“Semua serangan ini benar-benar terukur dalam waktu yang tepat, aku yakin dibalik semuanya ada orang yang pintar,” gumam Satria pelan dibalik kepulan debu yang timbul akibat dampak benturan serangan.“Mustahil, sekarang dia bahkan menggunakan skill guardian level 70?” batin Anniel yang tadi berada dalam perlindungan skill guardian Satria.“Kelihatannya mereka harus dipancing dulu, nona,” ucap Satria sembari melirik kepada Anniel.Saat itu juga Anniel mengangguk lalu melompat ke depan dengan pedang terhunus, saat itu juga tanah kembali bergetar kuat saat pedang Anniel diselimuti oleh cahaya gradasi berwarna hitam. Kali ini Anniel berniat menggunakan skill pedang terkuat yang dikuasai olehnya, tanpa ragu lagi Anniel menggunakan skill dimensional slash ke depan dan menebaskannya ke arah terowongan yang ada di hadapannya.Seketika itu juga tekanan udara padat yang memancarkan aura hitam gelap langsung membelah terowongan sampai tanah yang ada di atasnya ambles ke dalam. Kerikil serta debu
Sementara itu Satria dan Anniel sudah pergi jauh menyusuri hutan menjauhi para petualang yang menghadangnya. Mereka menunggangi kuda yang dipanggil lagi oleh Satria dengan job class beast tamer miliknya. kuda tersebut mereka pacu dengan sangat cepat agar tidak tersusul oleh squad Sherry dan squad Raven.“Kelihatannya mereka tidak berniat mengejar,” gumam Satria yang dalam job class ranger.Satria sama sekali tidak mendengar pergerakan di belakangnya. Dia sengaja mengajak Anniel menjauh daripada harus bertarung dengan kedua squad petualang yang menghadangnya. Dia yakin cepat atau lambat Raven akan menyadari identitasnya sebagai Satria jika mereka meneruskan pertarungan, hal itu akan berdampak buruk sebab Satria sejauh ini masih belum memutuskan untuk membongkar identitasnya kepada Anniel.“Fighter, assassin, ranger, beast tamer, lancer dan guardian. Aku tidak menyangka kalau ada orang di dunia ini yang sanggup menggunakan skill dari berbagai job class, dia sangatlah berbahaya,” batin A
“Saya tidak masalah dengan alasan nona. Sebab semua itu nona lakukan pasti karena cemas dan waspada terhadap saya, jika saya ada di posisi yang sama dengan nona pasti akan melakukan hal yang sama. Hanya saja sangat disayangkan saya baru tahu kebenarannya saat ini, seandainya saya tahu dari tadi mungkin kita bisa memasuki Kerajaan Alf tanpa menarik perhatian para penjaga,” tutur Satria.“Mohon maaf. Saya tidak mengira jika tindakan saya berdampak sejauh ini,” ucap Anniel dengan raut wajah menyesal.“Nona tidak perlu meminta maaf. Sekarang juga tidak terlambat, toh pada akhirnya meski sejak awal saya tahu kebenarannya tetap saja cepat atau lambat kedatangan kira pasti akan diketahui oleh Ghuntiris. Saya justru lega sebab sekarang kita tidak perlu mengubah rute perjalanan,” jawab Satria seraya berdiri dan memasukan lagi peta Kerajaan Alf.“Skill khususnya benar-benar berbahaya, jika saja skill seperti itu dimiliki oleh seorang player yang cerdik dan tangkas maka sudah dipastikan dia tida
Para elf yang ada di sana mulai kebingungan, mereka sendiri bisa melihat dengan jelas kalau Satria memang datang ke sana sendirian saja menunggang kudanya. Mereka juga sudah melakukan berbagai cara untuk mendeteksi keberadaan orang lain di sana namun hasilnya percuma saja.“Hmm.. kelihatannya akan sedikit sulit menggiring opini mereka,” batin Satria saat melihat para elf itu malah kebingungan. Mereka pasti cemas kalau membiarkan Satria lewat sebab level yang ditunjukan aurora location sama dengan level Anniel yang melarikan diri. Namun di sisi lain mereka juga tidak kuasa jika harus menahan orang sepenting Satria terlalu lama di sana.“Apakah makhluk hidup lainnya tidak bisa terdeteksi levelnya di peta yang tuan pegang tersebut?” tanya Satria.“Biasanya tidak tuan. Hanya demi human, para naga dan makhluk yang punya kecerdasan tinggi lainnya. Para monster saja biasanya tidak pernah terdeteksi di dalam item ini,” jawab elf yang memegang item aurora location.“Ini benar-benar unik, apaka
“Saya mengerti. Tapi bagaimana cara saya nanti memberitahu tuan tentang tempat kami?” tanya Anniel seraya menatap Satria.“Saya akan meminjamkan item ini kepada nona. Nanti nona tinggal memanggil nama saya dan menjelaskan di mana posisi tempat yang telah nona siapkan. Saya juga nanti akan memberitahu rencana selanjutnya,” jawab Satria seraya menyerahkan satu cincin ring of notes kepada Anniel.“Nona tidak boleh bertindak gegabah. Selagi tidak ada perintah dari nona Irishviel, saya harap nona berdiam diri saja di tempat nona bersama rekan-rekan lainnya yang berpihak kepada nona Irishviel,” sambung Satria.“Baik tuan, tapi kebanyakan rekan yang berpihak kepada nona Irishviel saat ini ada di ibukota. Kemungkinan tempat yang akan kami siapkan juga di sana,” tutur Anniel sembari mengenakan cincin ring of notes di jari manisnya.“Tidak masalah. Nona bisa ikut dengan saya nanti memasuki ibukota. Oh iya, saya lupa memberitahukan satu hal. Jika nona ingin menghubungi saya dengan cincin itu tin
“Saya sebenarnya hanya ingin menyampaikan ucapan terima kasih saja dari Kerajaan Lunar sebab Kerajaan Alf telah bersedia mengakui kedaulatan Kerajaan Lunar. Saya selaku petualang mendapatkan quest langsung dari Raja Foxi Deantarius untuk datang kemari dan menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada tuan-tuan semua,” tutur Satria seraya mengeluarkan sebuah pedang dan seperangkat armor kualitas SSR dari slot tasnya.Armor dan pedang tersebut telah di enchant dengan kristal hijau hingga warnanya memancarkan aura kehiujauan. Salah seorang penjaga yang ada di sana segera menerima item yang dikeluarkan oleh Satria tersebut dan membawanya ke hadapan Ghuntiris. Satria mengatakan bahwa kerajaannya saat ini masih dalam tahap pemulihan jadi belum ada barang berharga yang bisa mereka berikan.Item-item yang dikeluarkan oleh Satria tersebut dikatakan hanya sebagai cenderamata mata saja bentuk ucapan terima kasih Kerajaan Lunar kepada para petinggi Kerajaan Alf. Ghuntiris tampak menerima item pember
“Tidak, mungkin itu juga bagian dari rencana Ghuntiris untuk mengalihkan perhatian. Aku harus lebih fokus ke dalam rencana saja, menghadapi orang cerdik sepertinya harus lebih berhati-hati,” gumam Satria sembari menyimpan lagi item mythical detection dan aurora location miliknya.Satria hanya menghela nafas dalam sambil membaringkan tubuhnya sejenak di ranjang kamar yang dia sewa. Entah mengapa serasa kembali terngiang suara Reina yang samar-samar tadi siang dia dengar. Dia sendiri tidak mengerti apakah hal itu karena dia terlalu khawatir kepada Reina, tapi jika memang benar begitu padahal selama ini dia tidak pernah memikirkannya sampai sejauh itu.“Jika dia memang benar ikut terbawa ke dunia ini, setidaknya dia masih bersama rekan-rekannya yang lain. Tidak ada yang perlu aku khawatirkan, lagipula untuk apa aku menghkhawatirkannya. Waktu itu hanya kebetulan saja aku menolongnya,” batin Satria mengingat lagi kejadian waktu dia menolong Reina saat orientasi siswa baru.Gelapnya malam m
Satria langsung bergerak hendak melompat, namun kecepatan elf assassin lebih tinggi darinya. Dia masih sempat menyayat leher Satria menggunakan pisaunya, akan tetapi api biru langsung menyebar memulihkan luka di leher Satria. melihat hal itu archer Tiagram langsung melesatkan skill panahnya mengarah kepada Satria bersamaan dengan swordman Tiagram yang melompat dengan menebaskan pedangnya.Satria dengan cepat menggunakan pedang di tangan kanannya untuk menghalau semua serangan yang datang, sementara itu tangan kirinya melemparkan banyak jarum ke berbagai arah secara bersamaan. Suara benturan keras terdengar saat skill Satria menghantam skill serangan archer dan swordman Tiagram.“Kau lambat!” ucap assassin Tiagram yang lagi-lagi sudah ada di belakang Satria dan bersiap menyerangnya.“Explode item!” gumam Satria menggunakan skill blacksmith.‘Bhoommrrr’‘Dhaamrr’Suara benturan keras secara beruntun terdengar dengan jelas, jarum-jarum yang Satria lemparkan tadi mendadak meledak kuat di