Esok harinya para penduduk kembali berkumpul di sekitar panggung besar yang ada di ibukota. Pelaksanaan hukuman mati untuk Ghuntiris dan kaki tangannya yang merugikan seluruh rakyat Kerajaan Alf segera dimulai disaksikan langsung oleh orang-orang yang mereka rugikan selama ini.Irishviel yang memberikan komando hanya bisa menitikan air matanya. Bagaimanapun Ghuntiris tetaplah saudaranya, para pejabat istana yang terlibat dengannya juga sudah dia kenal sejak lama. Hari itu dikala semua rakyat bergembira karena akhirnya terbebas dari kebiadaban dan keserakahan para bangsawan, Irishviel malah merasakan kesedihan yang amat mendalam.Pemulihan ibukota dilanjutkan setelah hukuman selesai, panggung yang digunakan sebagai tempat persidangan dan hukuman juga dibongkar lagi. Jasad para bangsawan dan Ghuntiris hari itu juga disemayamkan tanpa acara apapun sebagai bentuk hukuman lain bagi mereka yang menghancurkan kerajaannya sendiri.Kerajaan Lunar kembali mengerahkan banyak orang untuk membantu
“Satria, apa yang terjadi?” tanya Alexa ketika melihat wajah Satria memerah pas keluar dari portal teleportasi.“Tidak apa-apa,” jawab Satria yang terlihat masih gugup, saat ini mereka sudah ada di ibukota Kerajaan Lunar lagi.“Eh?” gumam Alexa seraya mengerutkan keningnya karena bingung melihat sikap Satria. Tapi Satria segera mengenakan kembali armornya karena dia akan keluar dari ruangan tempat gate of teleportation yang ada di bangunan Balai Kota Lunar.“Aku akan menemui para gadis yang menjadi korban penculikan Ghuntiris. Sebaiknya kalian berbincang saja tanpa diriku,” tutur Satria sembari melangkah pergi meninggalkan Shana serta Alexa yang tampak masih mengernyitkan keningnya.“Aku tidak tahu sepenting apa informasi yang kalian miliki. Tapi apa kalian yakin hanya ingin menukarnya dengan alasanku pergi ke Kerajaan Alf guna membantu Reina?” tanya Shana setelah cukup lama melihat Alexa terdiam bingung.“Jika itu kemauan Satria maka aku tidak bisa menolaknya, dia telah banyak memban
“Tidak. Aku mengambil kesimpulan bahwa hanya orang yang memainkan game MW RPG dan orang di sekitarnya saja saat kejadian yang ikut terbawa masuk ke dalam dunia game ini. Jika ada temanmu yang tidak memainkan game ini dan tidak berada di dekat pemain game MW RPG maka dia tidak akan terbawa,” jelas Satria.“Oh begitu rupanya,” tukas Reina sembari terus memperhatikan Satria yang menuliskan sesuatu di lembaran bukunya. Tampak Reina penasaran, tapi dia tidak dapat melihatnya karena berada di depan Satria.“Kelihatannya bukan hanya teman sekelasmu saja yang ada di sini ya,” ucap Satria setelah selesai menulis dan menutup bukunya lagi.“Iya kak. Beberapa siswi kelas XI juga ternyata ada yang diculik oleh elf bejad itu. tapi hanya ada beberapa orang saja diantara mereka, sayangnya nggak ada teman-teman kak Satria dari siswi kelas XII ada di sini,” kata Reina seraya menatap beberapa siswi yang merupakan kakak kelasnya di SMA.“Itu benar, sangat disayangkan sekali,” ujar Satria sembari pergi la
“Kenapa dia ada di sini?” tutur seorang gadis dari kelas XI.“Kenapa? Karena tentu saja di sini adalah kebunku,” jawab Satria sembari berjalan menghampiri dua puluh enam gadis yang ada di hadapannya.“Lalu di mana orang yang ingin mempekerjakan kami?” tanya siswi kelas XI lainnya seraya menatap sekelilingnya.“Mempekerjakan kalian? jangan bercanda, Kerajaan Lunar adalah tempat orang-orang baik. Mereka tidak mungkin mempekerjakan orang-orang yang memiliki kepribadian buruk seperti kalian,” kata Satria. Saat itu juga Reina langsung tertunduk, sekarang dia sadar mengapa semua gadis yang berasal dari SMA nya berada di sana.“Apa yang terjadi? Kalian saling mengenal?” tanya Vina yang tampak masih bingung.“Seperti yang kau tahu, aku juga berasal dari dunia nyata. Dan dua puluh lima gadis yang ada di dekatmu itu adalah adik kelasku di SMA,” jawab Satria.“Eh?” gumam Vina dengan sangat terkejut.“Aku mengingat semuanya, nama kalian, wajah kalian, postur tubuh kalian dan setiap detik dalam ke
“Cih. Melihat mereka merengek seperti itu membuatku semakin kesal saja, mereka seakan-akan tidak peduli dengan kelakuan mereka di masa lalu yang mereka lakukan terhadapku. Giliran berada di posisi yang sama saja mereka baru merengek minta ampun,” gerutu Satria di dalam hatinya.“Maaf tuan. Saya bukan berarti ingin ikut campur masalah pribadi tuan, tapi apa yang akan tuan lakukan kepada mereka semua?” tanya Vina seraya menatap tajam Satria.“Aku hanya ingin melakukan apa yang mereka lakukan kepadaku, hanya itu saja,” jawab Satria.“Tapi kelihatannya aku tidak cukup jahat seperti mereka waktu dulu. Karena itulah aku akan mengurungkan niatku,” sambung Satria sambil duduk lagi di batu tempatnya duduk tadi. Mendengar ucapan Satria seperti itu membuat para gadis yang ada di sana terlihat bernafas lega, mereka seakan-akan sudah terbebas dari rasa cemasnya.“Terima kasih kak.. terima kasih banyak..” tutur beberapa gadis kelas X dengan girang.“Ya. Tapi Kerajaan Lunar tidak membutuhkan orang s
“Sejauh ini dia adalah orang yang paling bisa menentang segala keputusanku. Dia bukanlah tipe orang yang memikirkan hubungan pribadi, hutang budi, perasaan dan semacamnya. Ketika dia merasa ada yang harus dia tentang dari seseorang maka dia akan melakukannya, tidak peduli siapapun itu. Atas alasan itulah aku memilihnya menjadi wakilku,” jelas Satria.“Aku hanyalah manusia biasa, kadang aku melakukan kesalahan juga dalam mengambil keputusan. Aku juga bisa saja terbawa perasaan dan emosiku, aku harap jika saat itu terjadi maka dia akan menentangku. Setidaknya itu yang bisa aku pikirkan,” pungkas Satria.“Aku rasa kata-katamu ada benarnya juga,” tukas Alexa. Dia sendiri sadar kalau dia, Trixi, Noir dan yang lainnya mungkin tidak akan bersikeras menentang Satria andaikan dia mengambil keputusan yang salah.“Oh iya, bagaimana dengan Sherry, Raven dan squad mereka berdua?” tanya Satria mengalihkan perbincangan.“Aku sudah mengirimkan surat kepada guild White Lion pagi tadi. Mungkin mereka a
Getaran tanah terus terasa hingga rumah mereka ikut berguncang karenanya, Nekora terasa semakin erat memeluk Satria. sedangkan dari kamar lain di rumah tersebut mulai keluar para penghuninya. Tidak hanya di tempat Satria berada, namun seluruh Kerajaan Lunar ikut merasakan guncangan tanah yang terus menerus berlangsung tersebut.Sambaran-sambaran petir tak henti-hentinya terus menyambar di langit bersamaan dengan gelegar guntur yang bersahut-sahutan. Sejauh Satria memandang tampak seluruhnya dalam keadaan yang sama, bukan hanya terjadi di Kerajaan Lunar saja. Tapi situasi tersebut juga dirasakan di Kerajaan Alf, Luxurie, Grimer, Dragos dan kerajaan lainnya di seluruh dunia.Saat ini seluruh dunia dilanda gempa bumi secara serentak dengan gelegar guntur dan sambaran petir tak terhitung di langit. Semua orang mulai gelisah sebab kejadian tersebut sama seperti yang terjadi beberapa bulan yang lalu. Tidak ada satupun yang dapat tertidur, bahkan yang sudah tertidur nyenyak juga terbangun ka
Chapter 203Kekacauan di Seluruh DuniaMeski orang-orang penting di Kerajaan Lunar terlihat sibuk untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi, tapi para penduduk kerajaan masih menjalani aktifitasnya seperti biasa karena kebanyakan tidak terlalu peduli dengan gempa yang terus berguncang cukup lama hingga siang hari.Pihak kerajaan belum berniat mengumumkan apa yang terjadi sebenarnya sebelum ada kepastian tentang benar tidaknya kisah peninggalan para leluhur elf itu. Walau begitu banyak rumor aneh tetap tersebar di masyarakat tentang situasi mencekam yang terjadi. Beberapa diantaranya ada yang mengatakan bahwa itu adalah ulah dari para ras raksasa yang sedang berperang di negaranya, ada juga yang bilang kalau itu adalah ulah ritual para naga di Kerajaan Dragos.Satria juga ikut melakukan persiapan, dia meminta Noir dan para alchemist lain untuk membuat banyak potion dan perlengakapan inovasi terbaru lainnya, dia juga meminta Lixia dan blacksmith lain di tokonya untuk si