Share

Bab 392

Author: Russel
Afkar menunjukkan ekspresi kecewa. "Baiklah, tolong bantu aku perhatikan soal itu."

"Baik!" Mateo mengiakan.

Setelah Mateo pergi, Afkar menerima telepon dari nomor tak dikenal. Dia ragu-ragu sesaat sebelum menjawab panggilan. "Siapa ini?"

Di ujung telepon, terdengar suara serak dan lemah. "Aku nenek Felicia."

"Oh? Bu Erlin?" Afkar termangu sejenak. Dia sudah tahu Erlin pasti akan menghubunginya. Sekarang pun terbukti.

"Benar! Afkar, apa kata-katamu masih berlaku?" tanya Erlin dengan suara serak.

"Yang mana?" Afkar pura-pura tidak tahu.

Setelah hening sejenak, terdengar suara rendah di ujung telepon. "Aku mau hidup! Aku nggak mau mati!"

"Hehe, aku mengerti! Aku akan segera ke sana." Afkar tersenyum, lalu mengakhiri panggilan.

Pagi hari itu saat Afkar bertemu dengan Erlin, dia melihat wanita tua itu sudah tampak sangat lemah. Sepertinya, dia bisa meninggal kapan saja.

Afkar tahu ini karena usia Erlin yang sudah lanjut, ditambah dengan organ tubuh yang hampir tidak berfungsi lagi. Meskipu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Trisna Raharja
bagus ceritanya cuman lanjutan mana
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1228

    Vita membalas, "Lho? Bukannya leukemia itu penyakit yang nggak bisa disembuhkan? Ternyata bisa disembuhkan juga?"Saat itu, mata Vita dipenuhi keterkejutan yang mendalam ketika menatap Afkar. Kabut air masih terlihat menggantung di sepasang matanya. Siapa pun yang melihatnya pasti akan merasa iba.Afkar menjawab sambil mengangguk mantap, "Ya, itu bisa disembuhkan. Ada sebuah obat khusus bernama Cahaya Hidup yang sangat ampuh untuk semua jenis leukemia.""Serius? Ini benaran nggak? Jangan-jangan itu cuma tipu-tipu? Kak Afkar, kamu jangan-jangan cuma lihat iklan doang ya?" tanya Vita yang tidak sepenuhnya percaya. Dalam hatinya, muncul rasa berharap yang besar, tetapi bersamaan juga muncul keraguan yang kuat.Bagaimanapun, sebelumnya juga sudah banyak sekali penipu dan perusahaan obat yang tidak bertanggung jawab mengklaim bisa menyembuhkan leukemia. Namun pada akhirnya, semua itu hanya janji kosong dan malah membuat para pasien yang jumlahnya tak terhitung banyaknya terus-menerus kecewa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1227

    Mata Vita dan Shafa sama-sama terlihat menunjukkan rasa enggan berpisah. Setelah terdiam sejenak, Afkar tiba-tiba berujar sambil tersenyum kecil, "Memangnya kenapa? Aku bisa bawa Shafa ikut pulang bersamamu.""Hmm?" Mendengar ucapan Afkar, mata Vita langsung berbinar-binar penuh kejutan dan kebahagiaan.Dengan kemampuan Vita sekarang, tentu saja hampir tidak ada orang yang bisa mengusiknya di dunia sekuler. Namun begitu tahu Afkar akan ikut, dia tetap merasa senang dan lega di dalam hati. Dia pun bertanya, "Kak Afkar, apa boleh begini?""Kenapa nggak boleh? Aku tinggal lapor ke Pak Adnan sebentar. Kamu tunggu di sini ya." Usai berkata demikian, Afkar langsung berbalik dan menuju kediaman Adnan.Sebenarnya, tujuan awal Afkar datang ke Sekte Pemutus Nadi kali ini memang hanya untuk cek lokasi dan menjenguk Shafa. Dia memang tidak berniat tinggal terlalu lama. Apalagi selama beberapa hari ini, Shafa sudah entah berapa kali bertanya padanya tentang lokasi keberadaan Felicia.Tampaknya Shaf

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1226

    Salah satu kakak seperguruan berujar, "Hihi. Jadi, ini adik seperguruan baru kita ya? Sungguh luar biasa! Di usia semuda ini, kamu sudah mencapai tingkat inti emas meskipun berlatih di lingkungan luar yang sekeras itu. Seingatku saat seusiamu dulu, kemampuanku masih jauh di bawahmu!"Kakak seperguruan lainnya menimpali, "Amel benar. Kalau sampai bisa menjadi murid terakhir yang dipilih langsung oleh Guru, mana mungkin dia punya bakat yang biasa-biasa saja?""Dik, namaku Zion. Kamu bisa panggil aku Kak Zion saja. Ini adalah kakak seperguruan ketigamu, Amel. Dia juga merupakan pasangan kultivasiku. Kami berdua sudah berada di tingkat kelahiran jiwa tahap awal." Zion memperkenalkan dirinya dan Amel sambil tersenyum ramah pada Afkar. Sikapnya sangat ramah.Adnan memberi tahu, "Afkar, Zion dan Amel adalah calon tetua di dalam sekte. Ke depannya, kalau ada keperluan apa pun di sekte, kamu bisa langsung mencari mereka. Karena kamu sudah menjadi muridku, kita semua adalah satu keluarga. Nggak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1225

    Begitu melihat Afkar, wajah Gerlin langsung dipenuhi senyum manis. Afkar segera memperkenalkan mereka bertiga satu per satu, lalu tersenyum dan berkata pada mereka, "Sudahlah. Kalau ada yang mau dibicarakan, lebih baik kita ngobrol di tempat tinggal nanti. Gerlin, ayo kita lihat dulu tempat yang sudah disiapkan untukmu oleh sekte!"Mendengar ucapan Afkar, Gerlin langsung mengangguk penuh semangat. Mereka pun segera berjalan menuju tempat tinggal Gerlin. Tempat tinggalnya ternyata serupa dengan milik Vita, yaitu sebuah rumah kecil dengan halaman pribadi. Rumah ini terdiri dari beberapa ruangan dan di bagian luarnya terdapat sebidang kebun kecil.Melihat lingkungan seperti ini, Afkar mengangguk puas. Puncak Dewi memang terkenal dengan jumlah murid yang relatif sedikit, jadi tempat tinggal yang disediakan pun terasa sangat lega dan nyaman. Ini bisa dibilang salah satu dari sedikit keunggulan puncak ini.Tak lama setelah itu, atas isyarat Afkar, Vita mulai menceritakan pengalaman Shafa sel

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1224

    Tepat pada saat itu, Adnan mendengus dingin dan langsung turun tangan. Dia berseru, "Cukup sampai di sini!"Sebuah serangan kuat menghantam Altar Reinkarnasi dan memaksa benda itu berhenti berputar. Beberapa detik kemudian, altar itu benar-benar berhenti, lalu perlahan menyusut kembali menjadi sebuah altar batu seukuran telapak tangan.Melihat hal itu, mata Afkar langsung berbinar. Dia mengangkat tangannya dan menangkap altar batu tersebut. Sementara itu, pikiran Edo sepenuhnya tertuju pada anaknya. Melihat Rehan tergeletak di tanah, sekarat dan nyaris tak bernyawa, dia menjerit putus asa dan langsung berlari ke arahnya."Nak, bangun! Bangunlah! Ayah akan hentikan pendarahannya sekarang! Ayah jamin kamu nggak akan mati!" Edo meracau sambil menangis dan mengamuk. Tangannya tak berhenti merogoh ke dalam lengan bajunya. Dia mengeluarkan berbagai pil dan obat, lalu dengan panik menyuapkannya ke mulut Rehan. Sambil itu, dia juga mulai menghentikan pendarahan di sepasang kaki anaknya.Tak la

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1223

    Saat ini, bahkan Adnan dan para petinggi lainnya pun hanya bisa diam tak berdaya. Mereka datang terlambat. Dalam hati mereka, semuanya punya pikiran yang sama, yaitu peluang Afkar untuk selamat sangat kecil.Walaupun mereka memang sangat percaya pada kemampuan Afkar, mereka juga tahu betul betapa mengerikannya Altar Reinkarnasi itu. Bahkan kekuatan minimumnya saja sudah sebanding dengan serangan penuh dari kultivator tingkat kelahiran jiwa tahap menengah. Sementara itu, Afkar baru berada di tahap inti emas.Adnan menatap dengan ekspresi muram, lalu tanpa sadar mengumpat diam-diam, "Sial! Kalau sampai Afkar benar-benar celaka, aku nggak akan membiarkan Edo lolos begitu saja!"Waktu berlalu dengan sangat cepat. Hanya dalam sekejap, suara benturan dahsyat dari tadi tiba-tiba hilang begitu saja. Perlahan, sosok Afkar mulai terlihat di tengah arena. Dia ternyata belum tumbang?Melihat sosok Afkar yang masih tegap berdiri di tengah arena, semua orang terkejut bukan main. Saat ini, dia sedang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status