Share

Bab 79

Author: Russel
Jika putrinya tidak bercerai dengan Afkar, apakah sekarang mereka sudah tinggal di vila mewah itu?

....

Afkar tidak tahu dengan apa yang terjadi antara Freya dan keluarganya. Jika mengetahui hal itu, mungkin dia hanya akan tertawa kecil dan tidak peduli. Melihat waktu sudah sore, Afkar pun meninggalkan Vila Emperor.

Pertama-tama, dia mengantar Karen kembali ke rumah Keluarga Subroto, lalu menuju ke taman kanak-kanak untuk menjemput Shafa. Felicia sangat berdedikasi pada pekerjaannya dan tidak pernah pulang sebelum pukul enam, jadi Afkar memanfaatkan waktu itu untuk membawa Shafa kembali ke apartemen lama mereka. Dia mulai mengemas beberapa barang untuk dibawa ke rumah baru.

"Papa, kita mau pindah rumah ya?" tanya Shafa dengan suara lembutnya. Matanya yang bundar mengerjap sambil memandangi apartemen kecil mereka. Dia tampak sedikit enggan meninggalkan tempat itu. Meskipun sangat sederhana, bagi Shafa, ini adalah rumahnya.

"Benar, Papa akan bawa Shafa ke rumah yang lebih besar. Gimana?
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yulianto
Lanjut tapi jangan terlalu sadis bunuhi orang kayak bunuh nyamuk, dalam cerita ini negerinya sudah modern pasti ada hukum yg berlaku walaupun bagaimana nggak mungkin membunuh begitu banyak orang yg dibunuh di restoran tidak ada proses hukum
goodnovel comment avatar
aidil aidilrubob
lanjut makin serh
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 934

    Saat itu, Niken dan Marcel sedang menemani Shafa bermain di luar.Begitu menerima telepon itu, Niken langsung berseru kaget, "Hah? Afkar? Kamu ngapain sih? Eh, kamu bukan Afkar! Siapa kamu?"Dari ujung sana, terdengar tawa getir Kitto. "Aku Kitto, buronan dari Grup Dasih. Aku ingin menyerahkan diri!"Afkar mengambil alih ponsel dan berkata, "Sudah, kamu datang saja ke lokasi tambang Giok Naga Kuning di Kota Taraka. Bawa pasukan, tangkap semua orang di sini.""Hah?" Kali ini, Niken mengenali suara itu. Dia sampai kaget. Apa-apaan ini? Dia sedang bermain bareng anak Afkar, Afkar malah menangkap sekumpulan buronan Grup Dasih dan mau dikirim ke dia? Lagi santai, tiba-tiba dapat durian runtuh?"Hah-hah apaan? Nggak mau ya? Ya sudah, aku telepon Yanuar saja." Afkar mengerutkan alis."Jangan! Jangan! Aku mau! Aku berangkat sekarang!" teriak Niken segera. Setelah menutup telepon, wajahnya langsung dipenuhi kegembiraan."Kak, ada apa?" Marcel menaikkan alis dengan penasaran.Niken tertawa gembi

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 933

    "A ... apa boleh?" Melihat reaksi Kitto, Trito dan Ireng yang masih menahan nyeri di pipi bengkak mereka, langsung terpaku tak percaya.Mereka tadinya mengira kehadiran Kitto adalah penyelamat. Mereka yakin orang ini bisa membantu mereka membunuh Afkar! Namun, sekarang? Situasi macam apa ini?Kitto bukan hanya tidak berbalik melawan, bahkan menghajar mereka berdua dan sekarang malah berlutut di depan Afkar?"Pak Kitto ... ini ... apa maksudnya? Dia ... dia itu siapa sebenarnya ...?" Trito tampak ketakutan, suaranya gemetar penuh rasa takut.Kitto sama sekali tak menggubris. Dia tetap berlutut memohon belas kasihan pada Afkar dengan menyedihkan. Dia hanya ingin Afkar mengampuninya.Afkar cukup terkejut saat melihat Kitto dan sisa-sisa anak buah Grup Dasih muncul di hadapannya. Heh .... Dunia ini memang sempit ya.Tiba-tiba, Kitto seperti teringat sesuatu dan bertanya dengan nada menyanjung, "Pak Afkar, gimana kamu ingin menangani kedua orang ini? Apa pun keputusanmu, aku siap lakukan!"

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 932

    "Baik, baik! Pak Kitto tenang saja. Aku pasti urus semuanya dengan baik. Dulu aku dapat banyak perlindungan dari Pak Kitto dan Grup Dasih.""Kalau nggak ada kalian, usahaku nggak bakal sebesar ini sekarang. Pak Kitto sembunyi di tempatku saja. Aku janji nggak akan kasih tahu siapa-siapa!"Trito langsung mengangguk sambil menjawab, tetapi nada bicaranya segera berubah jadi getir dan kesal. "Tapi ... sekarang aku juga lagi kena masalah besar! Tolong bantu aku beresin dulu urusan ini!""Hm?" Mendengar itu, Kitto hanya bergumam pelan, lalu pandangannya menyapu sekeliling dengan waspada.Seketika, dia melihat para anak buah Trito yang terkapar di tanah. Mereka memuntahkan darah dan meringis kesakitan. Kemudian, dia melihat satu sosok perlahan berjalan mendekat. Langkah kakinya tenang, tetapi aura membunuhnya terasa menusuk."Apa yang terjadi? Kamu cari masalah lagi ...." Kitto sempat hendak memaki Trito, tetapi kalimatnya langsung terhenti begitu matanya menangkap wajah pria yang sedang men

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 931

    Trito merasa kedua kakinya lemas tak bertenaga, tubuhnya gemetar saat berkata, "Sobat ... Pak Afkar ... kita bisa bicarakan baik-baik! Tadi aku cuma bercanda sama kamu, kamu ... kamu jangan sembarangan ya!""Betul, Pak Afkar, nggak sampai harus begini! Tadi kita cuma bercanda kok!" Ireng pun memaksakan senyuman yang lebih buruk daripada tangisan, mencoba "menjelaskan" kepada Afkar.Afkar mendengus dingin. Di matanya yang tajam tampak kilatan dingin yang menusuk. "Harus kuakui, kalian ini benar-benar sial! Kalau ini dulu, berhadapan sama sampah kayak kalian paling-paling cuma aku kasih pelajaran. Tapi, beberapa hari ini suasana hatiku sangat buruk."Saat mengucapkan kalimat terakhir, suaranya menjadi sangat dingin. Setiap katanya mengandung aura membunuh yang dahsyat.Ya, memang begitu! Beberapa hari ini, Afkar sebenarnya sedang dalam tekanan batin yang besar! Dia terus menahan emosi dan amarah dalam hatinya.Setelah mengetahui bahwa orang tuanya dijebak oleh Tulang Iblis sampai ke Lere

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 930

    "Benar, Pak Afkar." Ireng juga ikut berbicara dari samping, dengan tatapan yang menyiratkan ancaman, "Kami tahu kamu mau datang, makanya kami suruh para pekerja lembur buat gali batu mentah sebanyak ini.""Kalau kamu nggak sanggup beli seluruh tambang, ya paling nggak tumpukan batu-batu ini harus kamu beli!""Kalau aku nggak mau beli, gimana?" Afkar menaikkan alisnya sambil bertanya."Nggak mau beli? Hehe. Pak Afkar, aku sarankan kamu pikir baik-baik akibatnya!" Trito lantas menyeringai dingin, nadanya mengandung ancaman. "Segera transfer 400 miliar ke rekeningku. Nanti, aku suruh orang kirimkan batu-batu ini ke tempatmu. Kalau nggak ...."Kemudian, dia lanjut mengancam, "Kamu datang ke tambangku, tapi mengalami kecelakaan di dalam. Itu bukan tanggung jawabku lho."Mendengar ini, mata Afkar menyipit. Saat berikutnya, beberapa anak buah Trito yang bertato naga dan harimau mulai mengelilingi Afkar. Wajah mereka semua menunjukkan niat buruk.Jelas, kalau Afkar menolak, mereka siap melempa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 929

    Batu-batu yang tampaknya baru saja dikeluarkan dari dalam tambang oleh beberapa pekerja, kualitasnya memang masih sama seperti sebelumnya. Namun, batu-batu yang tertumpuk di bagian bawah itu sudah tidak bisa lagi disebut Giok Naga Kuning.Di dalam batu-batu itu, hampir seluruhnya hanyalah kotoran. Struktur gioknya sudah hampir sepenuhnya hancur. Bagi orang awam, batu-batu ini tidak ada bedanya dengan batu limbah.Kemungkinan besar, justru batu-batu inilah yang baru saja ditambang. Dengan kata lain, bagi pedagang batu mentah biasa, tambang giok ini nyaris tak punya nilai lagi.Tentu saja, bagi Afkar, kotoran itu justru adalah harta karun. Namun, itu tidak mengubah kenyataan bahwa Trito dan Ireng sedang mencoba menipunya.Padahal dengan kemampuan Afkar, dia bisa masuk ke tambang ini secara diam-diam, menyerap kristal tanah di dalamnya tanpa diketahui siapa pun.Namun, dia merasa bahwa karena tambang ini milik Trito, menyelinap dan mencuri sumber daya seperti itu bukanlah tindakan yang pa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 928

    "Pak Afkar, kamu harus tahu, meskipun Giok Naga Kuning dari tambangku ini punya lebih banyak kotoran, satu ton batu mentah nilainya setidaknya puluhan miliar.""Dulu aku sudah pernah survei, walaupun tambang ini nggak besar, paling sedikit bisa menghasilkan ribuan ton batu mentah. Itu berarti nilainya sekitar 20 triliun!" Trito menjelaskan perhitungannya kepada Afkar.Mendengar angka itu, kelopak mata Afkar langsung berkedut. Sialan! Dua puluh triliun? Seketika, dia merasa dirinya masih miskin!"Pak Trito, kalau dihitung seperti itu 'kan nggak adil. Dua puluh triliun itu bukan keuntungan bersih, 'kan? Toh kamu tetap perlu bayar pekerja buat gali, proses, dan jual.""Biaya tenaga kerja, penambangan, penyimpanan, dan penjualan juga masuk dalam perhitungan. Kalau aku yang pegang tambangnya nanti, semua pengeluaran itu jadi tanggung jawabku," timpal Afkar dengan suara datar tetapi tegas.Trito mengangguk cepat, buru-buru menyetujui, "Iya, iya! Pak Afkar benar sekali. Aku juga belum selesai

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 927

    "Oh? Sama seperti harga yang terakhir Pak Lukman ambil? Tepatnya berapa ya?" tanya Afkar dengan tenang.Trito menunjukkan ekspresi penuh percaya diri. "Begini, harga terendah batu mentahnya di pasaran saat ini paling nggak 40 juta per kilo, berarti 40 miliar per ton.""Waktu itu, aku jual ke Pak Lukman sekitar satu ton juga. Aku cuma minta 20 miliar darinya, yang artinya setengah dari harga pasar. Aku bisa kasih harga yang sama buat kamu, gimana?"Mendengar itu, Afkar mengangkat alisnya sedikit, lalu bertanya, "Gimana kalau aku mau dalam jumlah besar?"Ekspresi Trito langsung berubah serius, matanya memancarkan cahaya penuh minat. "Jumlah besar? Tepatnya seberapa banyak?"Saat ini, dia memang ingin menjual sebanyak mungkin. Mendengar Afkar berkata begitu, dia langsung semakin bersemangat."Aku ambil semua yang ada! Kalau bisa, aku bahkan ingin membeli seluruh lokasi tambang ini." Ucapan Afkar mengejutkan semua orang.Meskipun saat ini mereka masih berada di luar pintu masuk tambang, Af

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 926

    Sehari sebelumnya, Afkar sudah menghubungi Ireng yang waktu itu pernah ditemui dan mereka sudah janjian untuk bertemu hari ini.Hari ini setelah naik mobil, Afkar kembali menelepon Ireng lebih awal untuk memastikan segalanya.Di Kabupaten Lopra, di sebuah pintu masuk tambang Giok Naga Kuning. Setelah menutup telepon, Ireng tersenyum tipis dan berkata kepada seorang pria paruh baya berbadan besar di sampingnya, "Bos, si bodoh itu kira-kira akan sampai dalam satu jam lebih."Pria paruh baya itu berusia sekitar 40 tahun, wajahnya penuh garis kasar, lengannya bertato kirin. Dia memakai kalung emas tebal beserta jam tangan emas. Semuanya sangat mencolok.Dari penampilannya, dia benar-benar terlihat seperti orang kaya baru yang kasar. Pria ini adalah bos Ireng, Trito.Kota Taraka terkenal sebagai penghasil Giok Naga Kuning. Sebelumnya Trito sudah menguasai tiga lokasi tambang batu giok. Dia termasuk salah satu tokoh hebat di sini.Namun, sekarang Trito mendapatkan satu tambang batu giok baru

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status