Alexa dan anggota Heptagram segera berhenti sesampainya mereka di tempat kepala keamanan kerajaan dan pasukan yang dipimpin olehnya. Saat melihat kedatangan mereka, kepala keamanan langsung memerintahkan pasukannya yang selamat untuk menyerang mereka secara bersamaan.Tapi belum sempat mereka bersiap anggota Heptagram sudah menyerang duluan karena sejak awal mereka sudah siap. Sorcerer Heptagram menggunakan sihir tingkat enam miliknya untuk menyerang lawan, prajurit kerajaan dengan job class guardian langsung menggunakan skillnya untuk melindungi yang lain. Dua swordman, lancer dan archer Heptagram tidak ketinggalan menyiapkan skillnya untuk menyerang pasukan kerajaan.Riuh angin mulai bergemuruh bersamaan dengan tanah yang bergetar perlahan karena dampak penggunaan skill level 60. Saat itulah Noir tidak membuang kesempatan dengan langsung menggunakan skillnya untuk memunculkan akar-akar pohon besar di dekat para prajurit kerajaan, seketika akar besar itu menghantam tubuh mereka hingg
“Tidak mungkin.. dia bisa mengeluarkan dua bayangan sekaligus?” gumam kepala keamanan kerajaan.“Thunder slash!” tiba-tiba saja Alexa sudah melayang di atas tubuh kepala keamanan dengan pedang petir ditebaskan ke bawah mengincarnya.‘Srets’‘Bhaamrr’Suara ledakan kecil kembali terdengar saat pedang Alexa menghantam permukaan tanah, bahu kanan hingga dada kanan kepala keamanan sebenarnya tersayat sedikit saat menghindari serangan Alexa, tapi sayatan tersebut tidak sampai menembus tubuhnya karena kualitas armor yang dia pakai merupakan kualitas SSR. Jika saja dia tidak menghindar mungkin dia akan terluka sedikit sebab elemen petir memiliki penetrasi yang kuat meskipun menghantam baja atau logam lainnya.Namun baru saja kepala keamanan menghindar, tiba-tiba saja dua Alexa lainnya muncul dari belakangnya dengan skill serangan pedang petir yang sama mengarah kepada tubuh kepala kemanan. Kali ini kepala keamanan tidak mungkin sempat menghindar, dia segera menggenggam pedangnya dengan erat
“Dia hanya bertarung sebentar dengan kami, tapi sudah tahu skill khususku?” batin fighter tua.Tiba-tiba saja puluhan panah melesat menuju mereka semua, ternyata archer Tiagram menyerang dengan panah-panah beracun miliknya. Saat itu juga rekan-rekannya segera menghindar, sementara Satria menebas semua panah yang datang dengan pedangnya. Tapi satu panah tidak sampai terkena tebasannya karena jalurnya juga tidak mengarah langsung kepada Satria. Namun saat panah itu sudah lewat ke belakang Satria tiba-tiba saja berbalik dan melesat lebih cepat.‘Tap’Satria langsung menangkap panah yang datang cepat dari belakang dengan tangan kirinya tanpa menoleh sedikitpun. Dengan kuat Satria meremukan panah tersebut hingga hancur, di saat yang sama sorcerer Tiagram langsung menggunakan sihir tingkat menengah miliknya untuk menghujani Satria dengan panah petir.“Deadly dragon!” ucap Satria menggunakan skill swordman level 50 miliknya untuk menghalau hujan petir yang turun. Suara dentuman-dentuman keci
“Summon: Archangel flame!”“Summon: Archangel lightning!”“Summon: Archangel wind!”“Summon: Archangel aqua!”“Summon: Archangel tierra!”“Summon: Archangel hielo!”“Summon: Archangel lotus!” ucap cleric Tiagram kembali memanggil tujuh archangel yang sama meskipun archangel miliknya masih ada dan belum ada yang musnah satupun. Setelah itu dia kembali meminum MP potion untuk memulihkan mana miliknya.Satria yang hendak bergerak mendadak berhenti saat melihat ada tujuh lapis lingkaran sihir di tujuh titik yang berbeda di sekitar para Tiagram. Seringai senang terlihat jelas di wajahnya seakan merasakan pertarungan yang semakin menarik saja, sekarang akhirnya dia sudah tahu semua skill yang dimiliki oleh para anggota Tiagram.“Dia belum menyerang?” ujar fighter tua Tiagram yang terkejut sebab Satria yang tadi sudah siap melesat mendadak berhenti.“Dia pasti menganggap kekuatan tempur kalian sangatlah menarik, aku yakin di balik pelindung kepala yang menutupi wajahnya itu tersungging sebua
‘Bhaamrrr’‘Dddhhhhhoooooommmmrrrrr’Ledakan dahsyat kembali terdengar sesaat setelah ledakan kecil terdengar, gemuruh angin bersamaan dengan tanah yang berguncang kembali terasa oleh semua orang di sana. Tubuh archer Tiagram langsung hancur tepat setelah dia terkena serangan skill gunner level 80 yang Satria lepaskan. Tidak ada satupun yang menyangka kalau sejak awal Satria sudah menargetkan archer Tiagram dengan menggunakan lancer Tiagram sebagai pengalih perhatian.Tanah yang terkena serangan gunner Satria langsung berhamburan ke udara, sementara cleric dan sorcerer Tiagram lagi-lagi harus terpental karena dampak ledakan. Tapi luka-luka mereka yang tidak terlalu parah hingga bisa diatasi oleh sihir healing yang disalurkan pixie, namun archer Tiagram yang tubuhnya sudah hancur tidak dapat diselamatkan lagi.Satria tidak membuang waktu dan langsung melesat menuju tubuh cleric Tiagram yang masih terbaring di cekungan tanah, senapan laras panjang di tangan Satria mendadak kembali berub
Di tengah-tengah guncangan tanah yang begitu kuat, tiba-tiba saja tubuh Shana lenyap dari pandangan lancer Tiagram. Sesaat saja wujudnya kini sudah ada di depan cleric Tiagram dengan pedang es miliknya sudah menebas tepat di depan wajahnya. Cleric Tiagram tidak dapat menghindar lagi dan dengan telak langsung terkena tebasan skill level 90 milik Shana.Suara dentuman keras seketika terdengar bersamaan dengan tanah ibukota yang berguncang kuat. Riuh angin juga semakin riuh bergemuruh saat tebasan skill swordman Shana sampai menembus tubuh cleric Tiagram dan menghantam permukaan tanah sampai berhamburan ke udara, sorcerer Tiagram yang tak jauh di dekatnya langsung terhempas karena dia tidak menyangka jika Shana mendadak bisa berpindah tempat sekejap mata dengan jarak sejauh itu.Lingkaran sihir warna kuning yang menyelimuti area pertarungan mereka juga langsung lenyap saat tubuh cleric Tiagram hancur berkeping-keping. Tapi archangel yang dia panggil masih ada karena efek skill ultimate y
Shana segera meminum MP potion sebelum akhirnya perlahan mulai melangkah menuju ke arah pixie dan salamander yang sedang diserang oleh archangel yang Reina kendalikan. Shana segera menggenggam erat pedang di tangan kirinya seraya mulai menunggu saat yang tepat untuk menyerang titik lemah dua spirit elemental agar langsung lenyap.“Triple winter reseda,” ucap Shana perlahan sambil berjalan.Saat itu juga pedang es miliknya mulai diselimuti oleh cahaya gradasi berwarna putih dan aura hitam pekat. Tanah kembali berguncang kuat beriringan dengan deru angin yang bertiup sangat kencang. Debu-debu yang ada di permukaan tanah yang dilewati Shana langsung berhamburan terhempas oleh terpaan angin.Hanya satu kali saja Shana menebaskan pedangnya mengarah kepada dua spirit elemental druid Tiagram yang sedang dikeroyok oleh archangel yang dikendalikan Reina. Saat itu juga tekanan udara padat yang membentuk tiga tebasan pedang melesat mengarah kepada mereka dan dengan telak mengenai titik lemahnya.
“Kelihatannya pertarungan ini tidak akan selesai dalam waktu singkat,” gumam Satria seraya beberapa kali mengeluarkan banyak jarum beracun dari slot tas miliknya.“Tampaknya dia sudah punya rencana untuk mengalahkanku,” batin Antarius saat melihat Satria seperti mengakses slot tasnya.Tanpa membuang waktu lagi Satria langsung melompat menuju kepada Antarius sambil menggenggam erat pedang miliknya. Kali ini Satria menggunakan skill swordman miliknya untuk menyerang Antarius, tapi dengan tangkas Antarius juga menggunakan skill lancer miliknya dan berhasil menahan skill swordman Satria.“Thunder slash!” ucap Satria kembali menggunakan skillnya sambil menebaskan pedang di tangan kanannya.“Air lance!” balas Antarius seraya menghantamkan tombak di tangan kirinya menghalau tebasan Satria.Suara letupan terdengar saat skill serangan mereka beradu, Antarius membalas dengan menggunakan skill lancer miliknya lagi menggunakan tombak di tangan kanannya. Satria dengan gesit mengubah job classnya m