Share

Bab 452

Author: Russel
"Ya sudah, jangan nangis lagi. Papa akan masuk dan melihatnya. Papa nggak akan membiarkan Paman Mateo meninggal."

Afkar menghapus air mata Shafa, lalu segera memasuki ruang gawat darurat. Felicia mengikuti di belakangnya.

Saat itu, dokter yang baru saja keluar dari ruangan hanya bisa menggeleng mendengar perkataan Afkar. Mereka mengira Afkar hanya berusaha menenangkan anaknya.

"Kalau pasien masih bisa selamat dalam kondisi ini, berarti dia seorang dewa! Kami saja nggak bisa menyelamatkannya, apa yang bisa dia lakukan?" Kepala dokter itu mencibir, merasa tidak senang dengan pernyataan Afkar.

....

Di dalam ruang gawat darurat, Mateo terbaring di sana. Darah masih mengalir perlahan dari mulut dan hidungnya.

Beberapa alat medis dan tabung telah dilepas, hanya selembar kain putih yang menutupi tubuhnya. Jelas, pihak rumah sakit telah menyerah untuk menyelamatkannya dan langkah berikutnya adalah mengurus jenazahnya.

Namun, seolah-olah merasakan sesuatu atau mungkin itu adalah momen terakhirn
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Kadir Jailani
bagus, saya suka saya suka
goodnovel comment avatar
Rofiq Nala
buruan sambunganya dong.....
goodnovel comment avatar
Rofiq Nala
gak asik soale gk ada lanjutanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1188

    Saat seluruh tempat masih sunyi senyap, tiba-tiba terdengar suara tak terima dari seseorang. Orang yang berbicara tentu saja adalah Leo.Wajah Leo saat itu sudah sangat muram. Apa yang barusan terjadi sama sekali di luar perkiraannya. Begitu mengingat aksi Afkar tadi, perasaan takut pun tanpa sebab muncul dalam hatinya.Ini tidak bisa dibiarkan. Afkar harus dihentikan sebelum terlambat. Kalau tidak, dari bakat luar biasa yang baru saja dia perlihatkan, cepat atau lambat Leo pasti akan kalah darinya. Meskipun ini bisa membuat para tetua tidak senang, Leo tetap memutuskan untuk membuka suara.Begitu suara Leo terdengar, semua orang langsung menoleh ke arahnya secara serentak. Tak lama kemudian, seorang pria paruh baya dari dalam barisan Sekte Pemutus Nadi melangkah keluar. Suaranya berat dan serius ketika menegur, "Leo, apa yang kamu lakukan? Pak Adnan dan para tetua saja belum berbicara. Apa hakmu untuk protes?"Leo menyapa, "Pak Valdi!"Orang yang berbicara itu ternyata adalah pengurus

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1187

    Gerlin merasa pandangannya mulai kabur. Begitu suara murid dari Balai Penegak Hukum terdengar, kekuatan tekad yang sejak tadi dia pertahankan seketika runtuh.Tinggal lebih dari 300 anak tangga terakhir. Kecuali dia bisa berlari menuntaskannya dalam sekali jalan. Kalau tidak, dia jelas tidak akan berhasil. Namun, dia jelas tidak punya kekuatan seperti itu. Harapan terbesarnya sekarang hanyalah jangan sampai menjadi beban bagi Afkar."Hahaha!" Di puncak, Leo sudah tertawa terbahak-bahak. Matanya penuh ejekan ketika berujar, "Total 300 anak tangga terakhir itu, bahkan aku saja butuh lebih dari sepuluh menit untuk menaklukkannya.""Waktu tersisa cuma satu menit, mereka berdua sudah pasti gagal. Gerlin gagal. Afkar yang sombong itu juga gagal. Setelah aku resmi masuk Sekte Pemutus Nadi, aku akan jadi sosok yang nggak akan bisa mereka kejar!" seru Leo.Tatapan Leo saat itu sudah dipenuhi kegilaan. Dia sudah membayangkan betapa indahnya hidupnya nanti setelah resmi menjadi murid Sekte Pemutu

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1186

    Seiring berjalannya waktu, jumlah orang yang berhasil melewati ujian pun makin bertambah. Saat waktu tersisa setengah jam, Afkar dan Gerlin masih harus menapaki ratusan anak tangga lagi.Wajah Gerlin saat itu sudah merah padam. Keringat besar-besar terus menetes dari dahinya. Bukan hanya tekanan dari Tangga Langit yang membuatnya tertekan, tetapi juga tatapan dari para senior dan peserta lain yang sudah menunggu di puncak. Hal itu menambah tekanan luar biasa baginya.Gerlin memberi tahu, "Kak Afkar, gimana kalau kamu naik duluan saja? Aku mungkin akan gagal. Aku nggak mau menyeretmu."Walau Gerlin berkata demikian, kakinya tetap melangkah satu anak tangga lagi ke atas sekalipun harus sangat bersusah payah."Huft, huft!" Baru saja menapaki tangga itu, Gerlin langsung terengah-engah. Napasnya berat dan wajahnya terlihat sangat menderita.Melihat kondisinya seperti itu, mata Afkar memancarkan rasa iba. Gerlin sebenarnya sudah sangat luar biasa. Bahkan sepuluh menit yang lalu, dia sudah ha

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1185

    Gerlin mendongak untuk menatap para peserta yang sudah berhasil melewati ujian dan kini berdiri di puncak sambil bersorak-sorai. Tatapannya memancarkan rasa iri yang tak bisa disembunyikan. Sekarang, waktu tersisa tinggal satu jam dan puncaknya sudah bisa terlihat jelas. Masih ada kesempatan. Gerlin terus menyemangati dirinya sendiri dalam hati.Saat Afkar sedang menemani Gerlin mendaki ke atas, tiba-tiba terjadi keributan di puncak. Adnan, Fauzi, dan beberapa tetua sekte muncul secara bergiliran."Pak Adnan!""Pak Fauzi!"Sapaan-sapaan hormat segera terdengar dari para murid yang sudah berada di puncak. Tak lama kemudian, Adnan dan rombongannya tiba di sisi Tangga Langit. Mereka menundukkan kepala untuk memandang peserta-peserta yang masih mendaki dari kejauhan.Tatapan Adnan tentu saja langsung tertuju pada Afkar. Saat ini, melihat sikap Afkar yang santai seolah sedang jalan-jalan sore, dia pun tak habis pikir.Dengan suara rendah, Adnan bertanya ke Fauzi, "Menurutmu, apa yang seben

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1184

    Di lapangan latihan, Yogi dan istrinya terus memperhatikan pergerakan Afkar di kejauhan. Begitu melihat Leo mengadang Afkar, mereka langsung secara refleks menutup mulut karena khawatir.Namun tak lama kemudian, mereka melihat Afkar dengan sigap dan tanpa ragu langsung menjatuhkan salah satu orang. Baru saat itulah Yogi kembali teringat, selain kekuatan kultivasinya, kemampuan bertarung Afkar juga luar biasa hebat.Yogi seperti sedang menghibur dirinya sendiri dengan bergumam pelan, "Dengan Afkar di sampingnya, Gerlin pasti bisa lolos dari ujian pertama ini!"Insiden yang baru saja terjadi sebenarnya hanya menjadi selingan kecil bagi sebagian besar peserta ujian. Bagaimanapun, mereka semua tahu jelas tujuan dari datang ke sini. Mereka tidak punya waktu untuk mengurus masalah orang lain.Satu jam kemudian.Suara Wakil Ketua Sekte Pemutus Nadi, Adnan, tiba-tiba menggema di telinga para peserta. "Leo adalah peserta pertama yang berhasil mencapai puncak. Sebagai penghargaan, dia mendapatka

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1183

    Gerlin bergumam pelan seolah-olah sedang meyakinkan dirinya sendiri. Sementara itu, dia terus melangkah maju sambil menggertakkan gigi.Ternyata, ada rahasia seperti itu? Tak heran kalau Yogi begitu membenci Ferdo. Kalau dirinya yang mengalami hal seperti itu, misalnya ada orang yang mengambil benda penyelamat hidup Shafa, mungkin Afkar sudah membantai seluruh keluarganya.Memikirkan hal itu, tatapan Afkar pun perlahan menjadi lembut. Dari apa yang terlihat, Gerlin pasti sudah banyak menderita sejak kecil. Hanya saja, melihat sikapnya yang begitu ceria sekarang, sepertinya hatinya benar-benar kuat."Nggak apa-apa, aku akan menemanimu naik bersama," ucap Afkar sambil tersenyum lembut. Dia menggenggam tangan Gerlin dan mulai melangkah perlahan menaiki tangga.Pada saat yang sama, tanpa terlihat jelas oleh siapa pun, Afkar mengalirkan sehelai energi naga murni ke dalam tubuh Gerlin. Energi naga ini adalah kekuatan khusus yang berasal dari ginjal naga di tubuh kirinya. Itu berbeda dengan e

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status