"Sudahlah, nggak perlu dibicarakan lagi. Tenang dulu semuanya!" Pada saat itu, Brian mengangkat tangan untuk menenangkan suasana. Suara yang riuh di ruang pertemuan tiba-tiba terhenti.Brian menatap mereka semua dengan ekspresi datar. Suaranya tenang dan objektif ketika menambahkan, "Semuanya, membicarakan hal ini terlalu cepat. Kita harus konfirmasi dulu apakah Afkar benar-benar pewaris naga leluhur!""Ya, itu benar." Kali ini, Riko si Penguasa Yin mengangguk setuju. Dia sama sekali tidak membantah.Pada saat itu, seseorang masuk ke ruangan. Itu adalah Donovan, anak Brian yang sebelumnya bertugas mengatur tempat tinggal Afkar.Brian menatapnya tanpa ekspresi, lalu bertanya dengan tenang, "Donovan, gimana dengan pengaturan tempat tinggal Afkar?"Donovan bertukar pandang dengan Brian, lalu menangkupkan tangan sambil menjawab, "Sudah diatur dengan baik. Ayah, jangan khawatir. Afkar nggak akan dirugikan. Ada orang yang bertanggung jawab untuk melayaninya.""Baguslah kalau begitu. Nanti, a
Sebagai ketua sekte, Brian tentu tidak akan dengan mudah membiarkan orang lain memimpin sektenya.Setelah pernyataan itu dilontarkan, beberapa petinggi Sekte Surya Rembulan mulai mengungkapkan ketidaksetujuan mereka. Mereka saling berbicara dengan suara berbeda. Namun, ada juga sebagian yang hanya diam. Tampaknya, mereka kebingungan dalam mengambil sikap.Zuro memang telah menjadi keyakinan utama Sekte Surya Rembulan selama ribuan tahun. Hal itu telah tertanam dalam jiwa setiap anggota Sekte Surya Rembulan. Kalau benar-benar ada seseorang yang mengklaim sebagai pewaris naga leluhur, dampaknya akan sangat besar bagi mereka semua.Bukan hanya Abdul yang bersedia mengikuti keyakinan ini. Bagaimanapun, sekte ini telah mendapatkan banyak manfaat dari "pembaptisan naga leluhur" sepanjang generasi. Perasaan berutang budi terhadap naga leluhur telah meresap dalam hati mereka."Pak Brian, menurutku apa yang dikatakan Pak Abdul nggak sepenuhnya salah. Sekarang, nadi spiritual sudah mengering. Ke
Di dalam ruang pertemuan Sekte Surya Rembulan, ketika Abdul tiba, Brian dan banyak petinggi sekte sudah berkumpul di sana.Setelah masuk, Abdul memberi penghormatan dengan menangkupkan tangan dan menyapa Brian, "Salam, Pak Brian!"Terlepas dari senioritas, Brian yang merupakan ketua sekte tetaplah yang memegang posisi tertinggi di Sekte Surya Rembulan.Brian mengisyaratkan ke arah sebelah kirinya, lalu berbicara dengan sikap ramah, "Paman Abdul, jangan sungkan. Silakan duduk."Pada saat yang sama, beberapa petinggi sekte yang ada di ruang pertemuan mulai memandang Abdul dengan pandangan yang agak aneh. Ada kesan ketidaksenangan dan keraguan yang terlihat di mata mereka.Namun, Abdul tampaknya tidak memperhatikan itu. Dia tidak segera duduk, melainkan berucap dengan suara yang dalam kepada Brian, "Pak Brian, Sekte Surya Rembulan sudah lama menyembah naga leluhur. Itu adalah keyakinan kita, juga dewa yang kita sembah.""Sekarang, aku sudah membawa pewaris naga leluhur ke sekte, tapi kena
Mengenai apakah setelah "membuktikan dirinya" sebagai pewaris naga leluhur, Sekte Surya Rembulan benar-benar akan mengikuti perintahnya dan mengakui dirinya sebagai pemimpin, Afkar masih sedikit meragukan.Namun, setidaknya Afkar bisa menjadi sekutu mereka dan mendapatkan bantuan. Seharusnya di antara mereka, tidak akan ada permusuhan lebih lanjut, bukan?Dengan pemikiran itu, Afkar memutuskan untuk tidak mengungkit lagi masalah sebelumnya. Dia mengikuti Abdul masuk ke kompleks bangunan utama Sekte Surya Rembulan.Di depan pintu masuk kompleks utama, terlihat sekumpulan orang yang sudah menunggu di sana. Yang berdiri paling depan adalah seorang pria yang terlihat berusia sekitar 30 tahun, meskipun usia aslinya sudah lebih dari 50 tahun.Namanya Donovan. Dia adalah salah satu tetua di Sekte Surya Rembulan, sekaligus putra tertua dari Ketua Sekte Surya Rembulan, Brian. Dia memiliki kekuatan di tingkat kelahiran jiwa tahap akhir. Tubuhnya tinggi dan besar, terlihat sangat kuat, garis otot
Setelah Aurel pergi, Afkar dan Abdul melanjutkan perjalanan menuju Sekte Surya Rembulan. Keesokan paginya, saat Afkar yang sedang duduk di karavan terbangun dari latihan Mantra Roh Naga, kendaraan tersebut sudah berhenti di sebuah kawasan pegunungan yang dikelilingi kabut tebal. Tempat itu adalah Gunung Asafe.Afkar mengikuti Abdul masuk ke dalam sebuah gua, lalu tiba di sebuah dinding batu. Dengan cara khusus, energi sejati disalurkan ke dalam dinding tersebut, lalu dinding pun terbuka dengan suara gemuruh. Di belakang dinding, ada dunia yang berbeda. Tempat itu adalah wilayah dari Sekte Surya Rembulan.Setelah memasuki wilayah tersebut, Afkar memeriksa keadaan di sekitar dan tak bisa menahan rasa herannya. Bangunan-bangunan besar berdiri di berbagai tempat dengan gaya yang cenderung ke arsitektur zaman pra Dinasti Cahya yang berat dan kokoh. Meskipun tidak mewah atau halus, kesan yang diberikan adalah megah.Namun setelah menarik napas dalam-dalam, Afkar menyadari bahwa energi spirit
Niko melanjutkan, "Setelah menangkap Afkar, aku akan menyerap ingatannya dan membiarkan warisan naga leluhur berkembang lebih besar. Nantinya, setiap anggota Keluarga Rajendra Kuno akan memiliki warisan ini. Hanya dengan begitu, keluarga kita baru akan menjadi lebih kuat!"Mendengar ini, Benny langsung memuntahkan darah hitam. Dia lalu memarahi, "Kamu cuma memikirkan kepentingan dirimu sendiri. Memangnya kamu nggak tahu kalau warisan naga leluhur bukanlah hal yang sederhana seperti ingatan saja?""Apa yang kamu lakukan bisa menjebak keluarga kita dalam kehancuran yang tak terelakkan. Tindakanmu ini sedang memutuskan harapan masa depan keluarga ini. Pewaris nggak boleh jatuh ke tanganmu. Ja ... jangan sampai dia jatuh ke tanganmu!" tambah Benny.Benny berseru dengan penuh amarah dan kesedihan, seolah-olah ingin menggunakan seluruh tenaga tubuhnya agar orang-orang di dalam keluarga mendengarnya. Sayangnya, Niko dan yang lainnya sudah mempersiapkan segala sesuatunya dan menyekat semua ali