Share

Bab 1104

Author: Russel
Saat ini, Stevano menatap penuh kebencian ke arah Felicia dan Afkar, lalu berteriak dengan nada penuh dendam, "Sementara ini aman? Hahaha .... Bocah itu sekarang sudah jatuh ke tangan kakek buyutku, 'kan? Coba kalian tebak, kalau kakek buyutku tahu kalian memperlakukanku sampai seperti ini, kira-kira dia akan melakukan apa ke anakmu? Hahaha ...."

"Sekalipun membunuhmu, untuk sementara Tulang Iblis nggak akan berani menyentuh anakku! Kalau kamu terus ngoceh, percayalah aku akan langsung kirim kamu ke akhirat," balas Afkar dengan suara dingin. Sorot matanya penuh ketegasan dan ancaman.

Alasan Afkar sampai rela membocorkan rahasia terbesarnya kepada Sahira untuk disampaikan kepada Tulang Iblis, semua itu semata-mata demi keselamatan Shafa.

Stevano memang bisa jadi alat tawar. Namun sekarang, setelah Tulang Iblis tahu bahwa Afkar telah memperoleh warisan kekuatan, justru dirinya yang jadi kartu truf paling kuat.

"Kamu ...." Stevano yang tubuhnya sudah lumpuh karena tangan dan kakinya dipat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1236

    Melihat raut penuh percaya diri dari keenam keluarga itu, bisa dipastikan bahwa mereka benar-benar yakin bisa menjatuhkan Fajar malam ini. Terlebih lagi, seluruh anggota keluarga Fajar pun ada di ruangan ini.Memikirkan hal itu, Afkar pun menoleh dan berkata kepada Vita di sebelahnya dengan suara pelan, "Nanti tugasmu cuma satu, yaitu lindungi dirimu dan Shafa. Jangan ambil inisiatif untuk menyerang. Kecuali ada yang benar-benar serang kalian duluan, barulah kalian boleh melawan balik."Ekspresi Afkar terlihat agak serius. Bagaimanapun, di luar dunia mereka yang sebenarnya, baik dia, Vita, maupun Shafa, tidak bisa sembarangan menggunakan energi sejati. Itu artinya, kalau harus bertarung malam ini, Afkar hanya bisa mengandalkan kekuatan fisiknya saja.Mendengar nada serius dari Afkar, Vita pun mengangguk pelan. Dia juga cukup memahami situasi saat ini. Di momen genting, melindungi dirinya dan Shafa bukanlah masalah baginya.Tak lama kemudian, setelah Hendra menyampaikan tuntutannya, lim

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1235

    Tak lama kemudian, satu per satu hidangan pun mulai dihidangkan ke atas meja bersamaan dengan beberapa botol arak putih.Alden lebih dulu menuang segelas arak untuk dirinya sendiri, lalu tersenyum ringan ke arah Fajar sambil berkata, "Sejak masuk ke Kota Morton, kamu memang selalu tampil mencolok. Kamu terlibat dalam hampir semua bidang usaha.""Memang sih, dalam dunia bisnis itu wajar. Semua orang mengandalkan kemampuannya masing-masing. Tapi belakangan ini, sepertinya tanganmu menjulur terlalu jauh. Jadi, kami merasa perlu datang dan bicara langsung," tambah Alden.Usai berkata demikian, tanpa menunggu tanggapan dari Fajar, dia langsung mendongak dan menenggak habis araknya. Kemudian, dia menambahkan dengan nada tenang, "Segelas ini, anggap saja aku menghargaimu. Masalah-masalah yang dulu, aku anggap selesai. Kamu memang hebat bisa membangun bisnis sampai sebesar sekarang. Kami pun nggak keberatan soal itu.""Tapi untuk urusan properti, aku sarankan kamu mundur saja. Sektor itu sejak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1234

    Fajar bukanlah orang yang suka berbelit-belit dalam berbicara. Begitu melihat Afkar tidak menolak permintaan bantuannya, dia langsung menepuk meja dengan wajah yang menunjukkan sedikit kegembiraan.Fajar lalu berkata, "Malam ini, akan ada enam keluarga yang datang. Mereka berasal dari Keluarga Wiguna, Keluarga Handoko, Keluarga Tantro, Keluarga Hasibuan, Keluarga Cokro, dan Keluarga Kaloko!"Fajar menambahkan, "Keenam keluarga ini adalah keluarga lama yang benar-benar berakar kuat di Kota Morton. Kekuatan mereka besar dan pengaruhnya mendalam. Bahkan dari informasi yang kudapat, di belakang mereka sepertinya ada satu keluarga dari dunia seni bela diri kuno yang mendukung.""Selain menjalankan bisnis distribusi obat, Grup Fajara milikku juga punya beberapa lini usaha lain. Nah, beberapa bisnis itulah yang mulai mengancam kepentingan mereka. Jadi, mereka sekarang kompak mau menyingkirkanku dari kota ini. Tapi, sejauh ini mereka belum berhasil," lanjut Fajar."Hanya saja, hari ini mereka

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1233

    Sebenarnya Afkar sempat ingin menolak, tetapi karena semuanya sudah diatur sedemikian rupa oleh Fajar, dia akhirnya memilih untuk ikut saja.Begitu mereka sampai di ruang VIP restoran, di dalamnya sudah ada cukup banyak orang yaitu sekitar lima hingga enam orang. Mereka semua langsung menyambut Afkar dengan senyuman ramah.Fajar berujar, "Hahaha. Benar kata pepatah, manusia dinilai dari penampilan. Setelah Pak Afkar ganti baju, auranya jadi beda banget. Bu Vita juga cantik banget seperti bidadari. Mari, biar aku perkenalkan. Ini istriku dan mereka adalah tiga anakku."Kemudian, Fajar memberi tahu keluarganya, "Ayo, cepat sapa Pak Afkar!"Seiring terdengarnya suara Fajar, seorang wanita cantik yang terlihat seperti berumur 30 tahunan segera menyapa Afkar bersama tiga orang pemuda.Setelah itu, semua orang mulai duduk. Obrolan berlangsung ringan. Mereka saling basa-basi tanpa membahas terlalu mendalam. Shafa yang duduk di sebelah Afkar terlihat sangat tenang dan manis. Suasana di dalam r

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1232

    Setibanya di ruang kantor direktur, Fajar sendiri yang menyeduhkan teh untuk Afkar dan Vita. Tak lama kemudian, dia menatap Shafa dengan ekspresi gembira.Fajar berujar, "Wah, ini pasti anak kesayangan Pak Afkar ya? Aduh, cantiknya bikin gemas. Hahaha .... Aku sendiri nggak seberuntung itu. Istriku melahirkan tiga anak laki-laki sekaligus. Semuanya cuma tukang menghabiskan uang ...."Afkar tersenyum kecil dan menanggapi basa-basi itu sebisanya. Dia lalu langsung membuka pembicaraan, "Sebenarnya, aku datang ke sini karena butuh sedikit bantuan dari Pak Fajar.""Apa pun itu, Pak Afkar silakan bicara saja. Di kota Kota Morton ini, bukan mau sombong, tapi jarang ada hal yang aku nggak bisa bantu," jawab Fajar dengan nada yakin, seolah-olah semua urusan bisa beres di tangannya.Afkar pun langsung memberi tahu, "Begini, aku mau dua kotak kapsul Cahaya Hidup dan ingin ambil langsung dari tangan Pak Fajar. Tenang saja, bukan minta gratisan kok.""Eh?" Mendengar itu, Fajar sempat mengeluarkan g

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1231

    Sejujurnya, kata-kata Afkar tadi cukup menggoda hati satpam tersebut. Hanya saja karena biasanya Otto dikenal sangat dominan, meski sebelumnya sempat membalas karena marah, dia belum cukup punya nyali untuk benar-benar memukul atasannya.Melihat satpam itu ragu-ragu, Afkar hanya tersenyum ringan, lalu langsung menarik tangan si satpam dan mengarahkannya ke wajah Otto.Plak!Suara tamparan yang jernih terdengar jelas. Afkar lalu menoleh dan bertanya pada si satpam, "Gimana? Puas?""Puas!" balas satpam itu sambil mengangguk jujur. Tatapannya jelas penuh dengan rasa lega dan puas. Satu tamparan itu memang benar-benar melegakan baginya.Di sisi lain, Vita dan Shafa yang berdiri tak jauh ikut tersenyum puas melihat pemandangan itu. Shafa si gadis kecil bahkan bertepuk tangan sambil tertawa ceria. Dia sepertinya memang punya ketertarikan khusus pada aksi menghajar orang jahat.Keributan di depan pintu sudah menarik perhatian banyak staf di dalam gedung. Mereka berkerumun sambil berbisik-bisi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status