakak sepupumu, mana mungkin aku tega melihatmu menderita. Tinggallah di dalam ruanganmu, lakukan manikur, rawat kulitmu, dan pulang kerja tepat waktu."Bisik-bisik di ruang konferensi tiba-tiba menjadi sunyi.Karena para petinggi perusahaan bisa menyadari ketegangan yang muncul di saat bertemunya Liam dengan Regina.Regina menatap Liam dengan dingin dan berkata, "Liam, kamu sekarang sudah berhasil duduk di posisiku. Jadi sebagai balasannya, kamu bertindak seolah-olah kamu meraih kesuksesan?"Menghadapi ekspresi Liam yang tiba-tiba muram, Regina tersenyum sinis. "Siapa di antara kita yang lebih memenuhi syarat untuk menja

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 420

    Sekretaris itu baru berkata, "Baiklah!"Namun dalam hatinya, dia tetap merasa Regina kurang pertimbangan.Saat ini, seluruh manajemen Grup Suteja tidak optimis terhadap hubungannya dengan Nathan.Apalagi, Tuan Liam sendiri sangat membenci Nathan.Membawa masuk lelaki ini ke dalam perusahaan hanya akan mendatangkan masalah besar bagi Regina!Nathan bisa merasakan bahwa sekretarisnya Regina tidak menyukainya dan menolak kedatangannya, tetapi pria itu juga tidak mengatakan apa-apa.Nathan berinisiatif bertanya, "Nona Regina, kamu sudah kembali bekerja di perusahaan sekarang. Apa ada yang bisa aku bantu?"Regina menggigit tutup pulpennya, bergumam pelan, lalu berkata dengan nada menggoda, "Aku nggak tega membiarkan Dokter Nathan bekerja. Kamu hanya perlu tinggal di kantor dan menjadi sekretarisku saja."Nathan tentunya mengabaikan Regina yang mengedipkan mata padanya. 'Apa gadis ini benar-benar tidak takut aku akan kehilangan kendali dan menyerangnya?'Namun, Regina sangat teliti terhadap

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 419

    Liam merapikan jasnya dan berkata dengan tenang, "Nathan, aku sudah cukup bersenang-senang, jadi aku nggak peduli lagi dengan karakter kecil sepertimu.""Tapi kamu harus berhati-hati. Kalau kamu masih nggak sadar diri dan berdiri di pihak Regina, aku mungkin akan menghancurkanmu bersamanya!"Didampingi oleh sekelompok eksekutif senior perusahaan, Liam berjalan memasuki perusahaan lebih dulu sambil memasang seringai menghina di wajahnya.Steward yang berdiri di belakang menatap Nathan dan berkata sambil tersenyum kecut, "Nathan, bukankah sudah kubilang, jangan datang menemui Nona Regina lagi?""Kamu bukan hanya datang ke sini secara terang-terangan, kamu juga berhadapan dengan CEO kami. Kamu nggak merasa dirimu ... sedang menggali liang kubur sendiri?"Teringat akan pembicaraan barusan, Nathan bahkan berani mengatakan dia akan merebut posisi CEO-nya Liam.Steward merasa bahwa Nathan masih belum berpengalaman dan tidak mengetahui seluk beluk dunia luar.Berdasarkan status Liam saat ini,

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 418

    Seorang pria yang mengenakan jas rapi dan kacamata segera berdiri dan mencibir. "Biar aku jelaskan seberapa hebatnya CEO Grup Suteja kami.""Mulai sekarang, dia akan memegang keputusan akhir Grup Suteja. Kelak, Tuan Liam kami akan setara dengan kepala keluarga bangsawan."Eksekutif lainnya yang menyanjung Liam pun berlari keluar dan berkata pada Nathan dengan nada menghina, "Anak muda, kalau kamu nggak tahu apa-apa, sebaiknya jangan terlibat.""Kamu bahkan nggak tahu seberapa hebatnya CEO Grup Suteja kami. Ini menunjukkan kamu hanyalah pecundang kecil yang melihat dunia dari sudut pandang sempit. Di mata CEO kami, kamu hanyalah sampah yang nggak berguna!"Saat ini, Steward yang berdiri di belakang dan tampak rendah hati, berjalan keluar perlahan dan menengahi, "Pak Liam, rapat sudah akan dimulai. Wakil CEO juga ada di sini hari ini. Aku rasa kita harus naik dulu."Liam mendengus dingin. "Aku lupa kalau Regina akan datang ke perusahaan hari ini.""Baiklah, ayo kita pergi menemuinya. Tap

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 417

    Menyadari masalah sudah hampir selesai dan Nayana tidak keberatan, Nathan pun bertanya, "Apa masih ada hal lain? Kalau nggak, aku sudah mau pulang!"Nayana teringat sesuatu, lalu berkata dengan nada dingin, "Nathan, meski Sirion-nya Simon sudah hancur, dia masih punya beberapa master, ratusan pengikut. Perlahan-lahan kekuatannya mulai tumbuh lagi!"Nathan berkata dengan nada datar, "Aku rasa kamu dan Arjun lebih baik dariku dalam hal menyingkirkan orang-orang seperti ini.""Kelak kalian nggak perlu menanyakan hal seperti ini padaku. Kalian hanya perlu diskusikan dan putuskan sendiri."Nayana tersenyum menawan. "Baiklah, itulah yang aku tunggu."Nathan menggelengkan kepalanya. Nayana memang pantas disebut Janda Hitam.Wanita itu begitu menawan dan penurut di hadapannya. Bahkan, ingin menghangatkan tempat tidur Nathan.Namun sebagai penguasa dunia bawah, pasti sudah banyak korban yang jatuh di tangannya.Apa boleh buat. Jika seorang janda cantik tidak kejam, bagaimana dia bisa mendapatka

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 416

    Nayana meliriknya sekilas, lalu menoleh, dan berkata dengan penuh kebencian, "Dulu, aku terobsesi dengan kekuatan, bela diri, dan selalu ingin lebih unggul dari orang lain.""Tapi sekarang aku nggak mau lagi. Asalkan kamu setuju aku melayanimu, aku akan segera menyerahkan Analin pada orang lain."Nathan terkejut. "Kamu bilang apa?"Nayana berkata dengan marah, "Sudah kubilang, asalkan kamu mengizinkanku mengikutimu, aku nggak butuh apa pun lagi."Jantung Nathan berdebar kencang. Dia baru menyadari bahwa segalanya sudah berada di luar kendalinya.Sepertinya Nayana sudah jatuh cinta padanya.'Astaga! Apa aku benar-benar harus meniduri janda ini?'Nathan yang biasanya selalu bersikap tenang dan acuh tak acuh, kini tak kuasa menahan amarahnya!Tepat di saat ini, Nayana yang tadinya marah besar langsung tertawa terbahak-bahak dan melotot ke arahnya dengan puas. "Bodoh. Apa kamu nggak sadar aku sedang menggodamu?"Nathan tak kuasa menahan amarahnya. "Kamu pikir ini menarik?"Nayana membusung

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status